Ciri-ciri Metabolisme Tubuh Lambat, Waspada Bisa Memicu Kegemukan
Lalu, apa saja sih ciri-ciri metabolisme tubuh lambat dan apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasinya? Cek selengkapnya yuk!
Ciri-ciri metabolisme tubuh lambat memang nggak bisa disepelekan, karena mempengaruhi fungsi tubuh secara menyeluruh. Pernah nggak sih memperhatikan metabolisme tubuh sendiri, apakah sudah berjalan dengan normal atau malah bermasalah? Soalnya, proses ini sangat penting untuk memastikan semua fungsi tubuh berjalan dengan optimal, mulai dari temperatur tubuh, level energi, hingga yang mungkin paling terasa adalah menaikkan atau menurunkan berat badan.
Pernah merasa kalau berat badan kamu cenderung cepat naik biarpun hanya makan sedikit, tapi malah sulit turun? Hal ini bisa jadi tanda kalau metabolisme tubuh berjalan dengan lambat. Lalu, apa saja sih ciri-ciri metabolisme tubuh lambat dan apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasinya? Cek selengkapnya yuk!
-
Kenapa metabolisme lambat berdampak buruk? Dampak metabolisme yang lambat adalah sebagai berikut: Meningkatkan berat badan, Meningkatkan tekanan darah, Meningkatkan risiko diabetes, Meningkatkan risiko kanker, Meningkatkan risiko Alzheimer, Meningkatkan risiko gangguan autoimun.
-
Kenapa metabolisme lambat menyebabkan kenaikan berat badan? Jika proses metabolisme lambat, tubuh akan sulit memproses makanan untuk menghasilkan energi. Kondisi ini kemudian bisa menyebabkan penurunan massa otot dan tubuh akan menyimpan lapisan lemak yang lebih banyak. Inilah yang kemudian membuat orang-orang dengan metabolisme lambat bisa mengalami kenaikan berat badan.
-
Kapan metabolisme tubuh melambat? Seiring bertambahnya usia, metabolisme cenderung melambat.
-
Bagaimana cara mempercepat metabolisme? Untuk mempercepat metabolisme, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang kaya serat, tetap bergerak secara aktif, serta mempertahankan massa otot melalui latihan kekuatan.
-
Kenapa kebiasaan begadang bisa berdampak buruk pada metabolisme tubuh? Ketika tubuh kelelahan, ia cenderung lebih mudah menyimpan lemak dan memproduksi hormon stres yang berlebihan. Hasilnya? Berat badan pun bisa meningkat, emosi menjadi tidak stabil, dan kita berisiko mengalami penyakit serius seperti diabetes atau masalah jantung.
-
Gimana cara telat makan ngaruh ke berat badan? Melewatkan waktu makan juga dapat memperlambat metabolisme, yang pada gilirannya dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan menyulitkan proses penurunan berat badan.
Apa yang Dimaksud dengan Proses Metabolisme Tubuh?
Metabolisme adalah serangkaian proses kimia dalam tubuh yang mengubah makanan dan minuman menjadi energi. Proses ini vital untuk menjaga fungsi tubuh seperti bernapas, mencerna makanan, dan mengalirkan darah.
Metabolisme yang optimal memastikan tubuh berfungsi dengan baik dan membantu menjaga berat badan ideal. Sebaliknya, metabolisme yang lambat dapat menyebabkan penumpukan energi berlebih yang disimpan sebagai lemak, meningkatkan risiko kegemukan.
Mengenali Penyebab Metabolisme Tubuh yang Lambat
Lalu, apa saja sih yang menjadi faktor penyebab metabolisme seseorang berjalan dengan lambat? Ternyata, hal tersebut bisa disebabkan faktor bawaan maupun gaya hidup sehari-hari. Cek selengkapnya yuk!
1. Pengaruh Genetik
Dilansir dari situs Health.com, faktor genetik memegang peranan penting dalam menentukan kecepatan metabolisme seseorang. Beberapa individu mungkin mewarisi metabolisme yang lebih lambat dari keluarga mereka. Artinya, kecepatan membakar kalori cenderung lebih sedikit saat istirahat jika dibandingkan oleh orang lain.
Meskipun faktor genetik tidak dapat diubah, memahami pengaruhnya dapat membantu dalam mengatur pola makan dan aktivitas fisik yang sesuai untuk mengimbangi metabolisme yang lebih lambat.
2. Hormon di dalam Tubuh
Dilansir dari situs Alodokter, hormon memegang peranan krusial dalam mengatur metabolisme tubuh seseorang. Kelenjar tiroid, misalnya, menghasilkan hormon yang mengontrol kecepatan metabolisme. Jika produksi hormon tiroid terganggu, seperti pada kondisi hipotiroidisme (produksi hormon tiroid rendah), metabolisme dapat melambat, menyebabkan penambahan berat badan dan kelelahan. Selain itu, hormon lain seperti insulin dan kortisol juga mempengaruhi bagaimana tubuh menyimpan dan membakar energi.
