Tiga Warga Kota Tasikmalaya Meninggal Akibat DBD
Merdeka.com - Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat bahwa sejak Januari 2020 telah terjadi 150 kasus demam berdarah dengue (DBD). Dari 150 kasus tersebut, tiga orang warga dilaporkan meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, tiga pasien yang meninggal dunia semuanya berusia dewasa. Dengan melihat hal tersebut, dia berjanji terus melakukan penanganan untuk mencegah penularan kasus DBD di tengah mewabahnya virus corona.
"Kita untuk DBD tidak berhenti menangani meski ada corona," ujarnya, Kamis (19/3).
-
Kapan puncak kasus DBD di Indonesia? Hingga minggu ke-41 tahun 2024, atau sekitar bulan Oktober, tercatat 203.921 kasus dengue dengan 1.210 kematian.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Apa penyebab Demam Berdarah? Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kenapa angka DBD di Indonesia terus meningkat? Demam berdarah dengue terus menjadi beban serius di Indonesia. Setiap tahun, ribuan kasus dilaporkan di seluruh negeri, menyebabkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan.
-
Kapan kasus Demam Berdarah meningkat? Genangan air bersih yang tidak terkelola juga berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD). Musim hujan sering menjadi waktu peningkatan kasus DBD karena tingginya angka populasi nyamuk akibat lingkungan yang basah.
Uus menjelaskan, wilayah yang paling rawan kasus DBD adalah Kecamatan Cibeureum dan Tamansari. "Namun, dalam kasus DBD, virus dapat menyebar ke seluruh kota," katanya.
Dengan melihat kerawanan tersebut, Uus mengimbau warga agar senantiasa melakukan pola hidup bersih dan sehat juga memerhatikan kebersihan lingkungan.
Walau jumlah kasus DBD di Kota Tasikmalaya mencapai 150 kasus, Uus mengklaim bahwa jumlah kasusnya mengalami penurunan dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Penurunannya sendiri di kisaran 20-25 persen.
"Penurunan ini terjadi karena pada 2019 kita melakukan penyuluhan secara masif. Tapi tetap saja kita terus waspada, mudah-mudahan tidak naik lagi. Biasanya tengah tahun bisa naik lagi kasusnya," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaPenyebaran DBD di Kabupaten Lebak hingga kini terus bertambah.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPenderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaHingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca SelengkapnyaKasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPasien yang meninggal diduga karena terlambat mendapat penanganan.
Baca SelengkapnyaUpaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.
Baca Selengkapnya