Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan di Usia 30-an, 40-an, dan 50-an: Kenali Tanda Penyakit Sebelum Terlambat
Memasuki usia 30-an, kita sebaiknya mulai melakukan sejumlah tes kesehatan berikut secara rutin:
Kesehatan adalah aset terbesar dalam hidup, namun sering kali diabaikan hingga muncul gejala yang serius. Tes kesehatan rutin merupakan langkah penting dalam pencegahan berbagai penyakit, karena mendeteksi masalah sejak dini memungkinkan penanganan yang lebih efektif.
Diagnosis dan pengetahuan kondisi yang sangat tepat merupakan kuSeperti yang diungkapkan oleh Dr. Soenda P. Norman, seorang dokter keluarga di Duke Primary Care dilansir dari Fortune, “Screening adalah bagian besar dari perawatan preventif. Kami ingin mendeteksi sesuatu sebelum menjadi masalah besar dan menimbulkan konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki.”
-
Mengapa pemeriksaan kesehatan rutin penting? Pemeriksaan kesehatan atau medical check-up secara rutin merupakan upaya preventif yang krusial. Protokol skrining kesehatan yang telah disempurnakan dengan standar internasional memungkinkan deteksi dini ini, mencakup pemeriksaan fisik, tes laboratorium, hingga konsultasi dengan tenaga kesehatan.
-
Mengapa penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala? Pemeriksaan kesehatan secara berkala juga sangat penting untuk mendeteksi adanya PMS pada awalnya sehingga dapat diobati dengan cepat dan mencegah penyebarannya ke pasangan seksual yang lain.
-
Kenapa orang usia 30 tahun perlu skrining diabetes? Menurut dr. Farid Kurniawan, SpPD, PhD, seorang spesialis penyakit dalam di divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes RS Cipto Mangunkusumo FKUI, skrining diabetes dapat dilakukan sejak seseorang berusia 30 tahun, terutama jika orang tersebut memiliki faktor risiko keluarga seperti orangtua atau saudara kandung.
-
Siapa yang perlu skrining diabetes di usia 30? Menurut dr. Farid Kurniawan, SpPD, PhD, seorang spesialis penyakit dalam di divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes RS Cipto Mangunkusumo FKUI, skrining diabetes dapat dilakukan sejak seseorang berusia 30 tahun, terutama jika orang tersebut memiliki faktor risiko keluarga seperti orangtua atau saudara kandung.
-
Kapan seseorang perlu ke dokter? Apabila Anda merasakan adanya masalah pada tulang punggung, disarankan untuk segera mengunjungi dokter ortopedi yang terdekat agar mendapatkan penanganan yang tepat.
-
Kenapa skrining kesehatan penting bagi lansia? Skrining kesehatan dapat membantu mendeteksi penyakit secara dini sehingga pengobatan dan pencegahan dapat dilakukan lebih efektif.
Berikut panduan tes kesehatan yang disarankan untuk dilakukan pada usia 30-an, 40-an, dan 50-an, sesuai rekomendasi para ahli.
Usia 30-an: Awal Kesadaran Akan Risiko Kesehatan
Di usia 30-an, tubuh mulai menunjukkan perubahan yang menuntut perhatian lebih pada kesehatan. Beberapa tes penting yang perlu dilakukan meliputi:
1. Depresi
Depresi menjadi perhatian utama di seluruh dunia. Data menunjukkan bahwa 29% orang dewasa dilaporkan mengalami depresi pada tahun 2023, naik 10% dari tahun 2015. United States Preventive Services Task Force (USPSTF) merekomendasikan semua orang dewasa menjalani skrining depresi. Dalam tes ini, dokter dapat mengajukan pertanyaan terkait pola makan, tidur, dan motivasi untuk mendeteksi tanda depresi sejak dini. Skrining ini akan terus dilakukan setiap tahun seiring bertambahnya usia.
