Pap Smear Tetap Penting Dilakukan Setahun Sekali Walau Sudah Menopause
Merdeka.com - Pap smear merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks. Idealnya, pap smear dilakukan oleh wanita setahun sekali.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS EMC Sentul, Ruswantriani mengungkapkan bahwa pap smear sebaiknya tetap dilakukan setiap setahun sekali hingga usia 65 tahun. Meskipun Anda telah memasuki fase menopause.
"Itu PR bagi perempuan setiap tahun idealnya kita pap smear, dan jangan lupa, kadang-kadang perempuan 'Ah sudah menopause, sudah deh'. Enggak periksa lagi," ujar dokter yang akrab disapa Tria dalam acara Healthy Monday bersama Liputan6.com dan EMC Healthcare beberapa waktu lalu.
-
Kapan sebaiknya periksa kanker serviks? Sementara itu, dengan rutin memeriksakan diri, artinya kamu bisa terbantu dalam mendeteksi perubahan pada tingkat seluler di serviks sejak dini sebelum menjadi kanker.
-
Mengapa penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala? Pemeriksaan kesehatan secara berkala juga sangat penting untuk mendeteksi adanya PMS pada awalnya sehingga dapat diobati dengan cepat dan mencegah penyebarannya ke pasangan seksual yang lain.
-
Mengapa pemeriksaan kesehatan rutin penting? Pemeriksaan kesehatan atau medical check-up secara rutin merupakan upaya preventif yang krusial. Protokol skrining kesehatan yang telah disempurnakan dengan standar internasional memungkinkan deteksi dini ini, mencakup pemeriksaan fisik, tes laboratorium, hingga konsultasi dengan tenaga kesehatan.
-
Kapan tes kesehatan rutin harus dilakukan? Ingatlah, menjaga kesehatan bukanlah hal yang bisa ditunda. Lakukan tes kesehatan secara rutin sesuai usia, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
-
Kapan wanita perlu berkonsultasi dengan dokter? Jika kamu sering mengalami masalah tersebut, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
-
Tes apa yang direkomendasikan di usia 40an? Di usia 40-an, risiko kesehatan mulai meningkat, terutama terkait penglihatan dan kanker. Tes yang direkomendasikan meliputi:
"Sampai usia 65 walaupun sudah menopause masih idealnya adalah melakukan pap smear rutin per tahun," tambahnya.
Pap smear sendiri dilakukan dengan menggunakan alat yang dimasukan pada vagina. Tria pun mengungkapkan alasan mengapa pap smear perlu dilakukan dengan memasukan alat. Menurutnya, tingkat akurasi pap smear sangatlah tinggi untuk mendiagnosis kelainan pada mulut rahim yang tidak bisa dilihat dengan mata biasa.
"Tingkat akurasi untuk mendiagnosis kelainan di mulut rahim (dengan pap smear) pada tahap awal itu cukup tinggi. Jadinya memang kita mengambil ulasan sel di mulut rahim. Lalu kita kirim ke laboratorium untuk dilihat dengan mikroskop apakah ada sel yang berubah ke arah keganasan yang baru kelihatan di mikroskop. Belum kelihatan sama mata telanjang," kata Tria.
Saat hasil laboratorium dari pap smear yang dilakukan baik, maka pap smear baru boleh dilanjutkan setiap satu tahun sekali.
Tanda Kanker Serviks yang Bisa Diwaspadai
Lebih lanjut Tria mengungkapkan bahwa kanker serviks umumnya tidak menimbulkan gejala pada awal-awal terinfeksi. Namun, ada tanda-tanda yang tetap dapat diwaspadai oleh para perempuan. Salah satunya muncul usai berhubungan seksual.
"Misalnya apa? Setelah hubungan seks dia berdarahnya banyak. Atau keputihan, tapi keputihannya bau busuk. Pas kita periksa, mulut rahimnya sudah banyak sekali benjolan-benjolan sudah hancur dan menyebar kemana-mana," kata Tria.
"Jadi sudah terlalu telat enggak bisa diapa-apain, karena memang biasanya datang di stadium lanjut. Nah, bagaimana caranya ketemu di tahap awal? Ya salah satunya dengan pap smear," tambahnya.
Tria menambahkan, pap smear merupakan prosedur yang terbilang cepat. Hanya saja mungkin akan merasa sedikit tidak nyaman lantaran ada alat yang masuk ke vagina.
Reporter: Diviya AgathaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Medical check up adalah pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh yang dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan seseorang.
Baca SelengkapnyaMemasuki usia 30-an, kita sebaiknya mulai melakukan sejumlah tes kesehatan berikut secara rutin:
Baca SelengkapnyaAlumnus Oxford University itu mengaku termasuk terlambat mendapatkan vaksin HPV karena baru divaksinasi di usia 20an.
Baca SelengkapnyaSimak cara menjaga alat reproduksi berserta panduan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaPerlindungan tubuh dari paparan virus HPV mungkin dilakukan dengan penerapan gaya hidup yang sehat.
Baca SelengkapnyaMasih tingginya angka kanker serviks bisa dipicu oleh masih banyaknya orang yang takut memeriksakan diri.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi vaksin HPV bermanfaat untuk mencegah kanker serviks pada perempuan
Baca SelengkapnyaMasalah haid yang tak lancar harus segera diperiksakan ke dokter. Walau begitu, ada sejumlah kondisi yang membuat mereka takut melakukannya.
Baca SelengkapnyaOrgan reproduksi wanita memiliki berbagai macam fungsi penting.
Baca Selengkapnya