Terbongkar prostitusi online Rp 1 juta sekali kencan di Balikpapan

Merdeka.com - Ditreskrimum Polda Kalimantan Timur membongkar praktik prostusi online di Balikpapan. DA, wanita diduga muncikari, ditetapkan sebagai tersangka dengan barang bukti uang tunai disinyalir hasil bisnis esek-esek senilai Rp 2,8 juta.

Informasi diperoleh, modus tersangka menawarkan jasa perempuan di bawah umur, baik melalui sarana telepon, maupun pesan instan WhatsApp Messenger. Muncikari DA dibekuk di sebuah hotel sekaligus karaoke di Balikpapan, Rabu (2/5) lalu.

"Ya, tarifnya, dipatok Rp 1 juta sekali kencan," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Ade Yaya Suryana saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (5/5) malam.

Polisi mengendus aksi DA dalam menjalankan bisnis prostitusi berdasarkan informasi masyarakat. Muncikari DA mendekati perempuan-perempuan di bawah umur kemudian menawarkan langsung kepada teman-teman prianya yang berminat. DA mengantar langsung pesanan ke hotel yang disepakati. Polisi melakukan penyelidikan di sejumlah karaoke dan tempat hiburan malam.

"Jadi, hari Rabu (2/5) malam, kita amankan DA, saat mengantar 2 anak perempuan di bawah umur, DN (16) dan N (15), kepasa pelanggan di sebuah hotel. Saat itu, kedua remaja itu dijual kepada pelanggannya Rp 2,8 juta," ujar Ade.

Dari hasil transaksi itu, kedua korban masing-masing mendapatkan bayaran Rp 500 ribu dari muncikari DA. "Sisanya, diambil si mami (muncikari). Biasanya, dalam transaksi, pelaku itu mendapatkan 50 persen dari yang diterima kedua remaja perempuan itu, kepada pria hidung belang," ungkap Ade.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, DA diancam pidana 10 tahun penjara dan atau denda maksimal Rp 200 juta. Tersangka, dijerat sesuai pasal 88 Undang-undang No 5 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak junto pasal 296 KUHP junto pasal 506 KUHP.