Tiga Kerangka Manusia Ditemukan di Situs Kumitir Kompleks Istana Majapahit
Proses penampakan pun hingga kini masih dilakukan oleh tim, agar dapat mengetahui identitas ketiga kerangka manusia tersebut.
Tim Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jatim menemukan tiga kerangka manusia di situs Kumitir, Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto. Proses penampakan pun hingga kini masih dilakukan oleh tim, agar dapat mengetahui identitas ketiga kerangka manusia tersebut.
Lokasi penemuan kerangka berada di kompleks bangunan utama situs Kumitir, tepatnya di sebelah barat tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat. Kerangka serupa juga pernah ditemukan di sektor C pada Ekskavasi tahun 2021 silam.
"Karena dulu pernah ditemukan (kerangka manusia), sehingga kami mencoba untuk meneruskan, apakah ada yang lain? Nah, ada tiga terangka yang sekarang sedang proses (menampakkan)," kata Ketua Tim Ekskavasi Situs Kumitir M Ichwan, Minggu (6/10).
Tiga temuan kerangka tersebut relatif masih utuh secara struktur dari kepala hingga kaki. Namun sebagian kondisinya pecah-pecah.
Belum diketahui jenis kelamin dan usia dari 3 kerangka manusia itu. BPK Wilayah XI Jatim bekerja sama dengan Ahli Antropologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya pun masih melakukan upaya identifikasi.
Begitu pun hasil analisa dari temuan kerangka manusia tahun 2021 juga belum diketahui. "Ini masih dalam proses penggalian data usia dan lain sebagainya. Itu tim ahli yang tahu," tandas Ichwan.
Pakar Antropologi dari Fisip Unair Surabaya, Phil Toetik Koesbardiati dan asistennya, Delta Bayu Murti telah melakukan penelitian terkait temuan kerangka manusia tersebut.
Delta menyebut, sejauh ini ada tiga kerangka manusia sudah terlihat struktur tulangnya. Satu lagi hanya ditemukan bagian kepala. Hasil pengamatan sementara, ketiga kerangka ditemukan dalam posisi tengkurap.
Oleh karena itu, diperlukan analisis arkeotanatologi untuk mengetahui alasan posisi rangka tengkurap. Begitu pula dengan penentuan usia kerangka untuk mengetahui apakah ada berhubungan dengan era Majapahit ataukah kerangka manusia modern yang dikubur di sana.
Hal tersebut perlu dilakukan lantaran tepat di sebelah timur lokasi penemuan kerangka adalah tempat permakaman umum Dusun Bendo.
"Kerangka ini ada kaitannya dengan situs belum bisa dipastikan. Karena yang bisa memastikan itu uji penanggalan. Andaikan dating (penanggalan) kerangka sikron dengan artefak atau situs ini, ya bisa jadi. Tapi kan situs ini belum dipastikan dari periode apa. Sementara dari penjelasannya Pak Ichwan berkoneksi dengan Bhre Wengker," ungkapnya.
Diketahui, hasil analisis data empiris Situs Kumitir yang dipadukan dengan naskah Negarakertagama, bisa membantu merumuskan ulang interpretasi terkait Kotaraja Majapahit. Nama Kumitir tersebut ada dalam naskah kuno Negarakertagama.
Lalu kitab Pararaton juga menyebutkan Kumeper sebagai nama daerah di Majapahit. Dalam Negarakertagama Pupuh 12 dijelaskan ada istana menjulang ajaib di sisi timur Kotaraja Majapahit, berjejer dengan beberapa Puri atau istana bangsawan lainnya.
Istana yang dimaksud adalah bangunan yang ditemukan di Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.
Situs Kumitir layak disebut sebagai kompleks istana karena dikelilingi dinding kokoh yang memiliki pintu gerbang, serta berada di lahan seluas 6 hektare.
Dari perpaduan data empiris hasil ekskavasi dengan keterangan Negarakertagama, Situs Kumitir kemudian diinterpretasikan sebagai jejak istana Bhre Wengker.