Apa Itu Resting Heart Rate? Kenali Standard yang Berbeda pada Setiap Orang
Resting Heart Rate atau detak jantung saat istirahat bisa menjadi tanda sejumlah kondisi yang perlu dikenali.
Resting heart rate (RHR) atau detak jantung istirahat adalah salah satu indikator kesehatan dan kebugaran yang sering kali diabaikan, padahal sangat penting untuk memahami kondisi jantung kita. Detak jantung ini mengukur seberapa banyak jantung berdetak setiap menit saat tubuh dalam keadaan istirahat total, misalnya ketika Anda sedang duduk atau berbaring dalam keadaan rileks. Bagi banyak orang, mengetahui RHR dapat memberikan gambaran tentang kesehatan jantung dan kebugaran secara umum.
Dilansir dari Medicinet, menurut penelitian, nilai normal resting heart rate berkisar antara 60 hingga 100 detak per menit. Namun, seperti banyak indikator kesehatan lainnya, angka ini bisa bervariasi secara signifikan tergantung pada berbagai faktor, seperti tingkat kebugaran, usia, jenis kelamin, dan kondisi medis tertentu.
-
Bagaimana aktivitas fisik memengaruhi kesehatan jantung? Hasil penelitian menegaskan bahwa segala bentuk aktivitas, termasuk tidur, memberikan manfaat lebih besar untuk kesehatan jantung dibandingkan duduk diam.
-
Bagaimana olahraga untuk menjaga jantung? Anda bisa mulai dengan berolahraga aerobik dengan intensitas sedang selama setidaknya 150 menit atau olahraga aerobik intensitas tinggi selama 75 menit setiap minggu. Ini membantu menjaga berat badan yang sehat, menurunkan tekanan darah, dan memperbaiki kadar kolesterol.
-
Bagaimana detak jantung saat serangan jantung? Detak jantung yang tidak beraturan, terutama selama satu hingga dua menit, bisa menjadi tanda awal serangan jantung.
-
Apa itu Aritmia Jantung? Aritmia jantung atau gangguan ritme jantung adalah kondisi medis yang berdampak serius terhadap kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Gangguan ini mencakup berbagai ketidaknormalan dalam ritme detak jantung, dari detak yang terlalu cepat (takikardia) hingga terlalu lambat (bradikardia), dan dapat mengganggu fungsi jantung dalam memompa darah secara efisien.
-
Bagaimana Aritmia dibedakan? Aritmia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, berdasarkan kecepatan dan lokasi terjadinya gangguan irama jantung.
-
Apa tanda jantung bermasalah saat olahraga? Dilansir dari Healthshots, berikut sejumlah tanda adanya masalah jantung yang tampak ketika kita berolahraga: Rasa Nyeri di Dada Merasa kesulitan bernapas saat berolahraga bisa menjadi tanda awal serangan jantung. Hal ini bisa disertai dengan nyeri dada atau terjadi tanpa gejala nyeri dada. Sesak Napas Merasa Pusing Meskipun rasa lelah adalah hal yang wajar selama berolahraga, merasa pusing atau pingsan bukanlah hal yang normal. Ini bisa menjadi tanda peringatan untuk segera menghentikan aktivitas fisik. Detak Jantung yang Tidak Normal Jika Anda merasa detak jantung Anda tidak stabil, seperti berdebar-debar atau terlalu cepat, ini bisa menjadi indikasi masalah jantung yang perlu segera ditangani. Sensasi Tidak Nyaman di Bagian Tubuh Lain Selain nyeri dada, masalah jantung yang terjadi selama berolahraga juga dapat menyebabkan sensasi tidak nyaman di bagian tubuh lain, seperti lengan, leher, atau punggung.
Apa yang Menentukan Resting Heart Rate?
Pada dasarnya, detak jantung yang lebih rendah sering kali dikaitkan dengan kebugaran yang lebih baik. Seorang atlet, misalnya, mungkin memiliki RHR yang jauh lebih rendah dari orang biasa. "Atlet yang sangat terlatih dapat memiliki RHR serendah 40 detak per menit" . Detak jantung yang rendah menunjukkan bahwa jantung bekerja lebih efisien dalam memompa darah ke seluruh tubuh, bahkan saat dalam keadaan istirahat.
