Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Warga Tolak RSJ Naimata Kupang jadi Lokasi Observasi 17 Mahasiswa Timor Leste

Warga Tolak RSJ Naimata Kupang jadi Lokasi Observasi 17 Mahasiswa Timor Leste RSJ Naimata Kupang. ©2020 Merdeka.com/Ananias Petrus

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur siap membantu Timor Leste menyediakan lokasi observasi 17 mahasiswanya yang akan dievakuasi dari China setelah virus corona mewabah. Rencananya, lokasi observasi berada di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang.

Namun langkah itu menuai penolakan warga setempat. Warga meminta pemerintah untuk memikirkan dampaknya, walau para mahasiswa itu dinyatakan negatif atau tidak terpapar virus Corona.

Warga RT 08 RW 04 kelurahan Liliba merupakan wilayah yang paling dekat dengan Rumah Sakit Jiwa Naimata. Apalagi akses keluar masuk Rumah Sakit Jiwa melalui jalur tersebut. Mereka berharap pemerintah memikirkan kembali dampak dari observasi terhadap para mahasiswa itu, lantaran jarak antara rumah sakit jiwa dan rumah warga hanya 50 meter.

"Kami tidak terima karena penyakit itu membahayakan nyawa. Apalagi kita nonton di TV katanya belum ada obatnya, kenapa mereka tidak terus langsung ke Timor Leste? Kami di sini yang paling dekat dengan rumah sakit jiwa," ujar A, Jumat (7/2).

Menurutnya, hingga saat ini belum ada pemberitahuan maupun sosialisasi dari dinas terkait, mengenai informasi observasi atau karantina terhadap 17 mahasiswa Timor Leste, asal Wuhan tersebut.

"Katanya mereka negatif virus Corona, tapi kami tidak tahu penyakit itu seperti apa cara menularnya. Jadi kami minta maaf, kami tidak terima walaupun dari pihak manapun datang, kami tidak terima seandainya terjadi seperti di China, obatnya di mana?" protes dia.

Hal yang sama juga dikatakan warga lainnya. Menurut Eksar Landak, langkah yang diambil pemerintah tidak tepat karena jika terjadi sesuatu terhadap warga sekitar, siapa yang mau bertanggung jawab. Apalagi pemerintah juga belum memberitahukan kepada warga, terkait rencana karantina terhadap 17 mahasiswa Timor Leste itu.

"Kita tidak terima, ini penyakit berbahaya kalau terima terus mereka positif virus itu, apakah pemerintah bisa tanggung jawab? Daerah lain saja tolak terus kenapa kita terima. Walaupun rumah sakitnya di Kelurahan Naimata, tapi kami sebagai warga Liliba paling dekat karena akses keluar masuk melalui kami," tegasnya.

Sementara itu pihak Rumah Sakit Jiwa Naimata telah merampungkan salah satu gedung, sebagai ruangan observasi. Seluruh tempat tidur maupun pendingin ruangan telah terpasang sejak Kamis (6/2) kemarin.

"Kami dari rumah sakit jiwa telah mempersiapkan seperti, akses jalan yang dikerjakan oleh dinas PUPR, gedung, pendingin ruangan, kebutuhan mandi dan konsumsi mereka selama 14 observasi. Kami terus koordinasi dengan dinas kesehatan provinsi terkait persiapan," kata Direktur Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang, dr. Dikson Legoh.

Sementara tim medis akan melakukan observasi selama 14 hari terhadap 17 mahasiswa itu. Tim medis gabungan dari RSUD W. Z Yohanes, RSU Siloam Kupang dan RSJ Naimata.

