Mengenal Geriten, Rumah Penyimpanan Kerangka Manusia Asal Karo
Merdeka.com - Sumatra Utara memiliki banyak kebudayaan yang sangat menarik untuk diketahui orang banyak. Ada berbagai macam budaya dan adat-istiadat yang selama ini telah hidup bersama kehidupan masyarakat di sana.
Salah satu yang memiliki adat-istiadat yang masih kental adalah masyarakat Karo. Ada satu tradisi dari masyarakat Karo yang memiliki makna yang sangat mendalam, yaitu menempatkan kerangka manusia yang telah meninggal di sebuah rumah yang disebut Geriten.
Geriten adalah rumah khusus yang dibuat untuk tempat menyimpan tulang-tulang atau kerangka manusia yang telah meninggal dunia. Biasanya, kerangka ini diletakkan di tempat tersebut setelah dilakukan tradisi Mangokkal Holi.
-
Kenapa kerangka manusia disimpan di Geriten? Geriten bukan sekadar bangunan untuk menyimpan kerangka manusia saja, melainkan juga memiliki makna tersendiri.
-
Bagaimana cara meletakkan kerangka manusia di Geriten? Kemudian tulang dan kerangka yang sudah kering itu dibungkus dengan kain putih barulah ditaruh dalam geriten.
-
Siapa yang bisa disimpan kerangkanya di Geriten? Hanya Jenazah Terpilih Tak sembarang kerangka manusia bisa disimpan di geriten.
-
Bagaimana cara kerangka dimakamkan? Kerangka yang ditemukan dikubur dalam berbagai cara. Sebagian besar dikubur dalam liang lahat yang sederhana, tapi hampir sepertiga yang dikubur adalah bayi dan anak-anak. Bayi dan anak-anak ini diletakkan dan dikubur salam wadah besar.
-
Apa saja ritual pada kerangka? Banyak kerangka ditemukan dengan koin yang terletak di mulut, sementara tengkorak lainnya ditempatkan di antara kaki mereka.
-
Dimana tempat pembalseman mumi? Hal itu diketahui dari analisis residu kimia di dalam bejana dari satu-satunya tempat pembalseman yang diketahui di Mesir dan ruang pemakaman di dekatnya.
Tradisi ini adalah upacara adat yang diselenggarakan untuk menggali makam orang yang sudah lama meninggal untuk diambil tulang-belulangnya dan dipindahkan ke tempat yang baru.
Bukan Kerangka Sembarang Orang
Sumber: tobatabo.com ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari laman gobatak, tidak semua masyarakat Karo yang meninggal kerangkanya bisa disimpan di Geriten ini. Kerangka manusia yang ditempatkan di Geriten adalah kerangka penghulu, yaitu kepala desa.
Di samping itu, orang tersebut semasa hidupnya harus mempunyai tingkah laku dan pekerti yang baik. Orang yang meninggal tersebut haruslah menjadi teladan, karenanya akan dirayakan setiap waktu tertentu untuk mengenang tingkah lakunya tersebut.
Upacara Kematian
Zaman dahulu, masyarakat Karo yang meninggal tidak langsung dikebumikan tetapi diadakan upacara adat kematian untuk menghormati jenazahnya. Jenazah orang tersebut akan dimakamkan untuk sementara dan akan digali lagi setelah beberapa tahun kemudian untuk disimpan di dalam geriten.Tulang-tulang atau kerangka yang sudah kering akan dibungkus dengan kain putih, lalu dimasukkan ke dalam geriten, diikuti dengan upacara yang disebut Nurun-Nurun.
Fungsi Lain Geriten
Sumber: tobatabo.com ©2020 Merdeka.com
Selain berfungsi untuk menyimpan kerangka sanak keluarga pemilik yang telah meninggal, bagian bawah Geriten ini merupakan tempat duduk atau tempat berkumpul bagi sebagian warga, terutama kaum muda. Disini lah merupakan tempat bertemunya seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal antara satu dengan yang lainnya.
Bentuk Bangunan Geriten
Geriten berbentuk seperti rumah adat, tetapi bentuknya jauh lebih kecil, kira-kira 2.5 meter x 2.5 meter. Geriten ini berdiri di atas tiang dan mempunyai dua lantai. Lantai bawah tidak berdinding sedangkan lantai di atasnya berdinding. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara umum geriten hampir mirip seperti bangunan tradisional milik Suku Batak Karo yaitu siwaluh jabu, hanya saja ukuran dari rumah ini lebih kecil.
Baca SelengkapnyaMereka masih mempertahankan tradisi ini karena banyak pesan moral yang terkandung di dalamnya.
Baca SelengkapnyaProses penampakan pun hingga kini masih dilakukan oleh tim, agar dapat mengetahui identitas ketiga kerangka manusia tersebut.
Baca SelengkapnyaRibuan kerangka di pemakaman kuno terbesar Yunani ditemukan seabad lalu namun baru mulai dianalisis saat ini.
Baca SelengkapnyaRombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam
Baca SelengkapnyaArkeolog di Jerman menemukan makam kuno dari abad ke-4 berisi jasad dan sisir yang kondisinya masih utuh.
Baca SelengkapnyaDokter juga akan memeriksa ciri khusus yang nantinya bisa dijadikan dasar identifikasi identitas kerangka tersebut.
Baca SelengkapnyaPesanggrahan ini dibangun pada tanggal 18 Mei 2010 oleh PT Gudang Garam TBK
Baca SelengkapnyaBukti penumbalan manusia di ditemukan di beberapa situs arkeologi di Pulau Kreta, Yunani.
Baca SelengkapnyaJuru Kunci Astana Giribangun mengungkapkan sederet jenderal TNI yang sering berziarah ke makam Soeharto.
Baca SelengkapnyaPara arkeolog menemukan reruntuhan kuil upacara berusia 5.000 tahun dan sisa-sisa kerangka manusia di bawah bukit pasir di Peru.
Baca SelengkapnyaSebuah makam berisi tulang paha manusia berusia 4.500 tahun ditemukan di Wiltshire, dekat Stonehenge, Inggris.
Baca Selengkapnya