Berapa Kadar Asam Urat Normal untuk Perempuan? Ini Datanya
Rupanya, kadar asam urat pada pria dan wanita memiliki perbedaan yang signifikan. Mari bahas lebih lanjut mengenai hal ini.
Rupanya, kadar asam urat pada pria dan wanita memiliki perbedaan yang signifikan. Mari bahas lebih lanjut mengenai hal ini.
Berapa Kadar Asam Urat Normal untuk Perempuan? Ini Datanya
Memiliki sejarah asam urat memang bisa mengganggu. Selain harus memperhatikan berbagai larangan makanan dan minuman, menjaga tingkat asam urat agar tetap normal menjadi sesuatu yang tidak boleh diabaikan.
Tidak hanya penderita asam urat saja yang harus mengetahui tingkat asam urat yang normal, tetapi juga orang-orang yang tidak memiliki riwayat asam urat perlu menyadari hal ini.
Hal ini bertujuan sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit yang menyerang sendi-sendi.
Perlu dicatat bahwa tingkat asam urat normal pada perempuan berbeda dengan yang pada laki-laki.
Berikut adalah penjelasannya, dikutip dari beberapa sumber pada hari Jum'at (22/3/2024).
Kadar Asam Urat Normal bagi Perempuan
Menurut laporan dari salah satu sumber, pada umumnya konsentrasi asam urat pada wanita usia 10-18 tahun berkisar antara 3,6 mg/dL hingga 4 mg/dL.
Sementara itu, bagi wanita yang telah mencapai usia 18 tahun ke atas, konsentrasi asam uratnya berkisar antara 2 mg/dL hingga 6,5 mg/dL.
Situasinya berbeda untuk wanita yang telah mengalami menopause, di mana kadar asam urat yang normal berkisar antara 2 mg/dL hingga 8 mg/dL.
Gejala Asam Urat
Tanda-tanda munculnya atau kambuhnya suatu penyakit umumnya menampilkan gejala khas. Beberapa ciri yang menunjukkan seseorang mengalami asam urat antara lain:
- Sensasi nyeri pada persendian yang cukup kuat
- Rasa nyeri sering kali muncul di malam hari
- Kenaikan suhu tubuh
- Timbulnya pembengkakan dan ruam merah pada daerah persendian yang disertai dengan sensasi panas
- Sensasi nyeri bertambah parah saat tersentuh sesuatu.
Tingginya kadar asam urat dalam tubuh seringkali disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
1. Pola makan yang kaya akan Purin. Pasalnya, kandungan purin yang tinggi dalam makanan dapat memicu peningkatan asam urat.
2. Penggunaan obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat juga dapat menjadi pemicu terjadinya peningkatan asam urat.
3. Faktor keturunan atau genetik.
4. Kondisi medis seperti diabetes atau penyakit gula darah tinggi, serta berbagai penyakit lainnya.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk mengatur dan mengurangi tingkat asam urat dalam tubuh:
1. Praktikkan pola makan rendah purin.
2. Tingkatkan asupan buah-buahan dan sayuran.
4. Pertahankan berat badan dalam rentang normal karena kegemukan meningkatkan risiko asam urat.
5. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
6. Secara rutin periksa tingkat asam urat untuk mendeteksi jika ada tanda-tanda melebihi batas normal dan segera ambil tindakan yang tepat.
Jika kadar asam urat meningkat tanpa penanganan yang memadai, dapat menyebabkan sejumlah komplikasi kesehatan, termasuk:
1. Pembentukan Batu Ginjal. Ginjal mungkin tidak mampu menyaring asam urat berlebih dengan efektif, yang akhirnya dapat mengakibatkan pembentukan batu ginjal.
2. Timbulnya Tophi. Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan kristalisasi di bawah kulit yang disebut tophi, yang bila membesar dapat menyebabkan rasa sakit.
3. Gangguan Tidur dan Insomnia. Karena gejala asam urat sering kali termasuk rasa nyeri di malam hari, orang dengan kadar asam urat yang tinggi mungkin mengalami gangguan tidur dan insomnia.
4. Risiko Osteoporosis Meningkat. Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Medicine, risiko osteoporosis pada pasien dengan asam urat telah meningkat sebanyak 23%.