Viral Dokter Aniaya Pegawai Karen's Diner di Bali Berujung Damai
Merdeka.com - Seorang dokter berinisial TK yang melakukan penganiayaan kepada pegawai Karen's Diner di Bali. Kedua pihak yang terlibat kasus yang sempat viral itu sudah sepakat berdamai.
Kapolsek Kuta Utara Kompol I Made Pramasetia mengatakan, pihaknya telah memanggil terlapor dan pelapor dan juga para saksi di TKP. Visum pun sudah dilakukan.
"Namun, dalam prosesnya para pihak ini pelapor dan terlapor mau persoalannya diselesaikan secara restoratif justice. Sementara restoratif justice-nya sudah diproses juga dan ditindaklanjuti di Polsek Kuta Utara," kata dia saat dihubungi, Jumat (19/5).
-
Siapa yang diserang di rumah sakit? Serangan mematikan terhadap rumah sakit itu menewaskan empat orang termasuk seorang anak dan 32 orang lainnya luka-luka serta menghancurkan keseluruhan bangunan rumah sakit menyisakan puing-puing dan kemungkinan korban tertimpa runtuhan.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kenapa Dokter Terawan jadi sasaran hoaks? Nama mantan Menteri Kesehatan Dokter Terawan Agus Putranto kerap kali menjadi sasaran berita bohong atau hoaks.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
Ia menyebutkan, keduanya juga sudah sepakat berdamai pada hari kejadian, Minggu (14/5).
"Hari ini diajukan (restoratif justice) untuk permohonan tapi yang bersangkutan berdamaianya sudah dari hari Minggu. Para pihak sudah berdamai dan kita dari pihak kepolisian sudah menindaklanjuti itu, karena kita melaksanakan proses penyelidikan terhadap peristiwa yang ada," jelasnya.
Ia juga menyampaikan, karena kedua belah pihak telah berdamai dan mengajukan restorasi justice, sehingga sudah tidak ada kelanjutan hukum. "Karena sepakat diselesaikan secara kekeluargaan untuk pemulihan, artinya hal-hal apa yang mungkin dirasakan oleh korban itu kan sudah dipulihkan oleh mereka berdua para pihak," ujarnya.
Sementara, dokter yang melakukan penganiayaan itu berprofesi sebagai dokter bedah mulut. Dia pun membantah dokter tersebut marah karena tidak disebut gelarnya.
"(Itu) tidak (benar). Ini berdasarkan pemeriksaan, jadi kita objektif setelah kita periksa termasuk juga pelapor menerangkan hal yang sama. Jadi Pak Dokter kayaknya sedikit emosi dari sebelum sampai di lokasi gitu," ujarnya.
Ia [un menerangkan kronologi kejadian itu. Awalnya, terjadi keributan di TKP saat si dokter belum datang. Namun, teman-temanya sudah ada di lokasi.
Kemudian, salah satu pegawai Karen's Diner menelepon si dokter dan bilang dengan nada judes, "Lu di mana?" dan kapan sampainya karena teman-teman si dokter sudah duluan di TKP.
"Awalnya, si terlapor (dokter) ini rencananya makan siang sama tema-temannya. Dan teman-temannya terlapor ini sudah duluan di lokasi. Dan karena si dokter tidak sampai (di TKP), ditelponlah oleh pihak Karen's Diner dan menyatakan, salah satu pertanyaan itu, lu ada di mana dan kapan sampainya teman-temanmu sudah sampai di sini," ungkapnya.
Karena ditelepon dengan nada judes akhirnya si dokter kaget dan tidak terima. Dia meminta share lokasi dan akhirnya datang ke TKP.
"(Si dokter) ini kaget, kok saya dibeginikan, kok pelayannya langsung judes, terlapor (saat) saat itu (berada) di luar, ibaratnya secara psikologi (kaget) dan emosi akhirnya bertanya, ya udah kirim share loc, saya ke situ sekarang. Dan dikirim share loc, ketika datang itu (si dokter) menanyakan bagaimana maksudnya, kok tidak ada sopan santunnya menghubungi customer," ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa si dokter juga sempat menanyakan aturan Karen's Diner karena pelayanan judes itu dilakukan saat dirinya belum sampai di lokasi atau TKP.
"Jadi si terlapor belum memahami lebih jauh atau kalau boleh dibilang kalau menurut terlapor, kenapa rule itu tidak terjadi pada saat dia sudah di dalam restoran, dia belum sampai tapi kok sudah kena prank. Kan dia tidak mengerti kalau itu adalah prank," ujarnya.
"Mungkin kalau di restoran kalau ditanya begitu baru (ngerti). Tapi ini belum sampai belum ada apa-apa bapak dokter ini (kena prank). Tapi teman-temannya sudah menyampaikan bahwa mentalnya harus kuat kalau ke tempat itu, Kira-kira begitu," ujarnya.
Sebelumnya, sebuah video viral seorang dokter berinisial TK mengamuk di restoran Karen's Diner yang berada di Bali. Selain itu, juga beredar rekaman CCTV yang viral di media sosial instagram @punapibali dan diunggah oleh akun @yonathanbaskoro yang memperlihatkan kejadian tersebut,"Dilaporkan bahwa penganiayaan tersebut dipicu karena konsumen yang diduga tidak mengerti gimnick restoran dan tidak terima karena tidak dipanggil gelarnya sebagai dokter," tulis akun tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (14/5) sekitar pukul 14.58 Wita. Saat itu, seorang pria berinisial TK datang ke Karen's Diner Bali di Jalan Batu Belig, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.
Dokter itu kemudian melakukan penganiayaan kepada pelayan Karen’s Diner Bali dengan memukul hingga menjambak rambut pelayan.
"Telah terjadi kekerasan fisik kepada staff Karen's Diner Bali, oleh salah satu dokter berinisial TK yang tidak terima ketika dipanggil namanya secara langsung tanpa menggunakan gelar dokter, serta tidak mau mengikuti peraturan "House Rules" yang berlaku di Restoran kami, dengan konsep Gimmick pelayanan yang tidak ramah, judes, serta warning di pintu masuk," tulis Karen's Diner dalam berita acara yang dirilis di Instagramnya.
Akun Karen's Diner juga menuliskan bahwa semua staff Karens telah dilatih untuk hanya akting dengan judes dan tidak ramah yang bertujuan menghibur pelanggan, serta menjalankan semua peraturan atau larangan yang berlaku dalam hal pelayanan.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban harus menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami luka cukup parah.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan itu terekam dalam video warga dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaTak puas usai memukul korban, pelaku bahkan membentak.
Baca SelengkapnyaSebuah video seorang pria viral dokter aniaya seorang balita pelaku kesal dan memukul anak tersebut.
Baca SelengkapnyaAtas kejadian dugaan penganiayaan itu korban mengalami sakit di bagian pinggang sebelah kanan.
Baca SelengkapnyaTerduga penganiaya berinisial GSH terhadap karyawan toko roti berinisial DAD berada di Sukabumi, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaSri Meilina melakukan intimidasi kepada korban untuk mengganti jadwal jaga anaknya, LD.
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan tersebut telah dilaporkan korban pada 18 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaTersangka mengakui perbuatannya melanggar hukum dan menyesal.
Baca SelengkapnyaSatria Mahathir sebelumnya terjerat kasus penganiayaan terhadap anak anggota DPRD Kepri berinisial RAT (16).
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan majelis etik, dokter MY membantah telah mencabuli istri pasien.
Baca SelengkapnyaDia menyebut para pelaku pemerasan dan bullying terhadap dokter PPDS memang bukan orang sembarangan.
Baca Selengkapnya