Menteri Jokowi tak kompak soal penambahan kursi DPR
Merdeka.com - Panitia khusus Rancangan Undang-undang (RUU) Pemilu DPR dan pemerintah telah menyepakati beberapa hal krusial dalam pembahasan yang telah berlangsung dalam satu bulan terakhir. Salah satunya adalah penambahan kursi anggota DPR di pemilu legislatif 2019 menjadi 575 orang, dari sebelumnya hanya 560 kursi.
Pembahasan tambahan 15 kursi anggota DPR itu sempat alot. Pansus menginginkan tambahan 19 kursi. Sedangkan dari pemerintah dalam hal ini Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut jumlahnya cukup 5 sampai 10. Akhirnya, pada Selasa (30/5) kemarin, diambil jalan tengah dengan menyebut angka penambahan 15 kursi.
Menariknya dari pemerintah, menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak kompak soal penambahan kursi di DPR ini. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut penambahan kursi DPR tak jadi soal, sedangkan Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan mengatakan sebetulnya pemerintah menginginkan jumlah kursi di DPR tetap 560.
-
Bagaimana cara hitung kursi DPR? Metode konversi perolehan suara calon legislatif (caleg) DPR menjadi jumlah perolehan kursi ini menggunakan metode penghitungan Sainte Lague.
-
Dimana kursi DPR dibagi di setiap daerah? Pada pasal 187 ayat 3 UU Nomor 17 tahun 2017, yaitu sebanyak 575 kursi dengan minimal 3 dan maksimal 19 kursi di setiap daerahnya.
-
Mengapa Pramono dinilai cocok untuk Pilkada Jakarta? Rano pun sempat menganalisi di balik keputusan Mega menunjuk Pramono yang menjabat sebagai Seskab di Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sebab, sebelum ada pengumuman bisik-bisik di PDIP yang mencuat nama Anies Baswedan dan Basuki T Purnama. Dalam wawancara di program D'talsk merdeka.com, Rano melihat sosok Pramono bisa menjadi jembatan bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
-
Bagaimana cara menghitung kehadiran anggota DPR? “Oh tadi disebutkan oleh Pak Lodewijk (Wakil Ketua DPR) yang memimpin, disebutkan berapa orang yang izin, berapa orang yang hadir,“ kata Puan, kepada wartawan, usai rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Kamis (13/7).
-
Siapa ketua pemenangan Pramono Anung? Meskipun demikian, susunan KIM Plus memang belum semuanya diumumkan secara resmi. Dengan telah ditunjuknya Ahmad Sahroni otomatis bakal bersaing dengan Lies Hartono alias Cak Lontong yang ditunjuk jadi ketua pemenangan pasangan Pramono Anung - Rano Karno di Pilgub Jakarta 2024.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
"Ya pada prinsipnya sebenarnya pemerintah melihat jumlah kursi 560 ini sudah cukup," ungkap Pramono, Rabu (31/5).
Menurut Pramono, jika ada sebaran kursi DPR yang dianggap kurang seharusnya bisa dilakukan perhitungan ulang per dapil. Bukan dengan penambahan kursi di DPR.
Pramono menambahkan penambahan kursi di DPR sejatinya tidak mempengaruhi jumlah suara pemilih di Pileg. Hal itu bisa dilihat dari Pileg yang berlangsung 2014 lalu.
"Kalau kita bandingkan dengan tahun 2014 jumlah pemilihnya juga relatif hampir sama. Sehingga dengan demikian, perhitungan dengan cara dapil seperti dulu masih relevan untuk dilakukan," jelas Pramono.
Sedangkan Mendagri menyebut bila penambahan kursi ini tak akan memberatkan anggaran.
"Politik tidak bisa diukur dari tingkat kemahalan kalau di tambah 15 tidak terlalu banyak lah, dari kaca politiknya," kata Tjahjo usai menghadiri buka puasa bersama di Rumah Dinas Ketua DPR Setya Novanto, Jakarta Selatan, Senin (6/5).
