Melihat Seluk Beluk Rumah Adat Aceh, Unik Dibangun Tanpa Paku
Merdeka.com - Rumoh Aceh atau Rumah Adat Aceh dilihat dari depan nampak indah dengan bentuk dan ukirannya. Ornamen yang khas dengan perpaduan kuning, merah, putih dan hijau nampak terukir di depan rumah. Setiap warna yang dipakai mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat Aceh.
Rumah dengan model rumah panggung ini kokoh berdiri dengan tinggi tiang antara 2,5-3 meter. Dengan bentuk yang lebar dan tinggi, menariknya Rumoh Aceh dibangun tidak satupun menggunakan paku. Bahkan jenis material bangunan di era modern saat ini. Semua struktrur bangunan rumah adat Aceh terbuat dari alam.
Selain indah, konstruksi rumah adat Aceh memang membuat decak kagum siapapun yang melihatnya. Meski kini rumah adat Aceh jarang dijumpai namun kamu bisa menyasikkannya di beberapa tempat. Salah satunya di kawasan Museum Aceh, Jalan Sultan Mahmudsyah.
-
Bagaimana cara masyarakat Aceh membangun Rumoh Aceh? Unsur Filosofis Tak hanya rumah adat Nias saja yang tidak menggunakan paku, namun rumah adat Aceh juga tidak menggunakan paku saat membangun rumahnya, melainkan diikat dengan bahan pengikat dari tali ijok, rotan untuk mengukat atap yang menggunakan daun kelapa.
-
Apa ciri khas Rumoh Aceh? Ada satu hal yang unik dari tempat tinggal orang Aceh ini, yaitu pintu masuk utama Rumoh Aceh terbilang pendek, tingginya hanya sekitar 120-150 Cm saja. Maka dari itu, setiap tamu yang datang harus menunduk.
-
Dimana rumah paku pertama muncul? Rumah paku mulai jadi perbincangan pada 2001 setelah ada rumah 5 lantai yang berdiri di tengah jalan tol di provinsi Zhejiang, Cina.
-
Dimana elemen tradisional Bali digunakan dalam rumah Bali modern? Desain interior rumah Bali modern menampilkan ruang tengah yang dipenuhi dengan sentuhan kayu dengan nuansa modern.
-
Bagaimana gaya arsitektur Gedung Bank Indonesia di Aceh? Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, gedung DJB Aceh memiliki gaya arsitektur ala kolonial. Unsur ini kemudian dikombinasi dengan unsur bangunan tropis, seperti atapnya yang berbentuk limasan dan kerucut dipadu dengan jendela dan fentilasi hampir memenuhi setiap sisi tembok bangunan.
-
Kenapa Rumah Imah Badak Heuay dibangun dengan atap unik? Mengutip kanal Budaya Indonesia, nama rumah adat ini diambil dari bentuk atap yang menyerupai badak sedang menguap.
Di Museum ini, rumah adat tradisional Aceh ini memiliki 24 tiang dari pohon kayu yang masih bulat setinggi 3 meter. Bila kamu berjalan di bawahnya, kamu pun tidak harus menunduk. Tiang-tiang penyangga di rumah ini selalu berjumlah genap, sedangkan jumlah anak tangganya selalu berjumlah ganjil.
Dengan model rumah panggung, pada bagian bawah tidak berisi apapun. Sehingga bila terjadi banjir, perabotan rumah dan warga tidak perlu mengungsi dari rumah. Bagian bawah rumah yang disebut yup moh merupakan tempat bermain anak-anak dan sejumlah fungsi lainnya seperti tempat menyimpan padi (Kroeng) paska panen.
Berbanding terbalik dengan bagian bawah rumah, pintu utama Rumoh Aceh tingginya selalu lebih rendah dari ketinggian orang dewasa. Biasanya ketinggian pintu ini hanya berukuran 120-150 cm sehingga setiap orang yang masuk ke Rumoh Aceh harus menunduk.
Keberadaan tangga untuk memasuki rumah adat Aceh bukan hanya berfungsi sebagai alat untuk naik ke dalam rumah, tetapi juga berfungsi sebagai titik batas yang hanya boleh didatangi oleh tamu yang bukan anggota keluarga atau saudara dekat.
©2021 Merdeka.com/Laode Muhammad IqbalMenginjakkan kaki di Rumoh Aceh, terlihat luas dan lebar. Rumah yang terbuat dari papan kayu sebagai bahan utama ini terdiri dari beberapa bagian. Serambi depan, serambi tengah, dan serambi belakang. Setiap serambinya memiliki fungsi masing-masing.
