Usai Ditahan Australia, Delapan Nelayan NTT Akhirnya Dipulangkan
Merdeka.com - Delapan nelayan asal Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (TT) yang ditangkap dan ditahan Australian Border Force (ABF), akan dipulangkan melalui Jakarta, Selasa (20/12).
Kepala Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Mery M Foenay mengatakan, Delapan nelayan itu terdiri dari delapan yang tertangkap dengan dua kapal. Selain itu juga satu nelayan yang sebelumnya ditemukan sakit di atas perahu di perbatasan perairan Australia dan Indonesia.
"Nelayan yang ditemukan sakit di perbatasan dibawa dan dirawat di Australia hingga sembuh. Kemarin siang sudah dilakukan rapat persiapan untuk penyambutan ke sembilan nelayan ini," jelas Mery Foenay.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa yang ditangkap oleh AFP? Kepolisian Federal Australia (AFP) telah menangkap seorang penduduk Australia berusia 42 tahun yang diduga memasang jaringan titik akses wifi gratis palsu di bandara.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
Menurut Mery Foenay, setelah tiba di Jakarta sembilan nelayan ini akan diinapkan sementara di wisma NTT. Pemulangan yang diinisiasi oleh KKP itu akan dihadiri oleh perwakilan dari Kemenlu, KRI Darwin, PWNI, Imigrasi, Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, DKP NTT, Perwakilan Kantor Penghubung NTT, serta PSDKP Wilker Kupang.
Masih menurut Mery Foenay, sebelumnya KRI Darwin menerima informasi bahwa sembilan nelayan Indonesia masing-masing empat orang anak buah kapal (ABK) kapal Big Fide dan empat dari kapal Aliv Jaya, serta satu nelayan kapal Ballo Lipa yang dirawat di Darwin karena sakit, akan dilakukan repatriasi secara bersamaan.
Repatriasi ini dilakukan oleh Australian Border Force (ABF) menggunakan pesawat carter, yang terbang dari Darwin dan direncanakan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma Selasa (20/12), sekitar pukul 15.15 WIB.
Para nelayan ini telah menjalani persidangan secara terpisah pada (28/11) dan (2/12), dengan hasil para ABK berusia muda yang menjadi tulang punggung keluarganya dan dari keluarga tidak mampu.
Selama persidangan para nelayan bersikap sopan dan kooperatif serta mengaku bersalah telah melakukan pelanggaran. Tidak memiliki catatan kriminal di Australia dan pelanggaran ini merupakan yang pertama kali.
"Atas dasar pertimbangan tersebut, hakim memutuskan hukuman denda bagi masing-masing ABK sebesar A$1200," jelas Mery Foenay.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku adalah nelayan yang semula diminta seseorang melakukan perjalanan mengangkut ikan.
Baca SelengkapnyaSaat hendak berlayar ke Australia, mereka langsung ditangkap petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah NTT.
Baca SelengkapnyaKetiganya ditangkap di perairan sebelah Selatan Pulau Landu, Kecamatan Rote Barat Daya, Minggu (26/5) kemarin.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaSebanyak 44 orang warga Bangladesh dan Myanmar terdampar di pesisir pantai Fufuno, Rote Ndao, NTT, Senin (8/7).
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca Selengkapnya5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia
Baca SelengkapnyaSederet persyaratan itu diungkapkan setelah Yusril bertemu Mendagri Australia Tony Burke untuk membahas pemulangan narapidana kasus narkoba 'Bali Nine'.
Baca SelengkapnyaPenandatanganan pengaturan praktis (practical arrangement) antara Indonesia dan Australia terkait pemindahan lima narapidana dilakukan secara virtual.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih mengkaji hal ini melibatkan berbagai pihak terkait.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca Selengkapnya