Hati-Hati! Pemilihan Jenis Diet Berdampak Pada Kesehatan Otak, Studi Menyebutkan Pola Makan Seimbang Lebih Unggul
Pola makan seimbang dinilai lebih unggul untuk kesehatan otak dibandingkan dengan diet vegetarian.
Studi terbaru menunjukkan bahwa pola makan seimbang memiliki efek terbaik untuk mendukung kesehatan otak dibandingkan diet vegetarian. Temuan ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana pilihan makanan dapat memengaruhi kesehatan mental, fungsi kognitif, dan struktur otak secara keseluruhan.
Pola Makan dan Dampaknya pada Otak
Pola makan seseorang dapat memengaruhi fungsi otak dan kesehatan mentalnya. Pilihan makanan tertentu, seperti konsumsi buah, sayuran, dan ikan, diketahui dapat mengurangi risiko depresi. Sebaliknya, diet tinggi lemak dan karbohidrat olahan cenderung meningkatkan risiko gangguan kecemasan dan kesehatan mental lainnya.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan otak melalui diet? Dengan memilih makanan sehat yang kaya akan serat, protein, dan vitamin, kamu dapat meningkatkan kinerja otak Anda.
-
Mengapa pola makan yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan otak? Pola makan yang buruk dapat menyebabkan masalah seperti obesitas atau diabetes, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi fungsi otak, termasuk memori dan kemampuan berpikir.
-
Apa diet terbaik untuk otak? 'Kami sudah mengetahui bahwa apa yang kita makan memengaruhi fungsi otak, tapi penelitian ini menggali bagaimana hal tersebut bisa terjadi,' kata Dr. Rebecca Solch-Ottaiano, peneliti utama dalam studi ini dan instruktur riset neurologi di Pusat Penelitian Neurosains Klinis Tulane.
-
Apa manfaat makanan untuk kesehatan otak? Makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah beri, kacang-kacangan, dan ikan, sangat bermanfaat bagi kesehatan otak. Nutrisi dalam makanan tersebut berperan penting dalam melindungi otak dari stres oksidatif dan menjaga fungsi kognitif tetap optimal.
-
Bagaimana cara mengurangi risiko kerusakan otak dari makanan? Kesadaran akan makanan yang kita konsumsi sangat penting bagi kesehatan otak kita. Mengurangi atau menghindari makanan-makanan tertentu yang dapat merugikan otak dapat membantu mempertahankan fungsi otak yang optimal seiring bertambahnya usia.
-
Makanan apa saja yang baik untuk kesehatan otak? Terdapat berbagai nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan otak, meskipun masih banyak nutrisi lain yang juga dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan fungsi otak.
Salah satu diet yang telah lama diakui bermanfaat untuk kesehatan otak adalah diet Mediterania. Diet ini terbukti mampu memperlambat penurunan kognitif seiring bertambahnya usia. Isabel M. Vazquez, seorang ahli diet dari Memorial Hermann Health System, menggarisbawahi bahwa makanan yang kaya nutrisi, seperti biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat, mendukung fungsi kognitif dan mengurangi risiko penurunan kognitif.
Namun, bagaimana pola makan tertentu memengaruhi otak secara keseluruhan masih menjadi subjek penelitian yang kompleks. Studi terbaru yang diterbitkan dalam Nature Mental Health mencoba memberikan gambaran lebih jelas tentang hubungan ini.
Diet Seimbang Lebih Unggul untuk Mendukung Kesehatan Otak
Dalam penelitian yang melibatkan hampir 182.000 partisipan dari UK Biobank, peneliti memeriksa hubungan antara preferensi makanan dan sejumlah indikator kesehatan otak, termasuk kesehatan mental, fungsi kognitif, biomarker metabolik, dan struktur otak yang dianalisis melalui MRI.
Para partisipan dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan pola makan mereka:
- Diet bebas pati atau rendah pati – cenderung mengonsumsi buah, sayuran, dan protein, tetapi rendah konsumsi makanan bertepung seperti roti dan pasta.
- Diet vegetarian – lebih memilih buah dan sayuran, tetapi rendah asupan protein.
- Diet tinggi protein dan rendah serat – lebih memilih camilan berprotein tinggi, tetapi rendah konsumsi buah dan sayuran.
- Diet seimbang – memiliki preferensi yang merata untuk semua kelompok makanan.
Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok dengan pola makan seimbang memiliki hasil terbaik dalam hampir semua aspek kesehatan otak. Mereka memiliki skor kesehatan mental yang lebih baik, waktu reaksi yang lebih cepat, dan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok lainnya.
Kelompok ini juga memiliki volume materi abu-abu yang lebih tinggi di area tertentu otak dibandingkan kelompok diet tinggi protein dan rendah serat. Menariknya, meskipun kelompok vegetarian juga menunjukkan volume materi abu-abu yang tinggi di beberapa area otak, mereka memiliki risiko genetik lebih tinggi terhadap gangguan seperti Alzheimer, bipolar, dan skizofrenia.
Genetika dan Pola Makan
Studi ini juga menyoroti bagaimana faktor genetik memainkan peran dalam hubungan antara pola makan dan kesehatan otak. Peneliti menemukan bahwa gen yang terkait dengan kesehatan mental dan fungsi kognitif lebih dominan pada kelompok diet seimbang dibandingkan kelompok diet tinggi protein dan rendah serat.
Selain itu, kelompok diet tinggi protein dan rendah serat memiliki risiko genetik lebih tinggi terhadap stroke iskemik, sementara kelompok vegetarian menunjukkan risiko genetik lebih tinggi terhadap beberapa gangguan mental serius.
Ahli Gizi Menyebutkan Pilih Pola Makan Seimbang
Molly Rapozo, ahli diet dari Pacific Neuroscience Institute, mencatat bahwa temuan ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa pola makan yang seimbang mendukung kesehatan mental dan kognitif.
“Diet sehat dengan preferensi seimbang terhadap berbagai kelompok makanan – buah, sayuran, pati, protein, dan camilan – berkaitan dengan status kesehatan mental yang lebih baik, fungsi kognitif yang lebih tinggi, dan risiko gangguan mental yang lebih rendah,” katanya.
Ia juga menyoroti temuan yang menghubungkan diet tinggi protein dan rendah serat dengan skor kesejahteraan yang lebih rendah, tingkat inflamasi yang lebih tinggi, dan risiko stroke yang meningkat.
Penelitian ini menegaskan pentingnya memilih pola makan yang seimbang untuk mendukung kesehatan otak dan mental. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, terutama pada populasi yang lebih muda, hasil ini memberikan panduan praktis bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih makanan.
Dengan mengadopsi pola makan yang mencakup berbagai jenis makanan bergizi, individu tidak hanya dapat meningkatkan kesehatan fisik mereka, tetapi juga memperkuat fungsi otak dan kesehatan mental jangka panjang.