Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Keyakinan kubu Jokowi, Demokrat bakal gabung

4 Keyakinan kubu Jokowi, Demokrat bakal gabung Jokowi di Monas. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Capres Joko Widodo ( Jokowi ) dan Jusuf Kalla ( JK ) memenangkan pemilihan presiden berdasarkan hasil quick count dari sejumlah lembaga survei. Kubu Jokowi - JK pun belakangan mendapatkan sinyal akan ada yang merapat dari partai politik pengusung capres dan cawapres Prabowo - Hatta.

Salah satunya, Partai Demokrat yang diwacanakan akan merapat ke partai pimpinan Megawati Soekarnoputri . Sebab, pada saat deklarasi Koalisi Permanen di Tugu Proklamasi, Jakarta Senin (14/7), kemarin, petinggi Demokrat tidak menghadiri penandatangan Koalisi Permanen dan dihadiri Ketua DPD Demokrat Jakarta Nachrowi Ramli.

Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, deklarasi Koalisi Permanen yang dihadiri Nachrowi bukan perintah partainya. Demokrat justru mengimbau agar para kader menahan diri tidak melakukan kegiatan yang bisa memunculkan konflik di masa penghitungan suara ini.

Orang lain juga bertanya?

"Tidak ada perintah (Nachrowi datang). Partai Demokrat justru menginginkan selama masa penghitungan ini semua menahan diri dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa karena masa kampanye sudah berakhir," ujar Syarief, saat dihubungi merdeka.com, Senin (15/7) malam.

Syarief berkomentar seharusnya yang menandatangani deklarasi Koalisi itu dirinya selaku Ketua Harian Demokrat atau Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono , bukan Nachrowi. Syarief sekali lagi menegaskan tidak ada arahan kepada kadernya untuk menghadiri deklarasi tersebut. Kedatangan Nachrowi pun dianggap Syarief sesuatu yang spontanitas.

"Tidak ada suruhan, itu mungkin spontanitas (Nachrowi) saja," ujarnya.

Kendati demikian, dengan tidak hadirnya Demokrat dalam penandatangan Koalisi Permanen, beberapa politisi PDIP meyakini partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan merapat ke kubu Jokowi - JK . Berikut beberapa politisi PDIP menyambut baik:

Eva Sundari

Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari mencibir koalisi permanen yang dibentuk oleh Kubu Prabowo - Hatta . Dia yakin, banyak parpol yang bakal merapat ke Kubu Jokowi - JK dan hanya menyisakan Gerindra sebagai oposisi kelak.Eva mengatakan, gelagat Demokrat akan merapat sudah terlihat. Contohnya, kata dia, orang dekat Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ), Ruhut Sitompul sudah ada di kubunya."Demokrat sudah merapat, contohnya Ruhut," kata Eva saat dihubungi wartawan, Kamis (17/7).Dalam politik, menurut Eva tidak ada yang permanen, semua fleksibel dan bisa terjadi. Karena itu dia yakin, Jokowi - JK tidak hanya didukung oleh PDIP, PKB, NasDem, Hanura dan PKPI nantinya."Proses (komunikasi dengan parpol lain) sedang berlangsung, enggak mungkin ada sikap permanen. Perkembangannya pintu (Jokowi-JK) tidak tertutup," tegas dia.

Pramono Anung

Politikus Senior PDIP Pramono Anung tak mau menyebut partai mana yang kian mesra dengan partainya. Dia hanya menyatakan, tidak banyak partai yang punya tradisi menjadi oposisi seperti PDIP."Tradisi beberapa partai belum punya tradisi seperti PDIP di luar pemerintahan. Tentu kami menghargai ada parpol yang mulai menjalin komunikasi baik dengan Jokowi, ibu Mega dengan PDIP," ujar Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/7).Ketika disinggung apakah partai itu Demokrat, dia tak mau menyebutkan. Yang jelas, kata dia, komunikasi sudah dilakukan secara tertutup."Saya tidak bisa menyebutkan partainya apa. Yang jelas komunikasi mulai terjalin dan dilakukan secara tertutup," tegas dia.

