Tim Investigasi Ambil Keterangan 15 Taruna Atas Kasus Kematian Aldama Putra Pongkala
Merdeka.com - Tim investigasi internal Kementerian Perhubungan masish memproses kasus kematian taruna angkatan I Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Aldama Putra Pongkala (19). Ada lima orang anggota dalam tim tersebut yang mulai bekerja sejak Sabtu (9/2). Rencananya, Selasa (12/2) balik ke Jakarta.
"Tim invesrigasi internal yang di dalamnya juga ada konselor baru tiba kemarin jadi hingga hari ini baru 15 orang taruna yang diambil keterangannya dari total taruna dan taruni ada 100 orang lebih. Untuk itu malam ini kami bekerja lagi," kata anggota tim investigasi dari Kemenhub RI, Capt. Novyanto Widadi yang juga Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug saat ditemui di Hotel Harper, Makassar tempatnya menginap bersama tim, Minggu (10/2).
Mengenai salah satu nama pejabat di kampus ATKP Makassar yang memegang jabatan pembantu direktur atau Pudir santer disebut-sebut oleh sejumlah orangtua taruna-taruni bahwa dia kerap ikut melakukan aksi kekerasan terhadap taruna dan taruni, Novyanto mengaku belum mengambil keterangannya.
-
Kapan pemakaman ini dimulai? Pemakaman ini diperkirakan berasal dari abad ke-6 atau ke-7 Masehi.
-
Siapa yang pengen ke makam ayahnya? Inilah yang dilakukan oleh pemilik akun TikTok @asep.ngangak yang membayar janji kepada ibu dan adiknya. Asep sempat berjanji akan membawa orang tercintanya itu mengunjungi makam ayahnya yang meninggal sejak tahun 2018.
-
Kapan tahlilan dilaksanakan? Biasanya, acara tahlilan dilaksanakan sejak malam pertama orang meninggal sampai tujuh harinya.
-
Siapa yang gugur di halaman sekolah? Seorang pemuda TRIP bernama Moeljadi meninggal dunia di halaman sekolah dalam perjuangannya mempertahankan kemerdekaan RI.
-
Kapan almarhum meninggal? Melansir dari akun Instagram infookutiimur, Rabu (26/6), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Siapa ketua OSIS yang meninggal? Seorang ketua OSIS asal SMAN 1 Cawas, Klaten bernama Fajar Nugroho meninggal dunia setelah diceburkan oleh teman-temannya di kolam renang.
"Investigasi internal kita belum menyentuh ke situ (salah satu Pudir). Kita baru periksa 15 taruna taruni dan pengasuh," ujarnya.
Sebenarnya, lanjut Novyanto, investigasi dan pertemuan internal di kampus ATKP Makassar itu karena adanya dugaan telah terjadi penyimpangan terhadap sistem dan prosedur yang berlaku sehingga menyebabkan musibah kematian pada taruna sepekan lalu.
Namun untuk penyebab pastinya, imbuh Novyanto, pihak Kemenhub masih menunggu hasil investigasi dari penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
Hanya saja, kata Novyanto lagi, berdasarkan hasil investigasi internal sementara, pihak Kemenhub memutuskan untuk melakukan pergantian personel pada ATKP Makassar yakni pada pihak-pihak yang bertanggung jawab akan masalah itu tersebut. Soal hasil investigasi sementara yang membuahkan keputusan pergantian personil, Novyanto enggan membeberkan karena merasa bukan kewenangannya.
Taruna ATKP Makassar yang tewas dianiaya senior ©2019 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari
Termasuk hal yang enggan dia ungkap adalah siapa-siapa saja pejabat yang dinonjobkan, diganti selain direktur ATKP Makassar, Agus Susanto.
Diketahui, para orang tua taruna dan taruni hari Minggu tadi mengantarkan anak-anaknya masuk kampus setelah libur akhir pekan. Mereka kemudian melakukan pertemuan dan bersama-sama ke kediaman Pelda Daniel Pongkala di Kompleks perumahan AURI. Mereka saling mensuppor khususnya ke Maryati, ibu almarhum.
Novyanto membenarkan hal tersebut namun tidak sempat bertemu orang tua para taruna dan taruni di rumah duka tersebut untuk menyerap informasi.
"Rencana kami dari tim akan ke rumah almarhum lagi besok pagi," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditemukan sejumlah luka di tubuh mahasiswa STIP tewas diduga dianiaya senior
Baca SelengkapnyaKeluarga yakin Santri AH tewas dianiaya. Sementara pengakuan pesantren korban tewas tersentrum.
Baca SelengkapnyaPihak warga juga berharap agar Polda Sumbat segera mengungkap kasus secepatnya, dan menangkap pelaku.
Baca Selengkapnya4 orang taruna STIP sebagai tersangka mulai dari pelaku utama TRS dan tiga tersangka yang baru ditetapkan yakni FA, AKA dan WJP.
Baca SelengkapnyaPihak Kemenkes juga dimintai keterangan karena sebelumnya sudah melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaMenurut Artanto, hasil pemeriksaan para saksi akan dianalisa dan disinkronkan satu dengan yang lain.
Baca Selengkapnyatim investigasi Kemenkes sudah memberikan datanya kepada penyidik kepolisian.
Baca SelengkapnyaKompolnas telah menerima paparan penanganan kasus, melihat tempat kejadian perkara (TKP) di ruang tahanan dan mewawancarai beberapa tahanan yang menjadi saksi.
Baca SelengkapnyaSekujur tubuh mahasiswa STIP tewas penuh luka bekas penganiayaan
Baca Selengkapnya