Namun, detak jantung yang lebih tinggi juga dapat menjadi tanda bahwa jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2013 terhadap 3.000 pria selama 16 tahun menemukan bahwa "pria dengan RHR lebih dari 90 detak per menit memiliki risiko kematian tiga kali lipat dibandingkan dengan pria yang memiliki RHR di bawah 80" . Hasil ini menunjukkan bahwa detak jantung yang tinggi, meskipun masih dalam batas normal, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan jantung jangka panjang.
Bagaimana RHR Berbeda Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin?
RHR juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia dan jenis kelamin. Misalnya, wanita cenderung memiliki RHR yang sedikit lebih tinggi dibandingkan pria. Selain itu, usia juga memainkan peran penting dalam menentukan nilai normal RHR. Anak-anak dan remaja umumnya memiliki detak jantung yang lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Berdasarkan usia, nilai normal RHR untuk orang dewasa muda (18-25 tahun) biasanya berada di kisaran 56-61 detak per menit untuk tingkat kebugaran yang sangat baik, sedangkan untuk orang tua (65 tahun ke atas) nilai ini bisa naik menjadi 56-61 detak per menit .
Bayi baru lahir hingga anak usia dini juga memiliki detak jantung istirahat yang lebih tinggi. Sebagai contoh, "bayi baru lahir hingga usia 4 minggu dapat memiliki RHR antara 100 hingga 205 detak per menit," sedangkan untuk remaja usia 13-18 tahun, nilai normal berkisar antara 60 hingga 100 detak per menit.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Resting Heart Rate
Selain usia dan jenis kelamin, berbagai faktor lain dapat memengaruhi RHR. Misalnya, "suhu udara yang panas dapat meningkatkan detak jantung hingga 10 detak per menit lebih tinggi," dan kondisi emosional seperti stres atau kecemasan juga dapat meningkatkan RHR . Posisi tubuh, kebiasaan berolahraga, serta konsumsi obat-obatan tertentu, seperti beta-blocker, dapat membuat detak jantung lebih rendah.
Tak hanya itu, kebiasaan sehari-hari seperti merokok, konsumsi kafein, hingga gangguan hormonal seperti hipertiroidisme dapat menyebabkan peningkatan RHR. Kondisi medis yang lebih serius, seperti gangguan irama jantung (aritmia), juga dapat memengaruhi detak jantung saat istirahat dan memerlukan penanganan medis segera jika disertai dengan gejala seperti pusing atau sesak napas.
Apakah RHR yang Tinggi atau Rendah Berbahaya?
Meskipun RHR yang rendah sering kali dianggap sebagai tanda kesehatan yang baik, ada beberapa pengecualian. "Jika RHR Anda secara konsisten berada di bawah 60 detak per menit dan disertai gejala seperti pusing atau ketidaknyamanan di dada, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter," karena ini bisa menjadi tanda kondisi medis yang lebih serius
Sebaliknya, jika RHR Anda secara konsisten berada di atas 90 detak per menit, meskipun masih dalam batas normal, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang memerlukan perhatian medis. Detak jantung yang tinggi dapat menunjukkan dehidrasi, kurangnya kebugaran fisik, atau bahkan kondisi kesehatan yang lebih serius seperti penyakit jantung atau paru-paru.
Resting heart rate adalah indikator kesehatan yang sederhana namun penting. Mengetahui detak jantung Anda saat istirahat dapat memberikan wawasan tentang kondisi kebugaran dan risiko kesehatan jantung Anda di masa depan. Meskipun nilai normal RHR berada di antara 60 hingga 100 detak per menit, detak jantung yang lebih rendah biasanya menandakan kebugaran yang lebih baik. Namun, jika detak jantung Anda terlalu rendah atau terlalu tinggi, penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis guna memastikan tidak ada masalah kesehatan yang mendasari.