Sidarto Danusubroto

Politikus Senior PDIP Sidarto Danusubroto meyakini bakal ada partai yang merapat ke Jokowi-JK usai pengumuman KPU 22 Juli nanti. Ketika disinggung apakah salah satunya Partai Demokrat, namun dia enggan berkomentar mengenai hal itu.Ketua MPR RI ini mengatakan, adanya dua gabungan partai itu tidak berdasarkan bagi-bagi kursi atau politik dagang sapi. Dia yakin, komitmen Jokowi untuk membangun kerja sama tanpa syarat akan terus dipertahankan."Dari awal Jokowi mengatakan dia tidak akan melakukan koalisi, tapi kerja sama kan, dia tidak mau ada satu keterikatan kepentingan. Terus ini suatu tradisi politik yang cerdas dari seorang Jokowi, bahwa dia tidak mau ada satu keterikatan kepentingan. Misalnya kalau saya bergabung, saya minta kursi nama-nama ini," ujarnya.

Jokowi

Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik kabar Partai Demokrat akan bergabung ke kubunya. Mantan wali kota solo ini mempersilakan hal tersebut."Kita ini terbuka. Semua yang ingin ikut bangun negara ya mesti kita terima," kata Jokowi usai konsolidasi internal di Banten, Rabu (16/7).Jokowi mengaku memang ada beberapa partai yang sudah membicarakan bergabung dengan koalisi. Namun dia enggan mengungkap partai mana saja itu.Dia pun mengaku lebih sibuk mengurusi suara yang hilang daripada bicara memperbesar koalisi atau membentuk kabinet."Tunggu 22 Juli saja," katanya.

(mdk/gib)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi

Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.

Baca Selengkapnya
PAN: Kalau Demokrat Gabung Koalisi Indonesia Maju, Peluang Menang di Pilpres Terbuka
PAN: Kalau Demokrat Gabung Koalisi Indonesia Maju, Peluang Menang di Pilpres Terbuka

PAN mengatakan, bila Demokrat gabung Koalisi Indonesia Maju, kekuatan politik akan bertambah.

Baca Selengkapnya
Saat Banteng Ditinggal Kawanan
Saat Banteng Ditinggal Kawanan

Peta koalisi jelang Pilpres 2024 semakin jelas. Prabowo menjadi bakal capres yang mendapat sokongan terbanyak dari parpol parlemen.

Baca Selengkapnya
Disebut PAN Dukung Prabowo, Partai Demokrat Mau Gelar Rapimnas Dulu
Disebut PAN Dukung Prabowo, Partai Demokrat Mau Gelar Rapimnas Dulu

Ketum AHY akan segera mengumumkan ke koalisi mana Partai Demokrat akan bergabung.

Baca Selengkapnya
PDIP Sengaja Tak Undang Jokowi ke HUT ke-51, Sudah Tak Butuh Elektoral Presiden?
PDIP Sengaja Tak Undang Jokowi ke HUT ke-51, Sudah Tak Butuh Elektoral Presiden?

PDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.

Baca Selengkapnya
Pengamat Sebut Jokowi Restui Golkar dan PAN Dukung Prabowo
Pengamat Sebut Jokowi Restui Golkar dan PAN Dukung Prabowo

Golkar dan PAN sudah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.

Baca Selengkapnya
Golkar Ungkap Ada Partai Merapat ke KIM, Demokrat: Kita Bisa Bersama Dukung Prabowo
Golkar Ungkap Ada Partai Merapat ke KIM, Demokrat: Kita Bisa Bersama Dukung Prabowo

Demokrat tidak menutup peluang bergabung ke Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo.

Baca Selengkapnya
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo

Di DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.

Baca Selengkapnya
Muncul Isu Koalisi 4+1 Berisi Partai dan Jokowi di Pilkada, Ini Penjelasan Gerindra
Muncul Isu Koalisi 4+1 Berisi Partai dan Jokowi di Pilkada, Ini Penjelasan Gerindra

Plus satu yang dimaksud bukan partai, melainkan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dinilai Dukung Prabowo Lewat Relawan dan Sejumlah Kader PDIP
Jokowi Dinilai Dukung Prabowo Lewat Relawan dan Sejumlah Kader PDIP

Jokowi dinilai memberikan dukungan kepada Prabowo lewat relawan.

Baca Selengkapnya
Sandiaga Tanggapi SBY, Akui Sempat Komunikasi dengan Demokrat tapi belum ada Follow Up
Sandiaga Tanggapi SBY, Akui Sempat Komunikasi dengan Demokrat tapi belum ada Follow Up

Sandiaga Uno mengaku sempat berkomunikasi dengan sejumlah parpol, termasuk Demokrat.

Baca Selengkapnya