3. Tidak Pernah Olahraga Rutin
Salah satu penyebab utama melambatnya metabolisme tubuh adalah karena kurangnya melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. Latihan secara rutin dapat membantu meningkatkan massa otot dan otot membakar lebih banyak kalori daripada lemak, bahkan saat istirahat sekalipun.
Jika tidak melakukan olahraga secara rutin, massa otot bisa berkurang yang artinya tubuh akan membakar lebih sedikit kalori. Inilah yang menjadi penyebab metabolisme berjalan lambat. Selain itu, aktivitas fisik juga meningkatkan laju metabolisme selama dan setelah latihan, membantu pembakaran kalori lebih efisien.
4. Pola Diet yang Tidak Tepat
Diet yang tidak seimbang atau terlalu rendah kalori dapat memperlambat metabolisme. Ketika tubuh menerima asupan kalori yang sangat sedikit, ia akan beradaptasi dengan menurunkan laju metabolisme untuk menghemat energi. Selain itu, kekurangan nutrisi penting dapat mengganggu fungsi hormon yang mengatur metabolisme. Pola makan yang tinggi gula dan lemak jenuh juga dapat menyebabkan resistensi insulin, yang berdampak negatif pada metabolisme.
5. Kurang Istirahat di Malam Hari
Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk metabolisme yang sehat. Kurang tidur dapat mengganggu produksi hormon yang mengatur nafsu makan, seperti ghrelin dan leptin, yang dapat meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori. Selain itu, kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan, mengurangi motivasi untuk beraktivitas fisik, dan pada akhirnya memperlambat metabolisme.
Ciri-ciri Metabolisme Tubuh Lambat yang Wajib Diwaspadai
Untuk mengetahui apakah semua fungsi di tubuhmu berjalan dengan normal dan optimal, ada beberapa ciri-ciri metabolisme lambat yang wajib diketahui. Cek satu per satu di sini!
1. Perut Terasa Penuh dan Kembung
Dikutip dari situs Health.com, salah satu ciri-ciri metabolisme tubuh lambat adalah perut yang terasa kembung dan penuh. Kondisi tersebut dapat memperlambat proses pencernaan, menyebabkan makanan berada lebih lama di saluran pencernaan.
Akibatnya, gas menumpuk dan menyebabkan perut kembung. Selain itu, penyerapan nutrisi yang tidak efisien dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam sistem pencernaan, memperparah rasa tidak nyaman di perut.
Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk memperhatikan pola makan dengan mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dan tinggi serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh.
2. Selalu Merasa Lelah
Rasa lelah yang tidak kunjung hilang meskipun sudah cukup istirahat bisa jadi ciri-ciri metabolisme tubuh lambat. Pasalnya, proses yang satu ini bertujuan untuk mengubah makanan menjadi energi.
Saat tidak berjalan dengan baik atau melambat, tubuh tidak bisa menghasilkan energi yang cukup. Hal inilah yang menyebabkan kamu merasa letih, lemas, dan sulit berkonsentrasi. Jangan diabaikan, karena hal ini juga bisa mempengaruhi aktivitas harian sehingga tubuh makin pasif dan perlambatan metabolisme pun bisa semakin parah.
Salah satu cara mengatasi kelelahan akibat metabolisme lambat adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang tinggi protein dan karbohidrat kompleks. Menjaga pola tidur yang cukup dan berolahraga secara teratur juga penting untuk meningkatkan energi dan membantu metabolisme bekerja lebih efektif.
3. Berat Badan Gampang Naik Tapi Susah Turun
Ciri-ciri metabolisme tubuh lambat lainnya adalah kalau kamu mulai merasa berat badan gampang naik tapi susah turun. Pasalnya, tubuh membakar kalori lebih sedikit saat metabolisme melambat. Jadi, kelebihan energi dari makanan disimpan tubuh sebagai lemak. Sementara itu di sisi lain, upaya menurunkan berat badan jadi terasa lebih sulit karena tubuh memerlukan sedikit kalori untuk berfungsi.
4. Tubuh Mudah Kedinginan di Suhu Normal
Siapa nih yang sering merasa gampang kedinginan padahal masih di suhu yang normal? Bisa jadi salah satu tanda metabolisme tubuh lambat yang perlu diwaspadai, lho. Kondisi tersebut disebabkan proses metabolisme menghasilkan energi yang sebagian diubah menjadi panas. Jika metabolisme lambat, tubuh mungkin tidak menghasilkan cukup panas, sehingga merasa kedinginan, bahkan saat orang lain merasa nyaman.
Memastikan tubuh mendapatkan cukup zat besi, yodium, dan selenium dalam makanan dapat membantu meningkatkan fungsi metabolisme, terutama karena ketiga nutrisi ini mendukung kesehatan kelenjar tiroid, yang mengatur suhu tubuh.