2. Kanker Serviks
Wanita berusia 30 tahun ke atas disarankan menjalani skrining Human Papillomavirus (HPV), virus yang bertanggung jawab atas hampir setengah dari semua kasus pra-kanker serviks. Menurut Dr. Matthew Bonzelet, “Jika virus masih ada di usia 30, kami perlu memperhatikannya lebih dekat.” Skrining HPV dilakukan setiap lima tahun, terlepas dari riwayat seksual atau status vaksinasi HPV.
3. Diabetes
Mulai usia 35 tahun, tes gula darah untuk mendeteksi pra-diabetes atau diabetes menjadi penting. Meski USPSTF merekomendasikan tes hanya bagi mereka yang mengalami obesitas, American Diabetes Association menyarankan skrining bagi semua individu berusia 35 tahun ke atas, terlepas dari faktor risikonya.
Usia 40-an: Perubahan Fisik yang Lebih Terasa
Di usia 40-an, risiko kesehatan mulai meningkat, terutama terkait penglihatan dan kanker. Tes yang direkomendasikan meliputi:
1. Penglihatan
Masalah penglihatan, seperti glaukoma dan katarak, mulai muncul di usia ini. Pemeriksaan dasar dengan dokter mata sangat dianjurkan. “Seiring waktu, lensa mata menjadi kaku, sehingga kemampuan melihat jarak dekat dan jauh terganggu,” ujar Dr. Bonzelet.
2. Kanker Kolorektal
Angka kanker kolorektal pada orang di bawah usia 50 tahun terus meningkat. Skrining mulai direkomendasikan sejak usia 45 tahun. Menurut Dr. Ronald Adler dari UMass Chan Medical School, “Kolonoskopi bukan satu-satunya metode; tes tinja bisa sama efektifnya. Tes terbaik adalah tes yang dilakukan.”
3. Kanker Payudara
USPSTF kini merekomendasikan mamografi dua tahun sekali mulai usia 40 tahun untuk wanita dengan risiko rata-rata. Meskipun skrining mamografi masih menjadi perdebatan, langkah ini tetap penting bagi mereka yang berisiko tinggi. Pastikan untuk mendiskusikan risiko dan manfaat skrining ini dengan dokter Anda.
Usia 50-an: Menghadapi Risiko Penyakit Degeneratif
Memasuki usia 50-an, risiko penyakit degeneratif meningkat tajam. Beberapa tes kesehatan yang krusial pada fase ini meliputi:
1. Kanker Prostat
Diskusi tentang skrining kanker prostat biasanya dimulai di usia 50-an, tetapi mungkin dimulai lebih awal (usia 45 tahun) jika Anda memiliki risiko tinggi, seperti riwayat keluarga atau merupakan pria Afrika-Amerika. Skrining dapat berupa tes PSA (Prostate-Specific Antigen) atau pemeriksaan rektal digital. Dr. Adler menekankan pentingnya pengambilan keputusan bersama dengan dokter untuk mempertimbangkan manfaat dan risiko skrining ini.
2. Kanker Paru-Paru
Bagi perokok berat dengan riwayat 20 “pack years” (jumlah rokok per hari dikalikan jumlah tahun merokok), skrining kanker paru-paru dengan CT scan dosis rendah sangat dianjurkan. Langkah ini membantu mendeteksi nodul atau massa yang berpotensi kanker, sekaligus menjadi momen untuk memberikan konseling berhenti merokok.
Pentingnya Konsultasi dengan Dokter
Setiap orang memiliki kondisi kesehatan dan risiko yang berbeda. Oleh karena itu, diskusi terbuka dengan dokter mengenai riwayat kesehatan, kebiasaan hidup, dan rekomendasi skrining sangatlah penting. Dengan deteksi dini, Anda dapat mengurangi risiko komplikasi serius dan memperpanjang harapan hidup dengan kualitas yang lebih baik.
Ingatlah, menjaga kesehatan bukanlah hal yang bisa ditunda. Lakukan tes kesehatan secara rutin sesuai usia, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.