Wartawan Fajar TV Makassar dipanah geng motor
Merdeka.com - Harun Rasyid (22), seorang jurnalis Fajar TV menjadi korban kebrutalan geng motor saat melintas di Jalan Veteran Utara, hendak meliput tawuran di Jalan Danko Kota Makassar, Jumat (5/4) malam, sekitar 23.30 Wita. Korban terkena anak panah di bahu sebelah kiri.
Korban kemudian dilarikan ke IGD RS Bayangkara Makassar untuk mengeluarkan anak panah di bahunya. Anak panah sepanjang sekitar 10 Cm ini terbuat dari besi yang ujung tumpulnya diberi tali rapiah.
Kejadiannya berawal saat korban bersama lima rekannya sesama jurnalis televisi hendak meliput tawuran warga di Jalan Dangko kecamatan Tamalate. Korban berboncengan dengan Andry, jurnalis Kompas TV.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Kenapa geng motor melakukan tindakan anarkis? Ada berbagai penyebab di balik perilaku geng motor tersebut, salah satunya adalah untuk mencari perhatian. Tindakan ini dilakukan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas mereka dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Perhatian yang diperoleh membuat mereka merasa bangga dan kuat karena mereka merasa ditakuti oleh orang lain.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Kenapa pengendara motor memprotes pengemudi mobil? Saat di lampu merah selanjutnya, tepatnya di lampu merah Medoho, pengemudi motor menghampiri mobil tersebut untuk bertanya kenapa pengemudi mobil itu membunyikan klakson panjang.
-
Kenapa gerombolan motor itu masuk? Mereka saya usir, tetapi tidak mau pergi. Setelah pemilik kontrakan datang, orang tidak dikenal itu pun baru mau pergi,“ kata Nining.
Menurut Nurdin, mereka berangkat dari Polsek Makassar di Jalan Kerung-kerung, menuju Jalan Veteran Utara. "Sebelum masuk lampu merah Sungai Saddang, kami beriringan dengan geng motor, mereka mungkin kesal karena kami menyalip para geng motor," jelas Nurdin pada merdeka.com.
Kemudian, tiba-tiba diteriaki salah seorang dari rombongan geng motor. "Ada yang teriak inimi ambakmi (ini dia, pukul). Jadi kami langsung tancap gas dan berusaha lari dari rombongan geng motor," kata Nurdin Amir salah seorang rekan Harun yang juga jurnalis Trans TV.
Namun, anggota geng motor malah berusaha menghadang mereka dengan mengeluarkan anak panah. Nahas bagi Harun, dia terkena anak panah di bagian bahu bagian belakangnya. Awalnya Harun tidak menyadari jika ia terkena panah. Dia hanya mengira dia terkena batu bagian pundak.
"Waktu diserang kami berhamburan kemudian berjalan beriringan lagi. Tapi saat tiba di Jalan Mappaoudang Harun baru sadar kalau ternyata ada yang lengket di bahunya, begitu dilihat ternyata ada anak panah," ungkapnya.
Setelah menjalani perawatan, anak panah yang menancap di bahu Harun kemudian dikeluarkan. Harun kemudian langsung pulang ke rumahnya dan tak jadi meliput tawuran di Jalan Dangko.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaPembacokan itu berawal saat Tim URC Polrestabes Medan mendapatkan informasi adanya geng motor yang akan tawuran dan melintas.
Baca SelengkapnyaSetelah lima kali klakson, dia diberi ruang untuk melintas.
Baca SelengkapnyaKetua AJI Jakarta, Afwan Purwanto mengatakan kasus kali ini merupakan kasus kekerasan terhadap jurnalis yang terus berulang menjelang tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaKasad mengatakan alasan TNI melakukan pemukulan karena rombongan relawan sudah berulang kali diingatkan.
Baca SelengkapnyaDua awak media yang mendapat tindakan kekerasan itu ialah kameramen Kompas TV dan reporter CNN Indonesia.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaUC mengaku anak polisi karena tak terima ditegur korban sambil marah-marah.
Baca SelengkapnyaDikabarkan, kini polisi telah mengantongi indentitas dan nomor kendaraan yang digunakan para pelaku.
Baca SelengkapnyaWarga Radio Dalam bekerjasama untuk menangkap pencuri motor yang sedang beraksi
Baca SelengkapnyaDandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks
Baca Selengkapnya