Anak Dianggap Perlu Menguasai 3 Langkah Penanganan Luka Ringan sejak Dini
Pada saat anak mengalami luka ringan, pemahaman tepat yang mereka miliki bisa membantu dalam mengobatinya.
Pada saat anak mengalami luka ringan, pemahaman tepat yang mereka miliki bisa membantu dalam mengobatinya.
-
Bagaimana cara mengatasi bekas luka pada anak? 'Biasanya saya enggak kasih obat apa-apa karena bisa menghilang sendiri, kulit anak masih regenerasi kan,' kata Triana, yang sehari-hari berpraktik di RS Pondok Indah - Pondok Indah Jakarta.
-
Bagaimana membantu anak pulih lebih cepat? Dalam merawat anak yang sedang sakit, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, dan salah satu yang paling sederhana adalah melakukan kontak kulit dengan kulit atau yang dikenal sebagai skin-to-skin.
-
Bagaimana membantu anak mengatasi trauma? Anda dapat memberikan dukungan dengan mendengarkan anak dengan penuh perhatian, membiarkan anak mengungkapkan perasaannya, dan meyakinkan anak bahwa ia tidak sendirian.
-
Apa yang harus dilakukan untuk mencegah anak sakit? Penting bagi orangtua untuk mencegah buah hati sakit pada masa liburan ini.
-
Apa yang anak perlu pelajari sejak dini? Mengajarkan anak keterampilan hidup sejak kecil merupakan hal penting untuk pertumbuhan buah hati.
-
Apa yang harus diajarkan kepada anak terkait kebersihan kulit? Jelaskan kepada anak pentingnya menjaga kesehatan kulit, misalnya dengan tidak menggaruk kulit saat gatal dan mengoleskan pelembap jika kulit terasa kering.
Anak Dianggap Perlu Menguasai 3 Langkah Penanganan Luka Ringan sejak Dini
Anak-anak memiliki risiko tinggi mengalami luka ringan. Di usia yang sedang aktif, mereka sering terjatuh saat berlari atau bersepeda, tersayat benda tajam, atau bahkan mengalami luka bakar ringan saat bermain kembang api. Oleh karena itu, penting bagi anak-anak untuk belajar menangani luka ringan sejak dini.
Edukasi mengenai langkah penanganan luka ringan ini tidak hanya membantu anak-anak dalam menjaga kesehatan mereka sendiri, tetapi juga membentuk kebiasaan baik yang dapat mereka bawa hingga dewasa.
Dokter spesialis anak sekaligus Sekjen Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Ulul Albab, mengemukakan bahwa edukasi tanggap rawat luka sejak dini sangat penting.
“Pada dasarnya sangat penting untuk peran guru dan orangtua dalam usaha edukasi perawatan luka. Dapat dimulai dengan pengenalan luka yang dapat dirawat sendiri seperti luka lecet, sayat dan luka bakar ringan. Lalu dilanjutkan dengan cara rawat luka dan proses penyembuhan luka bila dirawat dengan baik,” terang dr. Ulul Albab.
Langkah-Langkah Penanganan Luka Ringan
Edukasi penanganan luka ringan pada anak-anak dapat dibagi menjadi tiga langkah utama, yaitu:
Bersihkan Luka
Membersihkan luka adalah langkah pertama dan paling penting dalam penanganan luka ringan. Membersihkan luka dari kotoran dan bakteri dapat mencegah infeksi, yang merupakan komplikasi paling umum dari luka yang tidak dirawat dengan baik.
Anak-anak harus diajarkan untuk mencuci luka dengan air bersih atau cairan antiseptik untuk memastikan luka benar-benar bersih sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.
Lindungi Luka
Setelah membersihkan luka, langkah berikutnya adalah melindunginya. Luka harus ditutup untuk mencegah masuknya kotoran dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Anak-anak dapat diajarkan untuk menggunakan plester yang sesuai dengan ukuran dan jenis luka.
dr. Ulul Albab menjelaskan pentingnya penggunaan plester dengan bantalan luka yang tidak lengket agar plester dapat dilepaskan dengan mudah tanpa menyebabkan rasa sakit atau merusak jaringan yang sedang sembuh.
Sembuhkan Luka
Langkah terakhir adalah menyembuhkan luka. Anak-anak perlu diajarkan untuk mengaplikasikan salep luka secara rutin hingga luka sembuh sepenuhnya. Salep luka membantu mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko bekas luka.
“Perawatan luka sebenarnya sederhana yang bisa dilakukan dalam 3 langkah yaitu Bersihkan, Lindungi, dan Sembuhkan. Hal ini berarti, bila terjadi luka, selalu ingat untuk Bersihkan luka dengan cairan antiseptik supaya tidak infeksi, kemudian Lindungi luka dengan plester luka dan terakhir bila diperlukan penyembuhan yang lebih cepat, bisa menggunakan salep luka,” terangnya.
Pentingnya Edukasi Sejak Dini
Data dari Riskesnas 2021 menunjukkan bahwa 3,1 persen anak usia 5-14 tahun mengalami cedera, dengan angka tertinggi terjadi pada anak laki-laki.
“Jutaan cedera ringan terjadi setiap tahunnya, dan pertolongan pertama yang tepat adalah cara terbaik untuk melindungi terhadap kemungkinan infeksi pada luka,” ujar Senior Brand Manager Health Care PT Beiersdorf Indonesia, Yosephine Caroline.
Tingginya angka cedera ringan mendorong inisiasi program Anak Siaga Tanggap Rawat Luka berkolaborasi dengan IDI. Program ini bertujuan untuk mengedukasi 50.000 anak usia sekolah di 250 SD di lima provinsi tentang penanganan pertama pada luka ringan.