Menurut Tjahjo, daerah yang kursinya akan ditambah juga telah disepakati dan akan menjadi hak bagi daerah di luar Pulau Jawa. Rinciannya, Provinsi baru Kalimantan Utara mendapatkan 3 kursi, Riau 2 kursi, Lampung 2 kursi, Kalimantan Barat 2 kursi, Papua 2 kursi, Sumatera Utara 1 kursi, Sumatera Selatan 1 kursi, Jambi 1 kursi, Sulawesi Tenggara satu kursi dan Sulawesi Barat 1 kursi. Untuk pembagian ini, Tjahjo menyebutkan menjadi hak DPR.
"(Pembagian kursi untuk daerah) bagi kami tidak ikut campur," ujarnya.
Dalam rapat Pansus RUU Pemilu di DPR, Tjahjo memperkirakan dana yang dikeluarkan negara untuk 15 anggota DPR baru relatif kecil. "Oh kecil kalau soal anggaran. Ini soal politik ya. Enggak bisa dilihat dari sisi anggaran. Biaya politik itu mahal. 15 Itu paling dihitung lah enggak sampai Rp 2 miliar per anggota," kata Tjahjo.
"Iya itu saja saya kira. Mahal ya tidak bisa diukur dengan uang. Sama seperti kemarin biaya kampanye anggaran iklan dibiayain APBN tapi saksi tidak. Ini win win (solution) lah. Semuanya pemerintah dan DPR kita semua sama-sama," imbuhnya.
Soal jumlah 15 kursi, kata dia, angka itu setelah memperhatikan sejumlah aspek seperti kemahalan kursi, legak geografis, pemilih, hingga jumlah penduduk. "Kami mencermati ya proses jumlah kursi itu, pada posisi yang lalu memang tidak memperhitungkan tingkat kemahalan. Sehingga kemahalan kursi di Kepri hanya tambah satu, di Riau. Kemudian daerah otonomi baru yang dulu Kaltim, sekarang Kaltara sendiri," jelas Tjahjo.
"Tapi ada juga beberapa aspek daerah yamg terpaksa juga dikurangi seperti Jawa Barat, Jawa Timur, kemudian Papua," tambahnya.
Tjahjo berharap, fraksi-fraksi yang ada di Pansus RUU Pemilu segera berkomunikasi untuk merampungkan sejumlah isu krusial tersebut sampai batas waktu yang ditentukan. "Kalau bisa itu kompromi, kalau enggak itu segera diputuskan di paripurna. Sehingga target pertengahan Juni bisa diputuskan, bisa diundangkan," tutupnya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bertambahnya komisi tersebut imbas rencana penambahan jumlah kementerian di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara mengenai rapat baleg DPR RI yang disorot karena diduga untuk menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang UU Pilkada
Baca SelengkapnyaPenambahan komisi di DPR disebut-sebut untuk menyesuaikan dengan jumlah kementerian di era pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaBahkan, penambahan jumlah menteri juga belum dibahas oleh Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya"Enggak ada, pikiran saja enggak ada, masa (terbitkan Perppu Pilkada)," kata Jokowi kepada wartawan di Hotel Kempinski Jakarta Pusat, Jumat (23/8).
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Presiden Jokowi bakal melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani memastikan akan ada penambahan jumlah komisi di DPR.
Baca SelengkapnyaRespons Jokowi soal Rencana Prabowo Tambah Jumlah Kementerian Jadi 40
Baca SelengkapnyaHal ini menanggapi kabar Presiden terpilih Prabowo Subianto akan menambah nomenklatur kementerian menjadi 40.
Baca SelengkapnyaBamsoet menyebut,penambahan komisi diperlukan untuk memperlancar kerja eksekutif dan menyesuaikan penambahan jumlah kementerian di pemerintah Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaJokowi buka suara soal mengenai perubahan Undang-Undang Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Baca SelengkapnyaPuan menerangkan, penyesuaian tersebut dilakukan DPR guna memastikan koordinasi kerja antara eksekutif dan legislatif dapat berjalan secara efektif.
Baca Selengkapnya