Bermodal Limbah Sawit, Pria di Sumut Ini Sukses Bikin Usaha Fashion Craft
Merdeka.com - Bagi sebagian orang, mungkin limbah kelapa sawit hanya dianggap sebagai sampah yang tak bisa digunakan dan dibuang begitu saja. Namun, di tangan kreatif seorang pria asal Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), limbah kelapa sawit ternyata bisa 'disulap' menjadi berbagai kerajinan dengan nilai ekonomi tinggi.
Febri Yunarta, seorang pengrajin serta pengusaha asal Desa Mulyorejo, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, memilih untuk memanfaatkan limbah kelapa sawit sebagai bahan utama untuk menghasilkan beberapa karya kerajinan, di antaranya lukisan. Tak hanya itu, Febri, sapaan akrabnya, memakai limbah kelapa sawit untuk membuat produk fashion crafts, seperti tas dan sepatu.
Dengan kepiawaiannya, Febri merintis dan membuka usahanya yang bernama Creabrush. Usaha ini Ia dirikan sejak tahun 2016 lalu.
-
Siapa yang membuat lukisan dari pelepah pisang? Lembaran pelepah pisang mampu disulap menjadi karya lukis yang bernilai seni tinggi oleh pria asal Tangerang bernama Wahyu Paroji.
-
Bagaimana cara membuat kerajinan dari limbah kayu jati? Eko mengatakan, pengerjaan kerajinan itu biasanya dilakukan atas permintaan pembeli. Tahapan pembuatannya pun cukup panjang, mulai dari mencari contohnya di Google, pembuatan sasis atau rangka, penghalusan kayu, pembuatan bagian interior, dan lain sebagainya.
-
Di mana kerajinan limbah kayu jati dibuat? Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Dimana Ibu Putri memperoleh bahan sisa limbah untuk membatik? Selesai pelatihan, ia mengambil sisa limbah untuk dibawa pulang. Selama mengisi hari-hari di rumah, ia memanfaatkan waktu untuk belajar membatik secara autodidak di rumah.
-
Siapa yang mengajarkan kerajinan limbah kayu jati? Kemampuan itu diwariskan oleh ayahnya, Widodo Harto Sudarmo.
-
Bagaimana warga Serang mengolah limbah kayu? Kayu-kayu itu lantas disulap menjadi ikon-ikon lokal hingga mancanegara, sesuai pesanan dari para konsumen. Memiliki slogan 'Mengubah Limbah Menjadi Berkah' sekitar 15-an orang yang mengerjakan kerajinan tersebut kini kecipratan rezekinya.
Febri memang membuka usahanya dengan mengusung konsep yang ramah lingkungan. Karena itu lah Ia memilih memanfaatkan limbah sabut kelapa dan tandang kosong (tankos) kelapa sawit untuk dijadikan kerajinan bernilai ekonomi dan estetik. Melansir dari YouTube Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, berikut kisahnya selengkapnya.
Hasilkan Lukisan, Tas dan Sepatu
YouTube Musa Rajekshah ©2022 Merdeka.com
Limbah kelapa sawit yang tak dipakai, dimanfaatkan Febri untuk bahan membuat lukisan. Dalam sekali pembuatan lukisan dengan sabut kelapa ini, Ia bisanya membutuhkan waktu berhari-hari pengerjaan.
Pasalnya, lukisan yang dibuat dari sabut kelapa ini harus dijemur. Jadi Ia mengandalkan cahaya matahari untuk menghasilkan karya lukisan yang indah.
YouTube Musa Rajekshah ©2022 Merdeka.com
Selain memproduksi lukisan dari sabut kelapa, Febri juga memproduksi tas dan sepatu berbahan dari sabut kelapa dan tankos kelapa sawit. Untuk tas, Ia membuat dua tipe tas, yang terbuat dari lidi kelapa sawit dan serat tankos kelapa sawit.