Jika biasa berkunjung, akan ada kursi sebagai tempat menjamu tamu. Namun, di rumah ini terlihat lapang tanpa kursi. Biasanya para tamu nanti akan duduk bersila di atas tikar ngom, tikar yang terbuat dari bahan sejenis ilalang yang tumbuh di rawa. Dilapisi dengan tikar pandan. Di sini lah para tamu asyik bercengkrama.
Keberadaan Rumoh Aceh juga untuk menunjukkan status sosial penghuninya. Semakin banyak hiasan pada Rumoh Aceh, maka pastilah penghuninya semakin kaya.
©2021 Merdeka.com/Laode Muhammad IqbalAtap rumah adat Aceh umumnya terbuat dari rumbia dan ada juga yang menggunakan daun kelapa. Dengan atap ini, bila didalam rumah tidak pernah terasa panas sauna didalam rumah selalu dingin dan bila hujan deraspun tidak pernah kedengaran bising.
Kontruksi Rumoh Aceh juga memiliki sirkulasi udara yang baik, demikian juga pencahayaan yang mudah masuk dalam rumah. Karena Rumoh Aceh memiliki banyak celah dan jendela. Sehingga udara dan cahaya lebih mudah masuk ke seluruh ruangan dari sela-sela atap, dinding dan juga lantai yang terbuat dari papan.
Pengaruh keyakinan masyarakat Aceh terhadap arsitektur bangunan rumahnya dapat dilihat pada orientasi rumah yang selalu berbentuk memanjang dari timur ke barat, yaitu bagian depan menghadap ke timur dan sisi dalam atau belakang yang sakral berada di barat. Arah Barat mencerminkan upaya masyarakat Aceh untuk membangun garis imajiner dengan Ka’bah yang berada di Makkah.
©2021 Merdeka.com/Laode Muhammad IqbalKeunikan rumah adat Aceh terletak pada konstruksinya yang kuat dan dibangun tanpa paku besi. Untuk mengikat antar sendi bangunan, rumah adat Aceh menggunakan semua bahan dari alam yaitu tali ijuk dari serabut batang nira.
Tiang dan lantai itu diikat dengan pasak (bajoe) tanpa menggunakan paku, serta membentuk rigid (kotak tiga dimensional yang utuh). Jumlah tiang penyangga Rumoh aceh juga banyak. Sehingga komponen ini dapat membuat rumah semakin kuat.
Rumah adat Aceh juga tahan akan gempa karena struktur utama kontruksi bangunan yang elastis dan saling mengunci. Kokoh dan tahan getaran dan goyangan. Bila terjadi goyangan seperti gempa, struktur bangunan ini bisa mengikuti arah gerakan tersebut. Setelah goyangan berhenti, bangunan dan kontruksi Rumoh Aceh akan kembali normal. Keren banget ya! (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rumoh Aceh, tempat tinggal mayarakat Aceh yang penuh filosofis dan makna yang mendalam.
Baca SelengkapnyaRumah milik warga Baduy ini unik dan beda dari yang lain.
Baca SelengkapnyaRumah Rungko menjadi salah satu warisan budaya tak benda di Tanah Aceh.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.
Baca SelengkapnyaRumah Tuo Rantau Panjang jadi salah satu warisan nenek moyang Jambi 700 tahun silam yang masih bisa disaksikan hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaRumah adat Batak ini menunjukkan bagaimana kehidupan masyarakat yang sebenarnya.
Baca SelengkapnyaRumat Adat Suku Osing memiliki keistimewaan yang terletak pada konstruksi bangunan yang menggunakan sistem know down atau bongkar pasang.
Baca SelengkapnyaSelain kuat dan tahan gempa, konsep konstruksi rumah baghi ini juga unik.
Baca SelengkapnyaMasjid ini menjadi tempat yang unik di Kampung Naga, karena memiliki desain bergaya Sunda kuno.
Baca SelengkapnyaDesain rumah Bali modern menjadi favorit banyak orang di era sekarang karena keunikan dan keindahan dari bangunannya.
Baca SelengkapnyaWarisan budaya leluhur di Kampung Naga amat menarik untuk dipelajari.
Baca SelengkapnyaRumah tradisional milik masyarakat Kampar di Provinsi Riau ini memiliki ciri khas yang unik, penuh filosofi, dan punya makna yang mendalam.
Baca Selengkapnya