Cegah Anemia, Pastikan untuk Tetap Konsumsi Protein Hewani
Merdeka.com - Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan yang bisa terjadi akibat pola makan. Oleh karena itu, untuk mencegah masalah lebih lanjut, menerapkan pola makan yang tepat bisa sangat membantu menghindari terjadinya masalah kesehatan ini.
Ahli gizi dari RSUI, Ayunthaya Wiharani merekomendasikan makanan yang mengandung protein hewani sebagai sumber zat besi heme dan non-heme, dipadukan makanan sumber protein nabati, utamanya saat sarapan. Hal itu untuk mencegah kekurangan zat besi yang berujung anemia.
"Heme untuk membentuk hemoglobin, banyaknya dari protein hewani. Protein nabati tetapi sumber non-heme kecuali tempe (sumber heme). Selain membangun heme, kita harus membangun globin untuk membangun hemoglobin, yang kita butuhkan protein hewani dan nabati," kata Ayunthaya beberapa waktu lalu dilansir Antara.
-
Apa saja sumber makanan kaya zat besi selain daging merah? Zat besi dapat diperoleh dari makanan (real food), salah satunya adalah daging merah. Selain itu, terdapat beberapa makanan yang kaya akan zat besi. Berikut adalah beberapa di antaranya: 1. BayamZat besi tidak hanya berasal dari protein hewani, tetapi juga dapat ditemukan dalam sayuran. Bayam adalah salah satu sayuran yang kaya akan zat besi. Dalam 100 gram bayam, terdapat sekitar 2,1 hingga 2,7 mg zat besi. Selain itu, bayam juga mengandung kalsium, asam folat, sodium, dan berbagai nutrisi lainnya. 2. BrokoliBrokoli juga merupakan sumber alternatif zat besi. Meskipun kandungan zat besinya tidak sebanyak bayam, brokoli tetap dapat membantu memenuhi kebutuhan zat besi harian. Dalam 100 gram brokoli, terdapat 1 mg zat besi.3. Kacang-KacanganKacang-kacangan tidak hanya menjadi sumber alternatif zat besi, tetapi juga kaya akan protein. Beberapa jenis kacang yang bisa dikonsumsi antara lain kacang almond, kacang polong, kacang kedelai, kacang hijau, dan lentil. Setiap 100 gram kacang kedelai mengandung 10 mg zat besi, sedangkan kacang hijau mengandung 7,5 mg zat besi per 100 gram. Jantung ayam 4. Hati Ayam Hati Ayam bukan hanya terjangkau, tetapi juga kaya akan nutrisi. Hati ayam bisa dijadikan alternatif pengganti daging merah untuk mendapatkan zat besi. Dalam setiap 100 gram hati ayam, terdapat 10 mg zat besi. Selain itu, hati ayam juga mengandung vitamin A, antioksidan lutein, dan likopen. 5. IkanIkan merupakan salah satu sumber protein yang juga kaya akan berbagai nutrisi. Ikan mengandung zat besi, omega-3, serta vitamin D. Tuna adalah salah satu jenis ikan yang sangat dianjurkan. Dalam 85 gram ikan tuna, terdapat 1,4 mg zat besi. 6. Telur Ayam Telur adalah sumber protein yang ekonomis, mudah ditemukan, dan dapat diolah menjadi berbagai hidangan yang lezat. Dalam 100 gram telur, terkandung 1,2 mg zat besi dan juga memiliki kandungan protein yang baik. Selain itu, telur juga mengandung vitamin D, E, B5, B12, dan vitamin A.
-
Gimana protein hewani bantu cegah malnutrisi? Protein hewani berperan vital dalam mempertahankan massa otot dan mencegah malnutrisi pada anak-anak tersebut.
-
Apa saja nutrisi yang harus ada di sarapan sehat? Jadi, bisa disimpulkan kalau menu sarapan yang tepat harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, mineral dan air yang bisa memenuhi seperempat kebutuhan gizi harian.
-
Bagaimana cara membuat sarapan protein tinggi? Yogurt tinggi protein, seperti skyr atau Greek yogurt, dikombinasikan dengan oat adalah pilihan tepat.
-
Kenapa mengonsumsi protein nabati penting? Protein adalah nutrisi yang sangat penting bagi tubuh, dan sumber nabati sering kali menjadi pilihan yang sehat namun kurang diperhatikan. Dr. Aujla menyarankan agar kita mengonsumsi protein nabati berkualitas, seperti tahu, tempe, dan kacang tanah.