"Kami sudah informasikan kepada Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Timur, untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar, untuk tidak berpikir negatif, karena mereka dievakuasi dari China tidak terpapar virus Corona, namun kami akan meminimalisir akses ke mereka," tegasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemkot Jaktim Bakal Bangun Puskesmas Kelurahan Kayu Putih di Atas Lahan Ruang Terbuka
Pemkot Jaktim Bakal Bangun Puskesmas Kelurahan Kayu Putih di Atas Lahan Ruang Terbuka

Pemkot Jaktim Bakal Bangun Puskesmas Kelurahan Kayu Putih di Atas Lahan Ruang Terbuka

Baca Selengkapnya
Jelang Piala Dunia U-17, Warga Kampung Bayam Diharapkan Segera Pindah ke Rusun
Jelang Piala Dunia U-17, Warga Kampung Bayam Diharapkan Segera Pindah ke Rusun

Jakarta International Stadium (JIS) akan menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17.

Baca Selengkapnya
Rusun Nagrak, Asa Warga Kampung Bayam di Tengah Penantian Hampa Tanpa Kepastian
Rusun Nagrak, Asa Warga Kampung Bayam di Tengah Penantian Hampa Tanpa Kepastian

Ada 3 kesepakatan dengan Pemprov agar warga Kampung Bayam mau tinggal di Rusun Nagrak.

Baca Selengkapnya
Buntut Tawuran Sebabkan 4 Siswa Luka, Warga Blokir Jalan Nasional di Jambi & Macet Mengular Panjang
Buntut Tawuran Sebabkan 4 Siswa Luka, Warga Blokir Jalan Nasional di Jambi & Macet Mengular Panjang

Selama ada pemblokiran tersebut, pengguna jalan lintas Sarolangun yang akan menuju ke Jambi belum bisa melintas.

Baca Selengkapnya
Warga Buka Jalan di Jambi Usai 19 Jam Diblokir, Desak Polisi Tangkap Pelaku Tawuran 3x24 Jam
Warga Buka Jalan di Jambi Usai 19 Jam Diblokir, Desak Polisi Tangkap Pelaku Tawuran 3x24 Jam

Polisi menambahkan, permasalahan dua desa ini yakni Desa Mandiangin dan Desa Rengkiling sudah lama terjadi.

Baca Selengkapnya
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah

"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”

Baca Selengkapnya
Ricuh Demo di Gedung DPRD Jambi, Sejumlah Mahasiswa Terluka
Ricuh Demo di Gedung DPRD Jambi, Sejumlah Mahasiswa Terluka

Ratusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.

Baca Selengkapnya
Tak Lagi Bertahan di Tenda Depan JIS, 19 KK Warga Kampung Bayam Dipindah ke Rusun Nagrak
Tak Lagi Bertahan di Tenda Depan JIS, 19 KK Warga Kampung Bayam Dipindah ke Rusun Nagrak

Anies pernah memandatkan Jakpro membangun Kampung Susun Bayam (KSB) untuk warga Kampung Bayam.

Baca Selengkapnya
Tiga Mahasiswa Luka Buntut Demo Tolak UU Pilkada di Palu, Satu Dirawat di Rumah Sakit
Tiga Mahasiswa Luka Buntut Demo Tolak UU Pilkada di Palu, Satu Dirawat di Rumah Sakit

Korban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.

Baca Selengkapnya
Ratusan Warga Aceh Barat Tolak Kedatangan 69 Warga Etnis Rohingya
Ratusan Warga Aceh Barat Tolak Kedatangan 69 Warga Etnis Rohingya

Polisi menjelaskan aksi warga itu karena masyarakat menolak desa mereka ditempatkan etnis Rohingya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Suasana Kampung Susun Bayam Usai Ricuh, Warga Digeruduk Sekuriti JakPro dan Diperintahkan Angkat Kaki
FOTO: Suasana Kampung Susun Bayam Usai Ricuh, Warga Digeruduk Sekuriti JakPro dan Diperintahkan Angkat Kaki

Warga mengungkapkan sejumlah personel sekuriti PT JakPro tiba-tiba menggeruduk Kampung Susun Bayam dan meminta mereka untuk angkat kaki.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Cerita Pilu Desa di Pantura yang Nyaris Tenggelam
Menyusuri Cerita Pilu Desa di Pantura yang Nyaris Tenggelam

Tidak ada lagi jalan setapak menuju desa. Semua tenggelam dalam rob.

Baca Selengkapnya