8 Senjata Rahasia yang Bisa Dilakukan untuk Menghentikan Penyebaran Mpox
Demi mencegah penyebaran Mpox, terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan di Indonesia.
Dengan ancaman serius yang ditimbulkan oleh Mpox, Indonesia harus bersiap untuk mencegah penyebaran yang lebih luas. Penyakit yang dahulu hanya terbatas di wilayah Afrika ini kini telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk negara tetangga seperti Thailand. Dalam menghadapi situasi ini, langkah-langkah strategis harus segera diambil untuk melindungi masyarakat Indonesia dari wabah yang berpotensi mengancam ini.
Menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, terdapat delapan langkah kunci yang harus dilakukan untuk mengatasi penyebaran Mpox di Indonesia. Langkah-langkah ini, jika diterapkan dengan baik, dapat menjadi senjata rahasia yang ampuh dalam menghentikan penyebaran penyakit ini.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran cacar monyet? Rekomendasi pertama berkaitan dengan pencegahan, dimulai dengan menghindari kontak fisik dengan pasien terduga Monkeypox (Mpox) untuk mencegah penularan penyakit ini. 'Lebih dari 90 persen penularan melalui kontak erat dan terutama kontak seksual. Hindari kontak fisik dengan pasien terduga Mpox, tidak menggunakan barang bersama misalnya handuk yang belum dicuci, pakaian yang belum dicuci, atau berbagi tempat tidur , alat mandi dan perlengkapan tidur seperti sprei, bantal, dan lainnya,' kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) MPox IDI dr.Hanny Nilasari, Sp DVE dilansir dari Antara.
-
Bagaimana cara mencegah cacar monyet? Cacar monyet adalah penyakit yang dapat dicegah dengan beberapa cara. Berdasarkan hasil pencarian web saya, berikut adalah beberapa cara mencegah cacar monyet yang dapat Anda lakukan: Vaksinasi. Vaksin cacar dapat memberikan perlindungan sekitar 85 persen terhadap cacar monyet. Jika Anda belum divaksin cacar, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter Anda tentang kemungkinan mendapatkan vaksin ini. Hindari kontak dengan hewan yang terinfeksi. Cacar monyet dapat menular dari hewan ke manusia melalui cakaran, gigitan, atau kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi. Hindari kontak dengan hewan yang sakit atau mati, terutama hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai. Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi. Cacar monyet juga dapat menular dari manusia ke manusia melalui percikan liur, kontak kulit ke kulit, atau benda yang terkontaminasi virus. Hindari kontak dekat dengan orang yang memiliki ruam atau koreng seperti cacar monyet. Jangan menyentuh, mencium, memeluk, atau berhubungan seks dengan orang yang terinfeksi. Jaga kebersihan dan disinfeksi lingkungan. Cacar monyet dapat bertahan di permukaan benda selama beberapa hari. Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh, seperti meja, gagang pintu, atau peralatan makan. Gunakan masker, sarung tangan, dan alat pelindung diri lainnya saat merawat orang yang terinfeksi. Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air atau handsanitizer.
-
Bagaimana cara mencegah penularan cacar monyet? Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan dengan air dan sabun, atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol. Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik. Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, termasuk tempat tidur atau pakaian yang sudah dipakai penderita.
-
Apa yang penting untuk mencegah cacar monyet? 'Pola hidup sehat dengan menjaga asupan gizi dan kebersihan tangan serta tidak berkontak dengan pasien yang mengalami infeksi ini, dan tidak menggunakan barang bersama merupakan hal yang penting diperhatikan,' ujar Hanny dilansir dari Antara.
-
Bagaimana mencegah penularan cacar monyet di tempat umum? 'Perhatikan barang-barang di sekitar. Usahakan tidak menggunakan alat mandi bersama, handuk, atau sisir bersama di tempat umum karena masih potensial untuk menularkan infeksi,' lanjut Hanny.
1. Penguatan Surveilans
Langkah pertama yang krusial adalah memperkuat sistem surveilans atau pemantauan kesehatan. Prof. Tjandra menekankan pentingnya deteksi dini terhadap setiap kasus yang dicurigai, terutama di daerah-daerah terpencil. Dengan luasnya wilayah Indonesia, surveilans harus dilakukan secara ekstensif dan menyeluruh untuk memastikan tidak ada satu pun kasus yang terlewat. “Setiap potensi kasus harus segera terdeteksi untuk mencegah penyebaran yang lebih luas,” ujar Prof. Tjandra.
2. Penyediaan Alat Diagnostik yang Akurat
Setelah mendeteksi kasus, langkah selanjutnya adalah menyediakan alat tes diagnostik yang akurat. Alat seperti PCR dan pemeriksaan biomolekuler harus tersedia di berbagai lokasi strategis agar diagnosis dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. “Akses yang mudah terhadap alat diagnostik adalah kunci untuk respons yang efektif,” tambahnya.
3. Penelusuran Kontak
Langkah ketiga adalah penelusuran kontak, yang mirip dengan apa yang dilakukan saat pandemi COVID-19. Jika ada kasus positif yang terdeteksi, segera lakukan penelusuran kontak untuk mengetahui siapa saja yang mungkin telah terpapar. Ini sangat penting untuk mencegah rantai penularan lebih lanjut.
4. Penyediaan Fasilitas Pengobatan
Bagi mereka yang sudah terinfeksi, terutama oleh Clade 1b yang lebih berbahaya, diperlukan fasilitas pengobatan yang memadai. Ini termasuk tenaga kesehatan yang terlatih, ruang isolasi yang sesuai, serta obat-obatan seperti tecovirimat (TPOXX, ST-246). Masa isolasi dan karantina bagi kasus suspek juga harus ditetapkan dengan jelas.
5. Vaksinasi
Vaksinasi adalah langkah pencegahan yang tidak boleh diabaikan. Ada dua jenis vaksin yang diperlukan: PEPV (Post Exposure Prevention Vaccine) untuk mereka yang telah terpapar atau memiliki kontak erat, dan PPV (Primary Prevention Vaccine) untuk kelompok berisiko tinggi. “Vaksinasi menjadi salah satu senjata paling efektif dalam melawan penyebaran Mpox,” kata Prof. Tjandra.
6. Pengetatan di Pintu Masuk Negara
Pengetatan pemeriksaan di pintu masuk negara sangat penting untuk mencegah masuknya kasus baru dari luar negeri. Namun, langkah ini harus disertai dengan penguatan sistem kesehatan dalam negeri, karena karantina saja tidak cukup untuk mencegah kasus yang lolos, terutama jika pendatang belum menunjukkan gejala.
7. Edukasi dan Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat perlu diberikan edukasi yang tepat tentang cara penularan dan pencegahan Mpox. Menurut Prof. Tjandra, penyuluhan kesehatan harus dilakukan secara luas agar setiap individu tahu bagaimana cara melindungi diri dan keluarganya dari penyakit ini.
8. Koordinasi dengan Organisasi Internasional
Karena Mpox adalah masalah kesehatan global, Indonesia perlu terus berkoordinasi dengan organisasi internasional seperti WHO. Selain itu, pembentukan CDC ASEAN juga perlu dipertimbangkan untuk memperkuat koordinasi di kawasan Asia Tenggara dalam menghadapi ancaman wabah ini.
Dengan menerapkan delapan langkah ini secara menyeluruh dan tepat sasaran, Indonesia dapat menghadapi ancaman Mpox dengan lebih siap dan efektif, menjaga kesehatan masyarakat serta mencegah penyebaran penyakit yang lebih luas.