WNI disandera lagi, Gerindra minta TNI operasi militer di Filipina
Merdeka.com - Kelompok militan asal Filipina, Abu Sayyaf untuk ketiga kalinya kembali menyandera WNI. Kali ini, 13 WNI disandera berasal dari tugboat Charles 00 di perairan Filipina. Mereka dikabarkan meminta uang tebusan 20 juta ringgit.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pemerintah Indonesia harus mendesak keras pemerintah Filipina, agar TNI bisa menggelar operasi sendiri demi membebaskan 13 WNI itu.
"Kami meminta kepada pemerintah Indonesia untuk mendesak keras pemerintah Filipina, agar kita bisa masuk ke wilayah yang dikuasai oleh teroris Abu Sayyaf itu untuk menggelar operasi militer," ujar Dasco kepada merdeka.com, Rabu (22/6).
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Di mana operasi TNI AL berlangsung? Gugus Tempur Laut (Guspurla) Komando Armada III TNI Angkatan Laut menggelar Operasi Siaga Tempur Laut di perairan Papua dan Maluku yang melibatkan sejumlah kapal perang dan pasukan dari Korps Marinir serta Komando Pasukan Katak (Kopaska).
-
Kenapa TNI bantu Aljazair? Presiden Sukarno menyatakan dukungannya untuk perjuangan rakyat Aljazair.
-
Siapa yang menerobos iring-iringan TNI? Tampak emak-emak ini menerobos iring-ringan TNI yang hendak mengantar Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar yang akan purna tugas dari Makodam ke Mapolda Aceh.
-
Bagaimana TNI selundupkan senjata? Menyelundupkan senjata ke Aljazair yang tengah berkonflik menjadi misi pertama dua kapal selam tersebut.
Dasco mengatakan, jika operasi militer Indonesia untuk membebaskan 13 WNI tersebut dianggap melanggar konstitusi Filipina, secara de facto wilayah itu dikuasai teroris dan berstatus quo.
Sehingga, lanjut Sufmi, hal itu tidak tepat jika disebut sebagai pelanggaran konstitusi, karena memasuki wilayah Filipina yang dikuasai teroris dan tidak dapat ditangani oleh pemerintah setempat.
"Lha wong Filipina saja secara de facto tidak dapat menguasai wilayah itu," ujarnya.
Untuk itu, anggota Komisi III DPR ini berharap, pemerintah Indonesia segera mendesak pemerintah Filipina, guna menyalurkan bantuan berupa operasi militer dalam operasi pembebasan sandera dari tangan Abu Sayyaf. Karenanya, pemerintah Filipina pun tidak perlu merasa malu atau gengsi.
Sebab, kejadian yang sudah berulang kali terjadi ini akan menjadi momok dari para teroris, yang sebenarnya harus dibasmi oleh negara-negara yang mengaku berdaulat.
"Dengan operasi militer itu kan kita sebenarnya bisa membantu, jadi pemerintah Filipina nggak usah gengsi menerima bantuan militer dari kita. Karena kejadian seperti ini sudah berulang kali dan kita selalu saja jadi makanan empuk," pungkasnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaMegawati menyayangkan aksi sejumlah anggota TNI tersebut.
Baca SelengkapnyaMaruli meminta bila benar ada anggota TNI yang mengintervensi dalam Pemilu agar segera dilaporkan lengkap dengan buktinya
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca Selengkapnyaiapan TNI menghadapi ancaman. Buntutnya, Megawati turut menyindir institusi Polri. Bahkan, dia mengancam bakal datangi Kapolri jika aparat berani menangkap.
Baca SelengkapnyaLaporkan ‘Tragedi Boyolali’ ke Komnas HAM, TPN Ganjar Mahfud Tuntut Bentuk Tim Independen
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaGanjar mengingatkan kepada para pelaku untuk tidak berbuat semena-mena.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, TNI-Polri tidak perlu takut dengan wanti-wanti Megawati itu.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud buka suara soal pengeroyokan dilakukan anggota TNI terhadap relawan.
Baca SelengkapnyaGanjar juga memastikan relawannya tidak ada yang meninggal pascapengeroyokn itu.
Baca Selengkapnya