3 Fakta Unik Minuman Khas Batak yang Tak Banyak Orang Tahu,
Merdeka.com - Tuak merupakan minuman khas Batak yang dihasilkan dari fermentasi nira kelapa atau pohon yang menghasilkan nira (seperti aren). Minuman ini mengandung alkohol, sehingga tidak bisa diminum semua orang.
Tuak Batak dihasilkan dari mayang enau atau aren. Pohon ini dinamakan bagot dalam bahasa Batak Toba. Bagot bisa dijumpai di Kecamatan Balige yang berada di dataran tinggi sekitar 900 meter di atas permukaan laut.
Begitu juga dengan Provinsi Sumatra Utara, menjadi salah satu penghasil tuak yang ada di Indonesia. Minuman ini tentu menjadi daya tarik bagi masyarakat Batak sebagai minuman khusus tradisi, acara kekeluargaan, dan juga sebagai jamuan kepada tamu.
-
Dimana lokasi pohon Batik Kukun? 'This is growing for around twenty kilometers to the north (pohon ini tumbuhnya sekitar 20 kilometer dari sini),' kata warga setempat yang mendampingi Dale, dikutip dari kanal YouTubenya, Kamis (19/9).
-
Apa itu Pohon Batik Kukun? Motif Alami di Kayu Menurut sang penjual di kanal Youtube Dale Philip itu, motif yang tercipta merupakan alami dari tumbuhan tersebut. Sepintas, pohonnya mirip dengan pinus karena memiliki tekstur kasar mirip sisik.Warga sekitar mengenal ini dengan nama Batik Kukun atau batik dari pohon kukun, dan dibuat oleh manusia. Diketahui pohon berasal dari kawasan Ciater.
-
Dimana daun katuk bisa ditemukan? Daun katuk dikenal sebagai sayuran yang kaya nutrisi dan memiliki manfaat luar biasa, khususnya bagi ibu menyusui karena kandungan zat aktifnya yang membantu meningkatkan produksi ASI.
-
Apa itu Batagak Penghulu? Tradisi Batagak Penghulu, Upacara Pengangkatan Seseorang Menjadi Pemimpin Adat Sebuah upacara adat Minangkabau ini diperuntukkan ketika seseorang menjadi Panghulu atau disebut dengan pemimpin adat atau klan yang cukup sakral.
-
Dari mana asal akar bajakah? Tanaman asli Kalimantan yang telah lama digunakan oleh suku Dayak sebagai obat tradisional, terutama dalam pengobatan kanker.
-
Apa nama ilmiah pohon Banyan? 'Hanya satu spesies dari India 'Ficus benghalensis' adalah banyan asli, dinamai menurut pedagang Hindu yang melakukan bisnis di bawah naungan spesies ini,' jelasnya, dikutup dari Howstuff Works.
Minuman yang Merakyat
Seperti budaya lainnya yang ada di Indonesia, tuak juga dianggap sebagai salah satu hasil budaya yang sampai saat ini masih dicari oleh masyarakat lokal hingga mancanegara.
Masyarakat Batak tidak bisa lepas dari minuman khasnya yaitu tuak. Bagi mereka, minuman tersebut masih sangat merakyat dan uniknya di setiap kampung terdapat kedai yang dinamai Lapo Tuak atau Kedai Tuak.
Saking merakyatnya, muncul beberapa jenis-jenis tuak yang sulit diidentifikasi dari mana asal tuak tersebut. Karena tuak sendiri belum memiliki mereknya sendiri.
Cerita Mistis di Baliknya
Pohon bagot, sebagai sumber penghasil tuak konon dulunya pohon ini dipercaya memiliki hal-hal mistis akibat legenda asal mula tumbuhan tersebut.
Awalnya, seorang putri Dewa Batara Guru yang bernama Dewi Sorbajati akan dinikahkan dengan putra dari Dewa Mangalabulan bernama Dewa Odapodap yang buruk rupa menyerupai kadal.
Sang ayah Dewa Odapodap memohon kepada Dewa Batara Guru untuk menikahkan anaknya dengan putrinya, namun Dewi Sorbajati tidak rela untuk dinikahkan dengannya. Sang putri meminta proses perkawinannya diiringi dengan gondang agar bisa menari sebagai bentuk pelampiasan kekecewaannya.
Akhirnya Dewa Odapodap menikah dengan Dewi Deakpujar. Dewi Sorbajati terombang-ambing di lautan hingga akhirnya terdampar di tanah yang dipukul Dewi Deakpujar dan bertumbuh pohon Bagot.
Racikan Tuak Untuk Adat
Selain merakyat, minuman tuak juga termasuk untuk penyajian minuman pada saat upacara adat. Uniknya, racikan tuak untuk adat berbeda dengan tuak yang dijumpai pada umumnya.
Minuman Tuak yang digunakan untuk upacara adat bernama tuak tangkasan, di mana air tuak tidak bercampur dengan raru. Air tuak memiliki rasa manis dan tuak ini disebut tuak na tonggi dalam bahasa Batak Toba.
Cara meracik tuak ini adalah dengan disadap airnya. Penyadap tuak disebut paragat (agat, semacam pisau yang digunakan saat menyadap tuak) dalam bahasa Batak Toba. Setelah dipukul tandan berulang-ulang dengan kayu selama beberapa minggu, baru dipotong mayangnya. Kemudian dibungkus dengan obat-obatan (kapur sirih atau keladi yang ditumbuk) selama dua-tiga hari. Barulah, air tuak bisa mengalir dengan lancar.
Setelah itu, tuak yang ditampung pagi hari dikumpulkan di rumah paragat. Setelah melakukan uji coba pada rasa, paragat memasukkan ke dalam bak tuak sejenis kulit kayu untuk memperkaya rasa. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Batu Basiha merupakan Global Geopark yang terletak di Desa Aek Bolon, Balige, Kabupaten Toba.
Baca SelengkapnyaSitus ini menjadi tempat yang digunakan untuk meminta doa hingga pengobatan tradisional.
Baca SelengkapnyaDesa wisata di dekat Danau Toba ini menyajikan pemandangan alam yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, keberadaan makanan yang satu ini masih lestari. Pasalnya masyarakat masih terus mengonsumsinya hampir setiap hari.
Baca SelengkapnyaDanau Toba adalah salah satu keajaiban alam Indonesia yang memukau dengan keindahannya yang memikat.
Baca SelengkapnyaDi balik keindahannya, Raja Ampat masih banyak memiliki surga-surga tersembunyi, salah satunya Pulau Batanta
Baca SelengkapnyaDalam kehidupan masyarakat Batak Toba masih mengenal sebuah tongkat sakti yang menjadi sejarah lisan sampai saat ini.
Baca SelengkapnyaNenek moyang suku Jawa ini punya kehidupan unik di tengah hutan Bojonegoro. Mereka ahli dalam berbagai hal, mulai kerajinan kayu hingga menambang minyak.
Baca SelengkapnyaMakanan ini sejenis ulat kayu yang berasal dari Kayu Tumung, Kayu Bak-Bak, dan Kayu Etet.
Baca SelengkapnyaOlahan gula aren yang berasal dari hutan bukan kayu yang dimanfaatkan oleh petani di Solok, Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaYuk kenalan dengan salah satu suvenir khas adat Baduy ini.
Baca SelengkapnyaSejarah danau toba, kedalaman, dan mitos-mitos yang berkembang di masyarakat.
Baca Selengkapnya