SBY tersinggung Demokrat dianggap mualaf Pancasila dan Kebhinnekaan
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyoroti isu Pancasila dan Kebhinnekaan yang belakangan digembar-gemborkan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, Jokowi membentuk Unit Kerja Presiden tentang Pancasila.
SBY mengatakan, Pancasila sesungguhnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan sekadar jargon yang dipakai dikaos dan ikat kepala, menurut SBY.
"Pancasila berada di semangat dan hati kita. Bukan terletak pada spanduk, kaos dan ikat kepala. Pancasila, kebhinnekaan, NKRI berada di pikiran kita dan sungguh dijalankan dalam kehidupan yang nyata," kata SBY saat berpidato di acara Safari Ramadan Partai Demokrat di Hotel Gumaya, Jalan Gadjahmada, Kota Semarang, Jateng Selasa (13/6) malam.
-
Siapa pendiri Partai Demokrat? Gagasan pendirian Partai Demokrat pertama kali muncul dari SBY.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
SBY merasa tersinggung jika Partai Demokrat yang dipimpinnya dianggap sebagai pendatang baru atau mualaf dalam hal Pancasila dan Kebhinnekaan di Indonesia.
"Saya pribadi tersinggung kalau seolah-olah Partai Demokrat pendatang baru. Dianggap sebagai mualaf tentang Pancasila dan Kebhinnekaan. Meski banyak berteriak ke sana-ke mari tapi jangan dibilang Demokrat tidak kenal Pancasila dan Kebhinnekaan," tegas SBY.
Di Semarang, SBY hadir dalam acara safari ramadan didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono. Tampak juga kedua putra SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Presiden ke enam RI ini menyatakan, dirinya sengaja mengambil tema Pancasila dan Kebhinnekaan dalam acara safari ramadannya di Jateng, karena saat ini pemerintah gencar-gencarnya mensosialisasikan Pancasila.
SBY menyatakan, bagi Partai Demokrat, Pancasila merupakan azas dan dasar partai yang sejak 2001 dipimpinnya itu. "Bagi Partai Demokrat, Pancasila dan Kebhinekaan bukan hal asing," katanya.
"Refleksi ramadan saya berkaitan dengan agenda negara dan pemerintah sekarang ini. Negara kita, pemerintah kita sedang gencar-gencarnya sosialisasi Pancasila. Saya akan masuk dalam konteks itu dengan menitik beratkan kepada apa yang mesti kita jalankan. Bukan teori Pancasila tetapi bagaimana implementasikan Pancasila di sehari-hari kita, Pancasila dan implementasinya saat ini," ungkapnya.
SBY menyatakan jika tujuan pemerintah untuk meneguhkan Pancasila dan Kebhinnekaan baik, sehingga dirinya mengajak untuk memberikan dukungan langkah pemerintah itu. SBY mengaku 30 tahun terakhir telah menjalankan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan dasar negara Pancasila.
"Saya memamahami bahwa negara dan pemerintah ingin benar-benar meneguhkan Pancasila dan meneguhkan kerukunan di negeri berdasarkan Pancasila ini. Karena tujuan pemerintah baik kita perlu berikan dukungan. Pancasila dan kebhinnekaan, dikumandangkan di seluruh Tanah Air Indonesia. Pancasila dan kebhinnekaan bukan sesuatu yang asing," bebernya.
"Saya mengabdi 30 tahun di TNI. Hampir 15 tahun di posisi Menteri maupun sebagai Presiden. Pancasila dan Kebhinekatunggal ika secara konsisten saya jalankan dalam pengabdian sehari-hari," tuturnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Artikel ditulis reporter magang kampus merdeka program Kemendikbud: Nayla Shabrina.
Baca SelengkapnyaKata "Amin" kini sensitif diucapkan di kalangan Partai Demokrat. Beberapa kader yang mengucapkannya membuat ekspresi SBY berubah.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaMenteri aktif itu mengaku mendapat restu dari sosok pak lurah untuk membentuk koalisi baru bersama Partai Demokrat, PKS dan PPP.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengungkap adanya menteri di Kabinet Jokowi yang getol melakukan lobi-lobi.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno mengaku sempat berkomunikasi dengan sejumlah parpol, termasuk Demokrat.
Baca SelengkapnyaSBY menegaskan, apa yang sudah berjalan baik dari pemerintahan Jokowi harus dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan sedang berada di Jawa Tengah sejak tiga hari lalu.
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaSBY menilai ajakan PDIP dan Gerindra baik untuk transparansi politik
Baca Selengkapnya