Viral Siswa SMPN Babelan Bekasi Diduga Korban Bullying Kakak Kelas, Ditampar Pakai Sandal
Aksi perundungan itu diduga dilakukan di perkampungan dekat SMPN 1 Babelan.
Dalam rekaman yang beredar, delapan siswa SMP itu di-bully dengan cara ditampar menggunakan sandal.
Viral Siswa SMPN Babelan Bekasi Diduga Korban Bullying Kakak Kelas, Ditampar Pakai Sandal
Sebanyak delapan siswa SMPN 1 Babelan, Kabupaten Bekasi diduga menjadi korban bullying atau perundungan. Video amatir itu pun viral di media sosial.
Dalam rekaman yang beredar, delapan siswa SMP itu di-bully dengan cara ditampar menggunakan sandal. Aksi perundungan itu diduga dilakukan di perkampungan dekat SMPN 1 Babelan.
Humas SMPN 1 Babelan, Maradum Tambunan, membenarkan delapan siswa yang menjadi korban perundungan itu siswanya. Peristiwa itu terjadi sekitar seminggu yang lalu.
"Itu seminggu yang lalu, tapi harus ditelusuri lagi pelakunya," ucap Maradum saat ditemui di SMPN 1 Babelan, Rabu (20/9).
Dari hasil penelusuran pihak sekolah, aksi perundungan itu diduga dilakukan oleh siswa kelas tiga. Sedangkan korbannya siswa kelas 1 dan kelas 2 SMPN 1 Babelan.
Berdasarkan pengakuan pelaku, aksi itu dilakukan atas perintah alumni SMPN 1 Babelan. Alasannya, perundungan bagian dari tradisi antara senior kepada juniornya.
"Kita belum tahu itu untuk apa, kita lagi cari pelakunya, ini tujuannya apa, pengakuannya itu sudah tradisi dari kakak kelas ke adik kelas, itu dia mau menanamkan tradisi ini ke adik-adik kelasnya, kan pulang dari sekolah itu ngumpul ke rumah temannya pelaku ini,"
kata Maradum.
Merdeka.com
Pihak sekolah masih menelusuri kasus ini dengan memanggil seluruh siswa yang menjadi korban dan pelaku perundungan.
"Siswa kelas 3 ada tiga atau empat orang yang dipanggil, kalau korban kurang lebih ada 10 orang, pihak sekolah akan melakukan pembinaan dulu nanti melalui wali kelas dan BK, orang tua pelaku dan korban sudah bertemu," ucapnya.
"Tradisi ini memang tidak dibenarkan, (pelaku) sudah pasti menyesal, dan memang ini termasuk perundungan, anaknya dibina lagi kemudian dilakukan dibimbing khusus," lanjut Maradum.
kata Humas SMPN 1 Babelan, Maradum Tambunan