Mengikuti Upacara Menanda Tahun, Simbol Menyambut Masa Tanam di Tanah Pakpak
Merdeka.com - Negara Indonesia mempunyai komoditas di bidang agraria yang begitu kaya dan beragam. Di setiap daerah, terutama di kawasan pedesaan sudah pasti masyarakatnya bekerja sebagai petani atau berladang.
Ketika akan memulai menanam benih hingga masa panen tiba, bagi sebagian masyarakat terdapat pelaksanaan upacara tahunan sebagai simbol menyambut masa tanam dan juga ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah.
Salah satu daerah di Sumatra Utara yang masih melaksanakan upacara sebelum memulai bertani yaitu Kabupaten Pakpak yang bernama Upacara Menanda Tahun. Jenis upacara ini biasa dilakukan oleh masyarakat Pakpak dalam menyambut masa tanam padi telah tiba.
-
Apa tradisi unik di Sumatera Selatan? Salah satunya adalah tradisi unik yang ada di Sumatra Selatan yakni saling bertukar takjil dengan tetangga di sekitar kampung tempat tinggal.
-
Dimana tradisi ini dilakukan di Sumedang? Kebiasaan ini masih dijalankan oleh masyarakat di beberapa desa seperti Kadu, Lebaksiuh, Cintajaya, dan Cipicung, Kecamatan Jatigede.
-
Dimana sholat Idul Adha di Sumatera Utara? Di pagi hari Idul Adha, umat Muslim berkumpul di masjid-masjid atau lapangan terbuka untuk melaksanakan sholat berjemaah, mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.
-
Tradisi unik apa yang ada di Palembang? Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi dan budaya yang unik dalam menyambut datangnya Idulfitri. Seperti halnya di Bumi Andalas atau Palembang yang memiliki tradisi bernama rumpak-rumpakan.
-
Kapan tradisi menumbuk padi di Kampung Adat Urug dilakukan? 'Biasanya nutu itu sebulan sekali, kalau ada tetangga yang ingin memakai beras,' kata salah seorang warga, Sri Wulandari, mengutip YouTube Balai Kebudayaan Wilayah IX Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamis (4/1).
-
Bagaimana tradisi menumbuk padi di Kampung Adat Urug? 'Biasanya nutu itu sebulan sekali, kalau ada tetangga yang ingin memakai beras,' kata salah seorang warga, Sri Wulandari, mengutip YouTube Balai Kebudayaan Wilayah IX Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamis (4/1).
Simak ulasan terkait Upacara Menanda Tahun dari Tanah Pakpak yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.
Diikuti Seluruh Masyarakat
©2023 Merdeka.com
Dalam pelaksanaan Upacara Menanda Tahun, seluruh anggota masyarakat setempat turut mengikuti rangkaian acara ini. Artinya, setiap masyarakat harus mematuhi tabu-tabu atau aturan yang harus dipenuhi baik itu orang dewasa atau anak-anak.
Setiap individu mulai dari orang dewasa hingga anak-anak berhak untuk mencari tahu dan bertanya serta keluarga inti wajib menyumbang dana serta tenaga yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
Gunakan Beberapa Perlengkapan
Melansir dari situs warisan budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pelaksanaan Upacara Menanda Tahun diperlukan beberapa perlengkapan yang wajib dan tidak wajib.
Peralatan wajib itu di antaranya Pelleng (makanan tradisional), ranting pohon bernama Rube, bambu berjumlah 7 batang, tugal 2 buah, parang khusus atau Jenap sebanyak 1 buah, benih padi secukupnya.
Kemudian tikar pandan 1 lembar, ayam kurban sebanyak 1 ekor, sekapur sirih dan tudung kepala. Semua perlengkapan yang dibutuhkan ini tentunya memiliki makna terkait dengan kelancaran dalam menanam benih padi sampai waktu panen tiba.
Harus Dilahan yang Baru
Tak hanya perlengkapannya saja yang rumit, syarat lainnya untuk melaksanakan Upacara Menanda Tahun ini adalah tempat pelaksanaannya. Umumnya, lokasi upacara ini di ladang milik marga tanah (sukut ni talun), namun tak sedikit juga masyarakat melaksanakannya di perbukitan.
Setelah lokasi upacara ditentukan, lahan digunakan harus yang pertama kali dibuka. Hal ini agar tidak menyalahi apa yang dipercaya dalam ketentuan penguasa alam gaib bagi kelestarian ekosistem.
Waktu pelaksanaannya dilakukan pada akhir bulan Mei atau memasuki awal bulan Juni karena pada waktu tersebut sedang mengalami musim penghujan sehingga cocok untuk memulai menanam padi.
Pelaksanaan Upacara
Apabila seluruh perlengkapan sudah siap, Sukut (marga tanah) menyerahkan pelaksanaan kepada seorang Guru. Kemudian Guru memotong ayam kurban sambil membacakan doa-doa. Setelah memotong ayam, Guru kemudian meramalkan hal-hal yang perlu yang ditaati oleh seluruh masyarakat selama setahun ke depan.
Setelah itu Guru memerintahkan Sukut didorong dari belakang oleh masyarakat untuk mengusir hama agar tidak mengganggu benih padinya.
Kemudian, dilanjutkan dengan makan bersama-sama lalu dari kelompok Berru (anak perempuan) memberikan bagian (Sulang) kepada para utusan. Dilanjutkan dengan memberi kata-kata sambutan disertai dengan wejangan. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah perayaan tradisi yang dilaksanakan rutin setiap tahun ini melibatkan seluruh petani untuk menyambut datangnya masa bercocok tanam.
Baca SelengkapnyaRitual yang biasa dilakukan petani di Bengkulu Selatan ini merupakan agenda wajib sebelum proses melakuan penanaman padi.
Baca SelengkapnyaRitual adat Dayak Ngampar Bide dalam kemeriahan Pekan Gawai Dayak
Baca SelengkapnyaMengenal Sedekah Rame, Tradisi Gotong Royong dari Melayu Lahat dalam Kegiatan Pertanian.
Baca SelengkapnyaTradisi upah-upah biasanya dilengkapi dengan jamuan kecil maupun besar serta doa dan selamat atas tercapainya suatu hal.
Baca SelengkapnyaIntip tradisi sambut hari Maulid Nabi yang berlangsung di Pulau Sumatra setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaKeunikan junjung pusako adalah sebuah kain panjang yang membungkus di dalamnya berisikan tulisan kuno.
Baca SelengkapnyaSebuah kegiatan upacara adat yang dilakukan oleh Kerajaan Adat Marusu sebagai simbol bahwa musim tanam di Kabupaten Maros akan segera tiba.
Baca SelengkapnyaTradisi yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya ini sudah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Bengkulu dalam menyambut Tahun Baru Islam.
Baca SelengkapnyaRitual adat Kebo-keboan Alas Malang yang digelar masyarakat Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Minggu (30/7), berlangsung meriah.
Baca SelengkapnyaSebelum arak-arakan gunungan, warga terlebih dahulu menggelar pengajian, pentas wayang kulit, hingga ziarah ke makam leluhur.
Baca SelengkapnyaRatiban merupakan sebuah tradisi yang diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes.
Baca Selengkapnya