Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Wadah dan Tanda Kubur, Simbol Upacara Kematian Suku Nias Selatan

Mengenal Wadah dan Tanda Kubur, Simbol Upacara Kematian Suku Nias Selatan Wadah dan Tanda Kubur, Simbol Upacara Kematian Suku Nias Selatan. Ketut Waradnyana/Balai Arkeologi Medan ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Upacara kelahiran, perkawinan, hingga kematian menjadi proses kehidupan semua suku yang ada di Indonesia. Setiap upacara memiliki makna dan fungsi tertentu di dalam proses jalannya upacara sampai atribut yang digunakan.

Nias terbagi atas dua kabupaten yaitu Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan. Tetapi secara budaya tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Hanya saja pada aspek inti dari budaya yang tentu berbeda. Budaya megalitik sangat erat dengan penghormatan terhadap leluhur. Peninggalan megalitik ini lebih dikaitkan dengan aspek struktur sosial di antaranya status sosial, sedangkan aspek religi tidak terlalu menonjol keterkaitannya

Suku Nias, Sumatera Utara salah satu dari sekian banyak suku di Indonesia yang masih mempertahankan budaya adatnya. Upacara kematian di Suku Nias masih dianggap upacara yang sakral. Istilah wadah dan tanda kubur yang digunakan Suku Nias dalam setiap upacara kematian seseorang memiliki makna dan fungsi tersendiri bagi masyarakatnya.

Wadah atau Kerangka Kubur

Wadah kubur bagi seseorang yang telah meninggal itu disebutkan wadah bagi si mati ketika mayat atau kerangka dimasukkan ke dalam wadah kubur. Menurut artikel Balai Arkeologi Medan, dalam masyarakat Suku Nias Selatan wadah kubur ini terbagi atas 2 peti, yaitu peti batu dan peti kayu. Peti Batu merupakan wadah kubur yang kerap dijumpai di depan rumah adat besar, yaitu rumah bagi para pemimpin masyarakat kampung.

Peti batu bisa berukuran cukup besar kira-kira memiliki panjang 2 meter dan ada yang berukuran kecil panjangnya kurang dari setengah meter. Sangat disayangkan, Peti batu yang berukuran besar sudah jarang ditemukan, bilapun ada kondisinya sudah rusak. Berdasarkan jurnal yang sama, jika kerusakan pada wadah kubur ini jika hiasan yang berupa lassara sudah hilang. Peti batu ini berbentuk seperti perahu naga dengan hiasan lassara di depannya.

Selain terkenal dengan lompat batunya atau Fahombo Batu (dalam bahasa Nias) mereka juga menggunakan wadah atau kerangka kubur untuk seseorang yang meninggal. Peti kayu juga digunakan oleh masyarakat desa Bawomataluo, Nias Selatan.

Model peti kayu yang digunakan masyarakat Bawomataluo juga sama dengan peti batu. Hanya saja peti batu ini disangga oleh tiang kayu di setiap sudutnya. Ukuran tiangnya bisa mencapai 2 meter.

Tanda Kubur

Tanda kubur adalah tanda bahwa ada orang yang dikuburkan di tempat tersebut atau biasa disebut batu nisan. Adapun tanda kubur tersebut berupa behu yang berbentuk persegi empat atau persegi panjang. Memiliki ukuran 1,5 sampau 2 meter dan terdapat lassara beserta lehernya dengan ukuran kurang lebih 1 meter.

Tanda Kubur yang sering digunakan oleh masyarakat Nias Selatan berupa behu dan kepala lassara. Behu sebagai tanda kubur yang diletakkan di depan kuburan dan pahatan pada umumnya digambarkan tanda salib.

Behu seringkali digunakan sebagai tanda kubur yang ditempatkan sejajar dengan salib berbahan kayu.

Simbol Kematian

Keberadaan religi awal masyarakat Nias Selatan diketahui melalui perilaku masyarakat yang sebagian besar berkaitan dengan penghormatan terhadap leluhur. Maka dalam masyarakat Nias Selatan percaya bahwa apabila terdapat kehidupan setelah meninggal.

Selain itu, leluhur mereka dianggap berada di alam lain dan masih memiliki hubungan erat dengan keturunannya yang hidup di dunia. Pemberian penghormatan kepada leluhur mereka percaya bahwa kehidupan mereka akan menjadi lebih baik.

Prosesi penguburan saat ini sudah berbeda. Beberapa seseorang yang telah meninggal dikuburkan sesuai dengan agamanya yang dianut. Perbedaannya pada model bagian depan peti yang digunakan seperti hiasan kepala lassara hanya digunakan oleh kaum bangsawan saja. Sebagian lagi menggunakan tanda kubur di depan kuburannya seperti batu nisan.