-
Mengapa daging merah penting untuk mencegah anak terkena anemia? Zat besi bisa mencegah anak terkena anemia.
Anda juga bisa menambahkan vitamin C untuk mempercepat penyerapan zat besi misalnya dari buah jeruk, tomat atau sayuran seperti brokoli dan paprika. Contoh sarapan kaya zat besi seperti dikutip dari laman Livestrong, antara lain sereal yang diperkaya dengan stroberi dan susu almond, dua telur dadar dengan setengah paprika ditambah dan setengah cangkir tomat cincang dan segelas jus jeruk. Pilihan lainnya, oatmeal instan dengan 1/4 cangkir kismis.
Pada kesempatan berbeda, dosen Ilmu gizi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman sekaligus Wakil Ketua Ikatan Sarjana Gizi Indonesia (ISAGI), Teguh Jati Prasetyo mengingatkan dari sisi komposisi, sarapan sebaiknya mengombinasikan berbagai zat gizi sehingga memperhatikan keseimbangan menu. Jadi, tidak hanya mengandung sumber energi atau protein saja.
"Tetapi diupayakan dengan memperhatikan keseimbangan menu di dalamnya seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan paling tidak memenuhi sekitar 15-30 persen kebutuhan energi harian," kata Teguh.
Merujuk naskah akademik sarapan sehat yang diinisiasi oleh PERGIZI Pangan, sarapan sebaiknya dilakukan sebelum seseorang beraktivitas yakni sebelum pukul 09.00. Orang memerlukan sarapan untuk mencukupi kebutuhan energinya setelah semalaman puasa (tidur bisa dikatakan puasa karena tidak ada asupan minuman atau makanan apapun) untuk beraktivitas di pagi dan siang hari.
Biasakan Anak Sarapan Sejak Dini
Teguh menyarankan orang tua membiasakan anak-anak sarapan sejak dini. Tantangannya memang sering kali pada waktu persiapannya, kemudian dari sisi jumlah dan jenis (beragam).
Untuk menyiasati waktu yang terbatas, Anda bisa menyiapkan bahan sarapan lebih awal misalnya pada malam hari. Anda misalnya bisa terlebih dulu memarinasi ayam atau daging lalu tinggal memasaknya pada pagi hari.
Dari sisi jumlah dan jenis, apabila ingin menghidangkan telur dan nasi, setidaknya selipkan juga buah atau makanan lain. Bila menu sarapan yang akan disajikan nasi goreng, Anda bisa memasukkan juga telur dan potongan sayuran.
Ayunthaya menambahkan, selain dari makanan mencegah anemia juga bisa melalui aktivitas fisik rutin. Dia mengatakan, dua jam duduk diam menyebabkan tubuh kurang teroksigenasi dan otot melemah.
Ketimbang menerapkan perilaku sedenter atau tidak aktif, cobalah melakukan berbagai aktivitas fisik seperti menyapu lantai, naik dan turun tangga, berjalan 7.000 langkah atau selama minimal 15 menit per hari.
Anemia terjadi saat tubuh kekurangan zat besi sebagai mineral untuk pembentukan hemoglobin atau bagian dari sel darah merah yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen. Saat tubuh kekurangan zat ini, tubuh tidak akan mampu menghasilkan jumlah hemoglobin yang dibutuhkan.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan pencegahan ini, ibu hamil dapat membantu menghindari anemia dan memastikan kehamilan yang sehat untuk dirinya dan bayi.
Baca SelengkapnyaAhli gizi merekomendasikan memasukkan hati ayam dan jeruk ke dalam menu program makan bergizi gratis. Berikut adalah alasan yang mendasarinya.
Baca SelengkapnyaAsupan nutrisi di periode emas kehidupan anak sangat memengaruhi berbagai hal terutama dalam pencegahan stunting dan anemia pada anak.
Baca SelengkapnyaProtein adalah jenis zat nutrisi yang berperan penting dalam mengelola berat badan yang sehat bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan hemoglobin (Hb) merupakan salah satu pemeriksaan rutin yang dilakukan di puskesmas.
Baca SelengkapnyaKonsumsi beberapa jenis sayur dan buah dapat membantu produksi pembentukan sel darah dalam tubuh.
Baca SelengkapnyaProtein hewani dan nabati memiliki kandungan yang berbeda di antara keduanya.
Baca SelengkapnyaPola makan sehat yang kita miliki bisa diketahui dan diukur melalui berbagai hal berikut ini:
Baca Selengkapnya