5. Keinginan untuk Mengonsumsi Makanan Manis
Coba diingat kembali, apa kamu sering ingin mengonsumsi makanan manis? Bisa jadi kondisi ini disebabkan karena tubuh memerlukan energi cepat karena metabolisme yang berjalan dengan lambat. Metabolisme yang tidak efisien dapat menyebabkan kadar gula darah tidak stabil, sehingga tubuh cenderung meminta camilan manis untuk mendapatkan dorongan energi instan.
6. Mengalami Masalah Pencernaan, Seperti Konstipasi atau Diare
Metabolisme yang lambat dapat memengaruhi kerja usus, sehingga lebih rentan mengalami konstipasi atau diare. Pencernaan yang lambat dapat menyebabkan makanan tertahan lebih lama di saluran cerna, yang berujung pada konstipasi. Di sisi lain, ketidakseimbangan bakteri baik di usus akibat metabolisme yang buruk bisa menyebabkan diare.
7. Tubuh Jadi Gampang Sakit
Sistem kekebalan tubuh sangat bergantung pada metabolisme untuk melawan infeksi. Jika metabolisme melambat, tubuh mungkin tidak dapat memproduksi cukup energi untuk memperkuat pertahanan imunitas, yang bikin kamu jadi lebih mudah sakit.
Pola hidup sehat, termasuk tidur yang cukup, olahraga rutin, dan konsumsi makanan bergizi, dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan menjaga metabolisme tetap optimal.
8. Kulit Kering dan Kuku Mudah Rapuh
Ciri-ciri metabolisme tubuh lambat lainnya juga bisa terlihat pada kondisi kulit dan kuku. Jika tubuh tidak mencerna dan menyerap nutrisi dengan baik, kulit bisa menjadi kering dan kuku lebih mudah rapuh. Kondisi tersebut sering terjadi karena kurangnya asupan vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan untuk menjaga kulit dan kuku tetap sehat.
Tips Meningkatkan Metabolisme Tubuh yang Mempengaruhi Kesehatan Menyeluruh
Setelah mengenali ciri-ciri metabolisme tubuh lambat, apakah kamu termasuk salah satu yang mengalaminya juga? Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meningkatkan proses metabolisme tubuh.
1. Perbanyak Asupan Makanan yang Mendorong Metabolisme
Dilansir dari situs Vive Health, meningkatkan asupan makanan yang dapat mempercepat metabolisme tubuh adalah salah satu cara yang bisa dicoba. Misalnya saja dengan memperbanyak asupan makanan tinggi protein yang sangat penting untuk meningkatkan metabolisme, karena tubuh lebih memerlukan banyak energi untuk mencerna protein.
Sumber protein yang baik meliputi daging tanpa lemak, ikan, telur, dan kacang-kacangan. Selain itu, makanan pedas yang mengandung capsaicin seperti cabai juga dapat meningkatkan laju metabolisme meskipun efeknya sementara.
2. Minum Teh Hijau
Teh hijau dikenal dengan salah satu manfaatnya untuk meningkatkan metabolisme di dalam tubuh. Minuman ini memiliki kandungan katekin dan kafein yang dapat membantu meningkatkan pembakaran kalori. Mengonsumsi teh hijau secara rutin dapat memberikan manfaat ini, namun pastikan untuk tidak menambahkan gula berlebihan agar manfaatnya optimal.
3. Olahraga dengan Intensitas Tinggi
Latihan intensitas tinggi atau High-Intensity Interval Training (HIIT) efektif dalam meningkatkan metabolisme. HIIT melibatkan periode latihan intens yang diselingi dengan periode istirahat singkat, yang dapat meningkatkan pembakaran kalori bahkan setelah latihan selesai. Selain itu, latihan kekuatan seperti angkat beban juga membantu membangun massa otot, yang juga mempengaruhi peningkatan metabolisme tubuh.
4. Perbanyak Asupan Air Putih
Minum cukup air putih sangat penting untuk metabolisme yang optimal. Beberapa studi menunjukkan bahwa minum 500 ml air dapat meningkatkan metabolisme sebesar 10-30% selama sekitar satu jam. Selain itu, kemungkinan air yang dingin memberikan efek lebih besar karena tubuh membakar kalori untuk menyesuaikan suhu air dengan suhu tubuh.
5. Manajemen Stres yang Baik dan Tidur Cukup
Stres dan kurang tidur dapat mempengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan dan metabolisme. Kortisol, hormon yang dilepaskan saat stres, dapat meningkatkan nafsu makan dan penimbunan lemak.
Kurang tidur juga dapat menurunkan laju metabolisme dan meningkatkan risiko kenaikan berat badan. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres melalui teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga. Pastikan juga kamu mendapatkan tidur berkualitas selama 7-9 jam setiap malam.
Dengan memahami ciri-ciri metabolisme tubuh lambat, kamu pun bisa lebih aware dengan kondisi tubuh sendiri sehingga bisa menjaga kesehatan yang lebih optimal. Yuk, saatnya terapkan mulai sekarang!