Todong petugas dengan senpi, 8 napi di Jambi melarikan diri
Merdeka.com - Delapan orang narapidana Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Muarabulian, Kabupaten Batanghari, Jambi, dilaporkan melarikan diri. Seorang dari 7 napi yang kabur dikabarkan menggunakan senjata api yang diduga berasal dari orang yang menjenguknya sehari sebelum melakukan aksi kabur dari lapas.
Senjata api yang digunakan napi bernama Akra Dinata bin Armen, narapidana Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB Muarabulian, Kabupaten Batanghari, yang menodong petugas Lapas, dan kabur bersama delapan napi lainnya, diduga berasal dari pengunjung. Lolosnya senjata api (senpi) yang diduga rakitan ke dalam Lapas menjadi pertanyaan di masyarakat dan pihak keplosian setempat.
Berdasarkan informasi dari Antara, Selasa (14/10), senpi tersebut diduga dibawa salah seorang pengunjung Lapas yang niatnya membesuk Akra Dinata, dengan cara diletakkan di dalam sepatu.
-
Siapa yang diduga terlibat dalam pungli di Lapas Cebongan? Kepala Lapas Kelas IIB Sleman atau Lapas Cebongan, Kelik Sulistyanto mengakui memang ada oknum yang diduga melakukan pungli.
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
-
Siapa yang mengacungkan senjata api? Menurut dia kondisi seketika mencekam, karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Siapa yang diduga ditangkap paksa? Ketua Kelompok Tani Kampung Susun Bayam (KSB) Furqan diduga ditangkap paksa Polres Jakarta Utara jelang buka puasa pada Selasa, 2 April 2024.
-
Apa yang diselundupkan? Pria Ini Ketahuan Selundupkan 100 Ular Hidup di Celananya, Begini Cara Dia Menyimpannya Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
Diketahui pula, diduga ada pelanggaran atau permainan oleh petugas Lapas, karena ada pengunjung yang membesuk tahanan pada hari libur (minggu), padahal sesuai jadwal, tidak ada jam besuk pada hari Minggu tersebut.
Kepala Seksi Administrasi Kamtib Lapas Muarabulian, Sulaiman saat dikonfirmasi membenarkan, pada hari Minggu tersebut petugas Lapas menerima pengunjung.
"Ya, tamu Akra Dinata besuk pada hari libur, inilah yang akan kami selidiki, kenapa sipir Lapas menerima tamu pada hari libur," katanya.
Pihaknya juga masih mendalami kasus senpi yang digunakan napi, sebab dari keterangan salah seorang napi yang tertangkap, senpi tersebut berasal dari tamu atau pengunjung, yang dibawa dengan cara diletakkan dalam sepatu pengunjung agar tidak kelihatan petugas.
Saat ditanya, Sulaiman mengatakan pemeriksaan terhadap para sipir yang bertugas saat pengunjung besuk pada hari libur, masih menunggu instruksi Kepala Lapas Muarabulian Wahyu Prasetyo.
"Kami masih fokus untuk menyelidiki senpi yang digunakan. Namun untuk pemeriksaan internal Lapas kepada para sipir yang bertugas saat hari libur kami masih menunggu perintah Kalapas. Yang jelas, tetap akan ada pemeriksaan," ujarnya.
Secara terpisah, Wakil Kepala Polres Batanghari Kompol Gadug Kurniawan mengatakan, tim buser Polres Batanghari masih melakukan pengejaran terhadap napi yang kabur dari Lapas Muarabulian.
Ia membenarkan kemungkinan sudah ada napi yang kabur ke luar kota, namun masih ada yang berada di dalam kota, khususnya di Batanghari.
Tim buser Polres Batanghari tetap melacak keberadaan mereka, jika sudah ada yang keluar kota, pihaknya akan koordinasi dengan pihak kepolisian yang berada di kota tentangga untuk menemukan para napi yang melarikan diri tersebut.
Sementara itu, pascakaburnya napi, jadwal besuk tahanan bagi para pengunjung di Lapas Muarabulian saat ini ditutup sementara.
Di pintu masuk penjagaan sudah dipasang pengumuman untuk para pengunjung yang tertulis jadwal besuk para pengunjung ditutup sementara selama dua hari hingga Selasa (14/10).
Sejumlah pengunjung Lapas yang telah menunggu sejak pagi, tidak diperbolehkan membesuk, akhirnya mereka memilih pulang. Kepala Lapas Muarabulian Wahyu Prasetyo belum bisa ditemui, menurut petugas yang berjaga-jaga, Kalapas sedang ke luar kantor.
Berdasarkan informasi, hingga saat ini, dua dari napi yang kabur telah berhasil ditangkap, tujuh napi lainnya masih masih dalam pengejaran petugas.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Petugas rutan telah melakukan pengecekan dan penyisiran di sekitar are rutan sekaligus berkoordinasi dengan kepolisian.
Baca SelengkapnyaDelapan tahanan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara, Sabtu (11.11).
Baca SelengkapnyaCara tujuh tahanan Rutan Salemba kabur terbongkar. Mereka kabur dengan memotong teralis besi penjara.
Baca SelengkapnyaMereka menggunakan piring melamin untuk menggali lubang sebagai jalan kabur.
Baca SelengkapnyaRazia narkoba kerap dilakukan di Kampung Pulau Pandan. Namun demikian, masih saja ditemukan aktivitas di lokasi meskipun sudah berulang kali ditertibkan.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah mengantongi data-data tahanan dan narapidana yang kabur.
Baca SelengkapnyaKeempat tahanan itu kabur dengan cara memanjat pintu jeruji besi.
Baca SelengkapnyaSetelah berhasil kabur, para tahanan ini masuk ke kawasan rumah penduduk.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, belasan tahanan kabur itu terjadi pada Senin (19/2) sekitar pukul 02.40 WIB setelah kedapatan laporan dari warga sekitar
Baca SelengkapnyaKejadian itu pertama kali diketahui oleh petugas Lapas Salemba pada Selasa 12 November 2024, sekira pukul 07.30 WIB.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 tahanan kabur dari sel Polsek Rumbai di Kota Pekanbaru, Riau. Baru dua orang yang berhasil ditangkap kembali.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut para tahanan dapat meloloskan diri dengan cara melewati ventilasi ruang sel.
Baca Selengkapnya