Usai tenggak miras, guru di Makassar tewas di kamar kos
Merdeka.com - Seorang guru asal Merauke, Papua, Yustinus (43) ditemukan tewas di dalam kamar kosnya Jalan Rappocini Raya Lorong 9A, Kelurahan Rappocini, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar Jumat (22/3) sekitar pukul 09.00 Wita pagi .
Diduga korban yang sementara tugas belajar di STIA LAN Makassar ini, tewas setelah menenggak minuman keras. Sebab, saat aparat kepolisian melakukan olah tempat kejadian ditemukan dua botol miras di dalam kamar korban.
"Hasil pemeriksaan sementara dokter, korban tewas akibat pengaruh minuman beralkohol. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," kata Kanit Polsek Rappocini, Iptu Andi Aris Abu Bakar.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Bagaimana korban gantung diri? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm.
-
Kenapa korban gantung diri? 'Korban ditemukan tewas gantung diri di lapak pasar. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya,' ungkap Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
Korban ditemukan pertama kali oleh tetangga kamar korban, Wawan (26). Saat itu, ia mencium bau tak sedap dari dalam kamar kos korban. Setelah itu, ia berkoordinasi dengan penghuni kos lainnya untuk menghubungi aparat kepolisian.
Wawan mengatakan melihat terakhir korban dalam keadaan mabuk, 19 Maret malam. "Setelah itu, saya tidak pernah lagi melihatnya keluar dari dalam kamar kosnya hingga ditemukan meninggal dunia," kata Wawan.
Korban tewas dengan posisi tengkurap di atas ranjang. Saat ini, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk dilakukan autopsi. "Korban diperkirakan sudah tewas di dalam kamarnya tiga hari yang lalu. Saat ini, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk diautopsi," ujar Aris.
Aris mengatakan, korban sering pesta miras di dalam kamarnya baik siang maupun di malam hari. "Dari keterangan saksi dan pihak keluarga korban korban sering mabuk di siang dan malam hari," ujar Aris.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jasad Dosen UIN Surakarta ditemukan oleh rekan seprofesi tertutup kasur
Baca SelengkapnyaSempat melawan, cincin yang dikenakan pelaku tertelan dan masuk ke dalam kerongkongan korban.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan curhatan di sebuah buku harian bahwa korban berniat mundur karena bersinggungan dengan seniornya
Baca SelengkapnyaKorban diketahui bernama SA (21) yang merupakan mahasiswa jurusan Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).
Baca SelengkapnyaSaat suaminya sudah tertidur, pelaku langsung menikam dengan pisau sebanyak dua kali.
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal dunia karena obat penenang. Obat penenang itu disebut disuntikkan sendiri oleh korban ke tubuhnya
Baca SelengkapnyaDosen Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) Makassar, Remigius Tandioga (61) meninggal dunia di ruang kerjanya, Jumat (31/5).
Baca SelengkapnyaSesosok mayat pria ditemukan dalam kondisi membusuk dalam kamar kos di Jalan Jambu, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis (8/2).
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca Selengkapnyakorban sudah tewas sekitar lima hari sebelum akhirnya ditemukan
Baca SelengkapnyaAda Sejumlah Luka, Pria Tewas Membusuk dalam Kamar Kos di Depok Diduga Korban Pembunuhan
Baca SelengkapnyaSedangkan terkait motif pembunuhan ini, pihak kepolisian belum bisa menentukannya.
Baca Selengkapnya