TNI AU Kerahkan Personel dan Pesawatnya Bantu Cari Korban Pesawat Sriwijaya Air
Merdeka.com - TNI Angkatan Udara (AU) akan membantu pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di wilayah Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1).
Asisten Operasi TNI AU, Marsekal Muda Henri Alfiandi, mengatakan pihaknya mulai menerbangkan beberapa pesawatnya pagi ini, Minggu (10/1) untuk membantu Basarnas dan BNPB.
"Dalam pencarian, kami membantu BNPB atau Basarnas ke lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya. Ruang udara yang digunakan pencarian kita atur dari Posko di Lanud Halim ini, sehingga proses pencarian dari udara akan lebih terkoordinasi," kata Henri di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu pagi (10/1).
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk membebaskan pilot Susi Air? Agus pun tidak menjelaskan secara perinci apa dampak dari pendekatan tersebut hingga saat ini. Dia hanya memastikan akan terus berkoordinasi agar bisa berjalan dengan lancar.
-
Apa yang dilakukan Panglima TNI terhadap kasus ini? Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
-
Bagaimana TNI melakukan upaya pembebasan pilot Susi Air? 'Ya, artinya 'kan mereka dari pihak OPM itu apakah mau kepada pihak kita atau mau langsung kepada pihak Newzeland sendiri. Kalau kita sih ke mana aja silakan,' ujarnya.
-
Apa tugas dari Panglima TNI? Dengan mempertimbangkan banyak aspek dan kepentingan nasional.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI dalam Operasi Trikora? Mayjen Soeharto menjadi Panglima Komando Mandala dalam Operasi Trikora tahun 1962.
Henri mengatakan, pihaknya saat ini telah mengerahkan 150 pasukan dan jumlah tersebut berpotensi untuk terus bertambah, melihat kondisi ke depan.
Dia mengatakan, sesuai dengan arahan Panglima TNI, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan Basarnas karena Basarnas lah yang memimpin operasi pencarian ini.
"Basarnas yang akan menentukan kapan kita akan ikut, kita akan mensupport karena kata panglima TNI basarnas leader dari tugas ini. Sampai kapanpun kita ikuti keputusan Basarnas," ujarnya.
Selain itu, TNI AU akan ikut membantu Basarnas selama 7 hari masa pencarian.
Henri pun menyebutkan pesawat apa saja yang akan diterbangkan untuk pencarian pagi ini, ada satu Heli Super Puma Nas-332, EC-752 Caracal, Fix Wing Boeing 737 Intai Maritim, dan CN- 295.
"Satu Heli Dauphin HR 3604 milik Basarnas dan Personel SAR dari Korphaskas," ujarnya.
"Fix Wing kita siapkan Boeing 737 dari Skadron 5 Hasanuddin Makassar yang saat ini sedang menuju ke Jakarta untuk membantu," lanjut dia.
pesawat tersebut mampu untuk melakukan pencarian udara dan menyelidiki benda-benda di permukaan laut. Selain itu, CN 295 mendeteksi titik jatuhnya SJ182 kemarin dari bagian atas.
Bukan hanya deretan pesawat yang dikoordinasikan dari Halim Perdanakusuma, TNI AU juga telah mengerahkan personel Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) Kodam Jaya, 4 KRI TNI AL, Personel Intai Amphibi (Taifib) dan Detasemen Jalamangkara (Denjaka) bergerak pada Sabtu malam lalu bersama Basarnas untuk mencari korban Sriwijaya SJ 182 itu.
Optimis Temukan Pesawat Sriwijaya air
Dalam kesempatan yang sama, katanya saat ini cuaca di sekitar lokasi kejadian cukup baik sehingga proses melakukan penyisiran di lokasi-lokasi yang telah di tentukan.
"Faktor cuaca bagus, kita lihat seperti ini over case ketinggian hingga 1800 sampai 2000 tapi di bawah itu cukup bagus," kata Henri.
Henri menambahkan untuk kondisi tekanan angin pun cukup stabil dan tenang sangat mendukung untuk melakukan proses pencarian via udara.
"Untuk pencarian angin saya kira kalem tidak ada awan sibi yang membahayakan untuk membantu pencarian dari udara," katanya.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, terdapat empat pesawat yang disiapkan di lapangan pacu Halim Perdana Kusuma, yakni pesawat CN295, Helikopter Super Puma Nas 332, dan Helikopter Carakal 752, sementara satu pesawat Super Puma Nas 752 dari Basarnas yang telah siap sekitar pukul 06.50.
"Keterlibatan TNI dalam pencarian pesawat Sriwijaya, membantu BNPB atau Sarnas ke lokasi jatuhnya pesawat itu dari ruang udara, kita atur dari posko di Lanud Halim ini. Jadi proses pencarian lewat udara lebih akan lebih terkoordinasi dan keselamatannya," Asops Kasau, Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi saat jumpa pers, Minggu (10/1).
Henri menyebutkan jika pada kegiatan proses pencarian kali ini, telah disiapkan sekitar 150 personel dari anggota TNI AU maupun Paskhas. Yang akan berlangsung sekitar tujuh hari sejak hari ini, 10 Januari 2021.
"Ini akan terus berkembang melihat perkembangan di lokasi, waktu menyesuaikan badan SAR Nasional. Kita mensupport badan SAR Nasional selama 7 hari mungkin bisa," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam melakukan penyitaan, KPK akan berkoordinasi dengan KPK dan PPATK.
Baca SelengkapnyaProfil Kapten Timnas Amin Muhammad Syaugi Alaydrus, Anies Beri Julukan Top Gun
Baca SelengkapnyaPerkara yang melibatkan kedua anggota TNI aktif tersebut telah diserahkan KPK ke Puspom TNI.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang akan dibahas nanti soal harapan agar kasus Kepala Basarnas ini dilanjutkan hingga penuntutan oleh Puspom TNI.
Baca SelengkapnyaPensiunan Jenderal TNI Ini Jelaskan Aturan Peradilan Militer buntut kasus Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas kini langsung dilakukan penahanan di Instalasi Tahanan Militer di Puspom TNI AU.
Baca SelengkapnyaMarsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus ditunjuk sebagai Kapten Tim Nasional AMIN.
Baca SelengkapnyaMarsda TNI Agung Handoko menjelaskan, penetapan tersangka kedua prajurit itu dilakukan setelah kasus ini ditingkatkan dari penyelidikan jadi penyidikan.
Baca SelengkapnyaKPK Temui Panglima TNI terkait kasus suap Kepala Basarnas
Baca SelengkapnyaKecelakaan pesawat Super Tucono menewaskan empat prajurit TNI AU
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono meminta seluruh prajurit tetap solid untuk melaksanakan tugas pokok juga fungsinya.
Baca Selengkapnya