Wanita Hamil Meninggal Diduga Ditinggal Bidan Tidur, Gubernur Sumsel: Mesti Didalami!
Merdeka.com - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menurunkan tim khusus untuk melakukan investigasi terkait dugaan penelantaran wanita hamil oleh bidan, hingga meninggal dunia. Deru menyayangkan peristiwa itu jika benar terjadi.
Deru menyebut tim berasal dari Dinas Kesehatan Sumsel dan Musi Rawas Utara. Mereka bertugas mencari informasi dari masing-masing pihak agar dapat menemukan titik terang.
"Tim sedang berada di lapangan, mereka pastikan bagaimana yang terjadi," ungkap Deru, Selasa (30/5).
-
Siapa yang dituduh hamil? Brisia Jodie mengaku lelah karena selalu dituduh hamil.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Siapa yang baru saja keguguran? Kemarin (4/12/23), Sarah Gibson ngepost foto USG di IG. Bukan buat ngumumin hamil, tapi buat ceritain lagi keguguran.
-
Siapa yang menemukan janin membatu di Wonogiri? Namun setelah pembedahan pada April 1955, didapati janin yang mengeras.
-
Apa yang diyakini terjadi pada wanita hamil yang meninggal? Menurut mitos yang tersebar, wanita yang meninggal ketika sedang hamil, terutama jika kematian mereka disebabkan oleh keadaan yang tragis atau tidak wajar, diyakini akan terus merasakan kehamilannya bahkan setelah meninggal.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
Dia mengaku sudah membaca keluhan suami pasien. Namun itu belum bisa menjadi pegangan dalam mengambil kebijakan.
"Kita enggak bisa sepihak, mesti didalami," ujarnya.
Jika benar terbukti, Deru sangat menyesalkan. Bagi dia itu adalah kesalahan fatal tenaga kesehatan di saat program peningkatan pelayanan di bidang itu dilakukan pemerintah.
"Nanti saya sampaikan ke bupatinya agar ditindaklanjuti, siapa pun itu harus ada sanks," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria, LK, harus dibuat bersedih dan kesal seumur hidupnya lantaran ditinggal istrinya meninggal dunia saat melahirkan. Ironisnya, kejadian itu akibat kelalaian bidan yang menanganinya.
Kisah ini ia tuangkan dalam media sosial dan menjadi viral. Seperti akun Instagram @palembang_bedesau.id yang turut memposting ulang curahan hati LK, Senin (29/5).
Dalam akun IG tersebut, LK menerangkan secara jelas kronologis kejadian hingga istrinya, TK, meninggal dunia. Cerita itu ia tulis dalam bahasa daerah.
"Min tolong viralkan ataupun bagikan, supayo di liat pemerintah daerah supaya ado tindak lanjutnyo," tulis LK mengawali.
Ceritanya, istrinya hendak melahirkan dan ia baawa ke Puskesmas Pauh, Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, Selasa (9/5) sekitar pukul 22.00 WIB. Pukul 01.30 WIB, ketuban pecah namum hingga pukul 03.00 WIB belum juga melahirkan.
Beberapa menit kemudian, mereka ditinggal bidan puskesmas untuk tidur. Otomatis mereka tidak didampingi oleh seorang pun tenaga kesehatan di ruang bersalin.
Sontak, pria itu kesal dengan sikap bidan tersebut. Lantas ia mengedor pintu ruang bidan yang tidur dengan maksud menanyakan tindakan yang harus dilakukan karena kondisi istrinya sudah lemah.
"Awak marah, awak gedur lawang. Awak bicara sama bidan (apo kamu tu dak nak ngurus apo dak nak muat rujukan kondisi tika mulai lemah). (Saya marah, saya gedor pintu dan bicara sama bidan. Apa kamu tidak mau mengurus, apa tidak mau bikin surat rujukan karena Tika mulai lemah)," ujarnya.
Kemudian bidan keluar dan bicara dengan mertua LK di ruang bersalin. Mereka tersinggung dengan ucapan LK barusan sehingga bidan itu mengusir mertuanya dengan kata-kata kasar.
"Pas nak masok lagi takunci pintu, ngapo bidan ngunci pintu dakte kuargo yang nemani tika di dalam dakte utak nian bidan puskesmas pauh jangan mentang2 mereka bidan jangan sakendak kenda mereka."
(Waktu mau masuk pintu sudah terkunci, kenapa bidan mengunci pintu, tidak ada keluarga yang menemai Tika di dalam. Tidak ada otak/pikiran bidan Puskesmas Pauh, jangan mentang-mentang mereka bidan maunya sendiri).
Empat jam setelah ketuban pecah atau pukul 05.00 WIB, bidan barulah merujuk istrinya ke RS Ar Bunda Lubuklinggau. Namun, istri dan calon bayi pertamanya tak bisa diselamatkan tak lama setelah tiba di rumah sakit.
Kejadian itu membuat LK kecewa berat. Dia menyayangkan kelalaian bidan membuat dua nyawa yang dia sayangi pergi untuk selamanya. Padahal, hal itu bisa dicegah jika bidan segera mengambil tindakan untuk merujuk ke rumah sakit. Lebih kecewanya lagi, saat istrinya berjuang justru ditinggal tidur oleh bidan yang mengaku mengantuk.
"Kejadian ko sebuah kelalaian bidan puskesmas. Memang ajal dakte yang tau tapi perawatan bidan tu muat idak puas. Allah tulah yang tahu,"
(Kejadian ini adalah sebuah kelalaian bidan puskesmas. Memang ajal tidak ada yang tahu tapi perawatan bidan itu membuat pelayanan tidak puas. Allah saja yang tahu)," tutupnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa miris tersebut viral di media sosial. Sang ibu yang sudah waktunya melahirkan malah ditolak ditangani oleh bidan desa
Baca SelengkapnyaSebuah video yang memperlihatkan seorang wanita di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dalam kondisi tewas dan dibawa pakai becak motor
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPeristiwa miris tersebut viral di media sosial, ibu yang hendak melahirkan di Jember malah ditolak bidan desa
Baca SelengkapnyaKadinkes memastikan bahwa tim ad hoc yang dibentuk bersifat independen dan terdiri dari tenaga profesi, asosiasi klinik, dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaIbu yang menenggelamkan anaknya ke dalam ember didiagnosa alami gangguan jiwa
Baca SelengkapnyaPengungkapan kasus dugaan malpraktik yang dilakukan bidan ZN terhadap pasien maag hingga meninggal di Prabumulih masih berlanjut
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mengalami pendarahan dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKepala bayi terputus dan tertinggal dalam rahim sang ibu saat melahirkan di puskesmas Bangkalan.
Baca SelengkapnyaTerkait kasus ini, 16 saksi sudah diepriksa, penggeledahan juga sudah dilakukan baik di rumah sekaligus tempat praktik, dan penyitaan bukti.
Baca Selengkapnya