Selain Fitnah Jokowi PKI, La Nyalla Juga Ngaku Sebar Obor Rakyat di Jatim
Merdeka.com - Ketua Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Jawa Timur, La Nyalla Mahmud Mattalitti mengakui dosanya pernah memfitnah Joko Widodo ketika Pilpres 2014 lalu. Kini, La Nyalla berbalik arah mendukung Paslon 01.
"Saya datang ke beliau (Jokowi), saya minta maaf. Bahwa saya yang isukan Pak Jokowi PKI. Saya yang fitnah Pak Jokowi China. Saya yang sebarkan obor (Obor Rakyat) di Jawa Timur, Madura. Akhirnya saya datang ke beliau dan sampaikan, mau minta maaf tiga kali. Alhamdulillah dimaafkan, ya sudah," katanya, Selasa (11/12).
Karena itu, isu bahwa Jokowi anti-Islam dianggapnya tidak benar. Jokowi dilihatnya sebagai sosok yang taat beribadah.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa yang dituduhkan ke Prabowo terkait Pilpres 2014? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Siapa yang pecat Jokowi? Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Jakarta.
"Sebelum saya mencari Pak Jokowi, saya datang ke tempatnya di Boyolali, saya datang ke Rawa Pening. Di situ banyak orang yang mengatakan, Pak Jokowi itu sejak muda sudah sering tirakat," imbuh La Nyalla.
Sebelum menyatakan dukungannya, ia meminta maaf terlebih dahulu atas ulahnya menyebar isu itu. La Nyalla menjelaskan sikapnya saat menjadi oposan sekaligus meminta maaf karena telah terlibat dalam menyebarkan opini negatif.
Setelah mendengar klarifikasi dan permintaan maafnya, kata La Nyalla, Jokowi mengaku sudah tidak menanggapi fitnah-fitnah seperti itu. "Sudahlah Bang Nyalla, saya sudah tidak menanggapi lagi fitnah-fitnah seperti itu, kata La Nyalla menirukan Jokowi.
Reporter: Ratu Annisaa Suryasumirat
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Butet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaRelawan Pro Jokowi (Projo) DIY resmi mencabut laporannya terkait dugaan penghinaan yang dilakukan oleh budayawan Butet Kartaredjasa.
Baca SelengkapnyaDeputi Hukum TPN Ganjar Mahfud, Todung Mulya Lubis menyatakan informasi dari Butet laporan tersebut sudah dicabut
Baca SelengkapnyaButet dilaporkan relawan Jokowi ke Polda DIY pada Selasa (30/1).
Baca SelengkapnyaSYL sempat menyinggung jika dirinya sempat menjadi pimpinan Jokowi kala menjabat Gubernur Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaSebelum gabung sebagai relawan Ganjar, Palti merupakan relawan Pro Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi mempertanyakan dirinya yang katanya disebut akan menjadi ketua maupun dewan pembina Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaGuyonan Bahlil membuat Jokowi yang duduk di kursi barisan depan ikut tertawa. Jokowi memang tampak mengenakan kemeja kuning lengan panjang
Baca SelengkapnyaTodung Mulya Lubis mengungkapkan kronologi penangkapan Palti yang dilakukan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaBahlil sempat berguyon tentang Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaHasto menolak menanggapi lebih jauh ucapan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia soal Jokowi yang nyaman berteduh di bawah Pohon Beringin.
Baca SelengkapnyaCaleg DPRD Cianjur Noviana Kurniati melabrak Rocky Gerung ketika menghadiri pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Rabu (6/9).
Baca Selengkapnya