Wadah kubur memiliki fungsi sebagai wadah atau tempat untuk jasad seseorang serta sebagai sarana roh menuju ke alam dunia lain beserta atributnya untuk menolak bala. Sedangkan tanda kubur berfungsi sebagai tanda seseorang telah dikuburkan berkaitan dengan perjalanan roh ke alam arwah. (mdk/adj)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Meresapi Makna Kelahiran hingga Kematian di Museum Samsara Bali, Bikin Hidup Semakin Bermakna
Meresapi Makna Kelahiran hingga Kematian di Museum Samsara Bali, Bikin Hidup Semakin Bermakna

Meresapi Makna Kelahiran hingga Kematian di Museum Samsara Bali, Bikin Hidup Semakin Bermakna

Baca Selengkapnya
Melihat Upacara 'Rambu Solo', Ritual Pemakaman yang Mirip Pesta di Toraja
Melihat Upacara 'Rambu Solo', Ritual Pemakaman yang Mirip Pesta di Toraja

Melihat prosesi upacara pemakaman di Tana Toraja, provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya
Ogok Manai, Hiasan Kepala Milik Perempuan Suku Mentawai Bak Mahkota Istimewa
Ogok Manai, Hiasan Kepala Milik Perempuan Suku Mentawai Bak Mahkota Istimewa

Hiasan ini biasa dikenakan ketika pesta perkawinan dan pesta Sikerei yang hanya ditemukan di Pulau Siberut.

Baca Selengkapnya
Sensasi Menjelajah Museum Kematian Unair, Pamerkan Kisah Kematian Unik dari Seluruh Penjuru Dunia
Sensasi Menjelajah Museum Kematian Unair, Pamerkan Kisah Kematian Unik dari Seluruh Penjuru Dunia

Melihat koleksinya bikin pengunjung auto ingat mati

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Nyepuh Khas Warga Ciamis, Sambut Ramadan dengan Hias Kampung hingga Makan Nasi Kuning
Mengenal Tradisi Nyepuh Khas Warga Ciamis, Sambut Ramadan dengan Hias Kampung hingga Makan Nasi Kuning

Tradisi Nyepuh jadi cara warga di Ciamis untuk menyambut bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ritual Antar Jenazah Suku Asmat Papua, Nyanyi Lagu Khusus dan Kesedihan Diungkapkan Lewat Jungkiran
Mengenal Ritual Antar Jenazah Suku Asmat Papua, Nyanyi Lagu Khusus dan Kesedihan Diungkapkan Lewat Jungkiran

Ada rangkaian ritual yang cukup menarik untuk disorot dan diketahui. Dalam pelaksanaannya, ritual pengantar jenazah suku Asmat wajib menyanyikan lagu khusus.

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Nyadran, Perayaan Syukur Masyarakat Suku Tengger di Lumajang
Melihat Tradisi Nyadran, Perayaan Syukur Masyarakat Suku Tengger di Lumajang

Tradisi ini digelar setiap perayaan Hari Raya Karo yang jatuh pada tanggal 15 bulan Karo dalam kalender Saka.

Baca Selengkapnya
Tari Tradisional: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Jenisnya
Tari Tradisional: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri, dan Jenisnya

Tari tradisional memiliki ciri khas yang menunjukkan identitas dan keunikan dari daerah asalnya.

Baca Selengkapnya
Kenalan dengan Suku Dayak Tomun dari Lamandau Kalteng, Punya Tarian Ritual Kematian
Kenalan dengan Suku Dayak Tomun dari Lamandau Kalteng, Punya Tarian Ritual Kematian

Tarian ini konon dipercaya akan merekatkan koneksi antara keluarga yang ditinggalkan dengan roh yang dipanggil oleh Tuhan.

Baca Selengkapnya
Menilik Adat Perkawinan Lampung, Mulai dari Perundingan Sampai Pelepasan Anak Gadis
Menilik Adat Perkawinan Lampung, Mulai dari Perundingan Sampai Pelepasan Anak Gadis

Momen pernikahan bagi masyarakat Lampung adalah hal yang sakral dan salah satu unsur kehidupan yang begitu penting.

Baca Selengkapnya
Viral karena Jadi Ajang Pamer, Ini Filosofi Tahlilan Kematian yang Sering Digelar Masyarakat Jawa
Viral karena Jadi Ajang Pamer, Ini Filosofi Tahlilan Kematian yang Sering Digelar Masyarakat Jawa

Tahlilan digelar setiap hari hingga tujuh hari kematian.

Baca Selengkapnya
Bakaua Adat, Festival Sambut Masa Bercocok Tanam Khas Masyarakat Minangkabau
Bakaua Adat, Festival Sambut Masa Bercocok Tanam Khas Masyarakat Minangkabau

Sebuah perayaan tradisi yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini melibatkan seluruh petani untuk menyambut datangnya masa bercocok tanam.

Baca Selengkapnya