"Jadi lidi sawit yang di tenun. Ditenun seapik mungkin, sebaik mungkin, kemudian kita bentuk menjadi sebuah tas. Tapi kita memang pakai kulit juga dan kayu palet. Jadi lidi sawit itu memberikan kesan eco friendly atau ramah lingkungan, sedangkan kayu palet yang ada di bagian samping tas untuk memberikan nilai eksotiknya. Nah kemudian dibalut dengan kulit untuk memberikan kesan eksklusifnya," katanya.
YouTube Musa Rajekshah ©2022 Merdeka.com
Sementara sepatu yang Ia hasilkan menggunakan bahan kombinasi antara serat tankos kelapa dan sabut kelapa. Mulanya, Ia hanya memproduksi sepatu kasual saja, namun kini Ia juga memproduksi sepatu kerja dari limbah kelapa sawit tersebut.
"Aku juga buat sepatu, tapi mengombinasi serat tankos dan serat sabut kelapa. Dulunya buat produk sepatu casual dan kemudian kepikiran bagaimana biar bisa digunakan banyak masyarakat. Akhirnya bikin sepatu kerja seperti ini," katanya.
Terjual hingga Luar Pulau
YouTube Musa Rajekshah ©2022 Merdeka.com
Febri mengaku, saat ini penjualan produk-produknya hanya melalui online saja, yakni melalui media sosial (medsos). Meski begitu, penjualan produk ke luar daerah. Lukisannya bahkan pernah dipesan oleh Bupati Minahasa Selatan.
"Dan melalui sosmed kemarin itu produk-produk seperti lukisan itu terjauh sampai ke Kabupaten Minahasa Selatan. Kebetulan Bupati Minahasa Selatan didaulat menjadi Duta Kelapa Indonesia," katanya.
YouTube Musa Rajekshah ©2022 Merdeka.com
Produk sepatunya juga banyak diminati oleh masyarakat di luar Sumut, seperti di Sulawesi Tengah. Sementara untuk produk tasnya, saat ini masih terjual di sekitar Sumut.
"Dan kalau untuk produk-produk sepatu sabut kelapa itu paling jauh udah sampai dibeli oleh masyarakat Sulawesi Tengah. Nah sementara kalau untuk produk tas lidi, memang masih daerah-daerah Sumatra aja. Karena memang produk ini masih baru," tambahnya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengrajin barang bekas dari kayu dan biji-bijian bernama Samsul Arifin sangatlah inspiratif.
Baca SelengkapnyaWinarsih mengatakan, dampak Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya mengembalikan daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaBelum banyak orang yang menggeluti kerajinan karung goni bekas.
Baca SelengkapnyaPara narapidana ini siap membuktikan dirinya telah berubah dan siap bermanfaat untuk masyarakat di sekitarnya
Baca SelengkapnyaPerajin asal Medan membuat inovasi kreatif, yaitu membuat kerajinan boneka dari limbah kertas koran.
Baca SelengkapnyaPembuatan lurik tradisional ini bisa disaksikan langsung di halaman rumah warga di Kedungampel
Baca SelengkapnyaSejumlah karya Wahyu merupakan visualisasi dari para tokoh terkenal, mulai dari mantan Presiden RI ke-4, K.H Abdurahman Wahid (Gusdur).
Baca SelengkapnyaFatah Hasan (20) mengaku belajar membuat kerajinan dari sosok ayahnya.
Baca SelengkapnyaDari keterampilannya ini, rata-rata ia mampu mengumpulkan cuan hingga Rp5 juta per bulannya.
Baca SelengkapnyaDdi tangan santri ini daun jati jadi sumber cuan. Ia membuat lukisan dari daun jati bernilai seni tinggi.
Baca SelengkapnyaDari ide kreatifnya ini, Ia berhasil meraup omzet hingga Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaPerempuan ini awalnya iseng memanfaatkan sampah plastik di indekosnya. Kini hasil kerajinannya laku di pasar mancanegara.
Baca Selengkapnya