Waspada Komplotan Wanita Penipu, Jual Emas di Toko Mal Aeon BSD Ternyata Tembaga
Merdeka.com - Polisi menangkap sindikat penipuan jual-beli emas perhiasan palsu ke toko emas ritel. Dari aksi ke enam pelaku tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti perhiasan emas palsu, handphone dan sepeda motor pelaku.
Kapolsek Pagedangan Polres Tangerang Selatan AKP Seala Syah Alam menerangkan, enam pelaku penipuan modus jual-beli perhiasan itu tertangkap dari kejelian pegawai toko emas yang mengetahui bahwa emas-emas yang mereka terima dari para pelaku adalah palsu.
"Enam pelaku yang diamankan berinisial AG, NA, FA, BP, DA dan YS. Lima orang wanita dan seorang pria berinisial BP," kata Seala, Kamis (15/6).
-
Siapa yang mencuri emas di toko perhiasan? Viral sebuah video yang memperlihatkan aksi ibu-ibu yang mencuri emas di toko perhiasan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Di mana aksi pencurian emas itu terjadi? Dalam unggahan tersebut, terlihat sebuah momen ketika gerombolan ibu-ibu yang tengah membeli emas di salah satu toko perhiasan.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Kenapa tambang emas ilegal diduga ada TPPU? Terkait keberadaan tambang ilegal ini, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jateng menduga ada Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) di baliknya.
Kronologi Penipuan Terbongkar
Kanit Reskrim Polsek Pagedangan Iptu Hambali menerangkan bahwa penipuan dilakukan kelompok tersebut bermula dari transaksi penjualan emas perhiasan palsu oleh pelaku di toko Royal Gold, Aeon Mal, Desa Pagedangan, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.
"Bermula pelaku GA menjual emas pada 18 April 2023 sebanyak tiga gelang emas shogun diduga palsu ke toko tersebut seharga Rp12 juta. Selanjutnya pada 15 Mei, pemilik toko mengecek emas yang dijual pelaku dan dari hasil pengecekan korban pemilik toko bahwa yang dijual itu adalah tembaga,” ungkap Hambali.
Karena merasa berhasil menjual emas perhiasan palsu ke toko tersebut, pelaku setelah beberapa lama kembali mendatangi toko dan hendak menjual kembali emas diduga palsu berupa kalung rantai. Karena pegawai toko mengenali pelaku, akhirnya pelaku diamankan korban dan saksi-saksi.
"Pelaku mengakui kalau perhiasan yang dijual sebelumnya itu adalah palsu. Atas kejadian tersebut korban mengalami kerugian sebesar Rp84.770.000," ucap Hambali.
Atas perbuatan ke enam pelaku tersebut, polisi menyangkakan Pasal 378 KUHpidana tentang penipuan dengan ancaman pidana penjara 4 tahun.
Atas pengungkapan itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa benda menyerupai emas perhiasan palsu.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaKasus ini diusut Kejagung, heboh 109 ton emas palsu
Baca SelengkapnyaKejagung Tetapkan 6 Eks General Manager Antam jadi Tersangka Korupsi Pemalsuan 109 Ton Emas
Baca SelengkapnyaTiga mantan pegawai Butik Emas Logam Mulia (BELM) Antam Surabaya I dan seorang makelar didakwa menyelewengkan152,8 Kg emas senilai Rp92,2 miliar.
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Jateng membongkar komplotan perampok bersenpi asal Jawa Timur. Mereka diringkus setelah merampok tiga toko emas.
Baca SelengkapnyaKejagung menetapkan 6 tersangka terdiri dari petinggi PT Antam kasus pemelasuan 109 ton emas
Baca SelengkapnyaJadi, kata dia, emas 109 ton yang distempel oleh Antam tersebut adalah emas asli yang perolehannya dengan cara ilegal.
Baca SelengkapnyaTipu Para Perajin Emas, Pasutri di Ogan Ilir Bawa Kabur Rp5,1 Miliar
Baca SelengkapnyaIdentitas dan ciri-ciri mereka terungkap dari hasil pemeriksaan CCTV yang merekam kejahatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKetut Sumedana menyampaikan, para tersangka menggunakan merek Antam ke emas cetak milik swasta secara ilegal.
Baca SelengkapnyaAntam berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait jika ada hal-hal yang diperlukan.
Baca Selengkapnya