Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Timses sebut polisi keliru periksa Sylviana di kasus korupsi Pramuka

Timses sebut polisi keliru periksa Sylviana di kasus korupsi Pramuka Sylviana Murni diperiksa Bareskrim. ©2017 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Tim sukses pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Didi Irawadi Syamsudin menilai polisi keliru memanggil Sylvi di kasus dana kegiatan Pramuka DKI Jakarta. Menurut Ferry, kasus yang tengah ditangani pihak Dittipikor Bareskrim Polri merupakan dana hibah bukan dana bansos.

"Baru permintaan klarifikasi mengenai penggunaan dana hibah bukan dana bansos, jadi ada kekeliruan dari kepolisian," kata Didi dalam sebuah diskusi 'Antara survei & Realitas' di bilangan Cikini, Jakarta, Sabtu (21/1).

Didi mengklaim, Sylvi yang sempat menjabat sebagai Ketua Kwartir Daerah Pramuka DKI Jakarta 2014 tidak pernah terlibat dalam kasus tersebut. Dia berharap polisi bisa profesional dan tidak bersikap politis dalam menangani kasus itu.

Orang lain juga bertanya?

"Saya berharap polisi bekerja secara profesional, tidak mengaitkan dengan pilkada ini," pungkas Didi.

Sebelumnya, penyidik Dittipikor Bareskrim Polri melakukan pemeriksaan terhadap Sylviana Murni, Jumat (20/1). Pemeriksaan terhadap Sylvi dilakukan setelah polisi menerbitkan surat panggilan bernomor 8/PK-86/1/2017 dan ditandatangani oleh Direktur Tindak Pidana Korupsi Polri Brigjen Akhmad Wiyagus.

Setelah menjalani pemeriksaan selama tujuh jam, Slyvi menjelaskan beberapa poin materi pemeriksaan. Dia menyebut polisi keliru dalam menyidiki kasus tersebut.

"Dalam surat panggilan ini, memang dipanggil atas nama saya tapi di sini ada kekeliruan yaitu di sini tentang pengelolaan dana bansos Pemprov DKI Jakarta, padahal itu bukan dana bansos. Tetapi ini adalah dana hibah," ujar Sylvi, Jakarta, Jumat (20/1).

Sambil membawa beberapa dokumen, Sylvi mengatakan bahwa pengelolaan dana yang digelontorkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta sudah ditandatangani saat Joko Widodo yang masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, kata Sylvi, persetujuan dana yang ditandatangani oleh Jokowi merupakan dana hibah bukan dana bansos.

Dana hibah itulah yang menurutnya digunakan untuk kegiatan kegiatan pengurus kwarda gerakan pramuka DKI Jakarta.

"Di sana disebutkan bahwa biaya operasional pengurus Kwarda gerakan Pramuka provinsi DKI Jakarta dibebankan kepada anggaran pendapatan belanja daerah atau APBD dibebaskan melalui belanja hibah, jadi jelas di sini bukan bansos tetapi hibah," jelasnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPK Panggil Febri Diansyah Sebagai Saksi Sidang Korupsi SYL
KPK Panggil Febri Diansyah Sebagai Saksi Sidang Korupsi SYL

Selain itu tim jaksa KPK juga akan menghadirkan sejumlah saksi lain.

Baca Selengkapnya
9 Jam Diperiksa, Anggota DPR Kader PDIP Dicecar 28 Pertanyaan soal Korupsi SYL
9 Jam Diperiksa, Anggota DPR Kader PDIP Dicecar 28 Pertanyaan soal Korupsi SYL

Anggota Komisi IV DPR Fraksi PDIP Vita Ervina jalani pemeriksaan selama kurang lebih 9 jam sebagai saksi kasus korupsi mantan Mentan SYL.

Baca Selengkapnya
Dewas KPK Bakal Konfrontasi Firli Bahuri dengan Syahrul Yasin Limpo
Dewas KPK Bakal Konfrontasi Firli Bahuri dengan Syahrul Yasin Limpo

Konfrontasi dilakukan Dewas KPK untuk mengklarifikasi dugaan pelanggaran etik pertemuan Firli dengan SYL yang berujung pemerasan.

Baca Selengkapnya
Tiga Pegawai KPK Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo
Tiga Pegawai KPK Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo

Proses penyidikan dugaan pemerasan Syahrul Yasin Limpo dengan pihak terlapor pimpinan lembaga anti rasuah itu masih berlangsung.

Baca Selengkapnya
Bantah Firli Bahuri, Polda Metro: Bukan Syahrul Yasin Limpo yang Laporkan
Bantah Firli Bahuri, Polda Metro: Bukan Syahrul Yasin Limpo yang Laporkan

Polisi tidak bisa membocorkan siapa pihak pendumas tersebut.

Baca Selengkapnya
Usut Kasus TPPU di Kementan, KPK Periksa Anak Dan Cucu SYL
Usut Kasus TPPU di Kementan, KPK Periksa Anak Dan Cucu SYL

Dua keluarga SYL yang diperiksa penyidik yakni anaknya, Indira Chuanda Thita Syahrul, dan cucunya, Andi Tenri Bilang Radisyah

Baca Selengkapnya
Sempat Mangkir, Ahmad Sahroni Diperiksa KPK Terkait Kasus TPPU SYL Pekan Depan
Sempat Mangkir, Ahmad Sahroni Diperiksa KPK Terkait Kasus TPPU SYL Pekan Depan

Ahmad Sahroni dipanggil KPK dalam kapasitasnya sebagai saksi kasus TPPU SYL.

Baca Selengkapnya
KPK Tak Izinkan Febri Diansyah Dampingi Syahrul Yasin Limpo, Ini Alasannya
KPK Tak Izinkan Febri Diansyah Dampingi Syahrul Yasin Limpo, Ini Alasannya

KPK melarang Febri Diansyah mendampingi Syahrul Yasin Limpo dalam pemeriksaan.

Baca Selengkapnya
Syahrul Yasin Limpo Ditangkap KPK, Polda Metro Tegaskan Kasus Dugaan Pemerasan Jalan Terus
Syahrul Yasin Limpo Ditangkap KPK, Polda Metro Tegaskan Kasus Dugaan Pemerasan Jalan Terus

Polda Metro menjamin penanganan kasus dugaan pemerasan Syahrul Yasin Limpo dilakukan secara profesional.

Baca Selengkapnya
Kubu SYL Klaim Ada Petinggi Partai Terlibat Proyek di Kementan, KPK: Menarik Itu
Kubu SYL Klaim Ada Petinggi Partai Terlibat Proyek di Kementan, KPK: Menarik Itu

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan informasi itu menarik untuk didalami

Baca Selengkapnya
Mantan Jubir KPK Febri Sempat Berkelit Hingga Akui Pernah Temui Saksi Perkara Korupsi SYL
Mantan Jubir KPK Febri Sempat Berkelit Hingga Akui Pernah Temui Saksi Perkara Korupsi SYL

Febri terlebih dahulu berkelit dengan majelis hakim.

Baca Selengkapnya
Firli Mengaku Diserang Balik Koruptor, Kubu SYL: Kami Tidak Merasa Menyerang
Firli Mengaku Diserang Balik Koruptor, Kubu SYL: Kami Tidak Merasa Menyerang

Kubu SYL meminta agar Firli menghormati asas presumption of innocence tentang asas praduga tak bersalah.

Baca Selengkapnya