Warga OKI heboh berburu harta karun peninggalan Sriwijaya
Merdeka.com - Tiga tahun terakhir warga Kecamatan Cengal, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, disibukkan dengan aktivitas perburuan harta karun yang diduga peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Ratusan warga berlomba-lomba mendapatkan harta karun.
Kasubag Media dan Komunikasi Publik Setda OKI, Adiyanto mengungkapkan, benda diduga harta karun pertama kali ditemukan oleh warga saat bertani di lahan bekas kebakaran di wilayah Sungai Bagan, Kanal 12, Pulau Tengkoran Pulau Pisang dan di beberapa situs di Desa Ulak Kedondong, Cengal pada 2015. Saking banyaknya penemuan, perburuan harta karun menjadi pekerjaan sampingan warga setempat.
-
Apa saja artefak yang ditemukan? Sebagian besar artefak yang mudah rusak terbuat dari kayu, termasuk wadah kulit pohon betula, batang proyektil, dan tongkat jalan. Artefak lainnya dibuat dengan menggunakan tulang hewan termasuk sepatu bot kulit yang dijahit dan alat-alat tulang dan tanduk yang diukir.
-
Apa artefak yang ditemukan? Peneliti menemukan sisa-sisa ramuan halusinogen Mesir kuno di dalam sebuah vas bunga berusia 2.200 tahun.
-
Dimana harta karun emas ditemukan? Erlend Bore, 51 tahun, menggali sembilan liontin emas berukir, sepuluh mutiara emas, dan tiga cincin emas, semuanya berasal dari abad ke-6 M di Pulau Rennesoy.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog? Arkeolog menemukan tumpukan koin Romawi di pulau Pantelleria di Laut Mediterania, Italia, membuka wawasan baru terkait sejarah kuno di kawasan tersebut.
-
Di mana harta karun koin perak itu ditemukan? Arkeolog yang sedang menggali di Horvat Ashun, dekat Modi'in Maccabin Reut, Israel menemukan sekumpulan koin perak kuno yang berasal dari periode Hasmonean 135-126 SM.
-
Apa benda yang ditemukan oleh arkeolog? Arkeolog menemukan patung emas yang menggambarkan seorang pejuang tengah menunggang kuda menuju medan pertempuran.
"Ya, selama tiga tahun ini warga Cengal lagi heboh mencari harta karun yang disinyalir peninggalan Kerajaan Sriwijaya," ungkap Adi saat dihubungi merdeka.com, Rabu (6/9).
Dia menyebutkan, benda yang ditemukan berbagai jenis. Jumlahnya ratusan. Mulai dari cincin emas, keong emas, keramik China bercorak naga, ayam jantan dan rusa, serta temuan lain yang mayoritas terbuat dari bahan emas.
"Sudah tidak terhitung lagi jumlahnya berapa, ada ratusan karena perburuan sudah tiga tahun lalu sampai sekarang masih berlanjut, malah semakin ramai," ujarnya.
Lokasi perburuan di daerah gambut. Warga harus menggali tanah sedalam satu sampai dua meter. Tanah diayak menyerupai penambangan emas tradisional.
"Saya sendiri sudah datang ke lokasi menyaksikan warga berburu harta karun dan melihat hasilnya. Alhamdulillah warga bersedia menunjukkan penemuannya," ucapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harta karun tersebut ditemukan dekat kuburan kuno yang keberadaannya dikuak gelombang tsunami dahsyat yang melantak Aceh pada 2004.
Baca SelengkapnyaCerita penemuan harta karun bermula ketika keenam buruh sedang menggali tanah sawah untuk dijual sebagai tanah urug.
Baca SelengkapnyaSepanjang sejarah manusia, telah banyak ditemukan artefak kuno yang terbuat dari emas.
Baca SelengkapnyaUang koin kuno telah menjadi daya tarik luar biasa bagi para kolektor, membentuk suatu komunitas yang bersemangat untuk mengejar kepingan-kepingan bersejarah.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Senjata dan Perhiasan Berusia 3.600 Tahun Terkubur di Ladang, Ada Cincin, Kapak, dan Tombak
Baca SelengkapnyaHarta karun ini ditemukan di tiga lokasi berbeda, ada juga perhiasan dan artefak lainnya.
Baca SelengkapnyaDikira Koin Usang, Pria di Norwegia Temukan Harta Karun Emas Kuno Abad ke-6
Baca SelengkapnyaArkeolog Norwegia belum lama ini menemukan harta karun bangsa Viking di sebuah tanah pertanian.
Baca SelengkapnyaSaat itu penduduk hendak menguburkan seorang warga yang baru meninggal.
Baca SelengkapnyaTemuan keramik di Indonesia banyak yang berasal dari Dinasti Tang, tepatnya sekitar 1.200 tahun silam.
Baca SelengkapnyaBegini potret jemaah wanita Surabaya di Mekkah saat borong emas, sampai banyak disorot.
Baca SelengkapnyaDi lokasi ditemukan juga jejak limbah pengecoran, bukti orang pada zaman itu merupakan pengrajin perunggu.
Baca Selengkapnya