WN Prancis terpidana seumur hidup kasus hasis bebas bersyarat

Merdeka.com - Warga Negara Prancis Michael Blanc, yang menjadi terpidana penjara seumur hidup kasus penyelundupan hasis seberat 3,8 kilogram ke Bali, dijadwalkan bebas bersyarat pekan depan.

"Terpidana akan bebas bersyarat pada 20 Januari 2014," kata Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar Wayan Wiradarma ketika dihubungi, Kamis (16/1).

Kabar itu diterima setelah Kejari Denpasar menerima surat dari Lapas kelas II A Jakarta. Surat itu menjelaskan, Blanc yang ditahan sejak 28 Desember 1999 sejatinya baru akan bebas 21 Juli 2017.

Tapi setelah dikurangi grasi yang diberikan Presiden SBY berupa hukuman 20 tahun penjara ditambah remisi yang diterima selama 27 bulan 8 hari, maka Blanc berhak mendapatkan pembebasan bersyarat.

Blanc juga sudah membayar denda Rp 500 juta sehingga hukuman subsider berupa penjara enam bulan penjara dibatalkan. "Kami hanya menerima uang pembayaran denda dan sudah disetor ke kas negara," ujar Wiradarma.

Blanc saat ini dipenjara di Lapas Cipinang. "Saat bebas nanti tidak harus dari Bali, meski perkara kejahatannya ada di sini," imbuh Wiradarma.

Blanc ditangkap Polda Bali pada 26 Desember 1999 di Bandara Ngurah Rai karena menyelundupkan hasis 3,85 kilogram yang disembunyikan di tabung selam.

Dia divonis seumur hidup oleh Pengadilan Negeri Denpasar, November 2000. Vonis itu tidak berubah meski Blanc mengajukan banding dan kasasi.

Putusan baru berubah menyusul turunnya grasi Presiden SBY yang memangkas hukuman Blanc menjadi 20 tahun penjara pada 2009 lalu.

Saat ini ada juga terpidana warga asing yang sedang mengajukan upaya pembebasan bersyarat, yakni Schapelle Leigh Corby, terpidana perempuan asal Australia.

Corby juga menerima grasi dari Presiden SBY berupa hukuman 15 tahun penjara. Pembebasan bersyarat untuk Blanc bisa jadi akan makin memuluskan Corby untuk mendapatkan hal serupa.