Peristiwa 4 Oktober: Meninggalnya Janis Joplin, Penyanyi Rock Wanita yang Paling Berpengaruh
Janis Joplin adalah salah seorang penyanyi legendaris asal Amerika Serikat yang populer di era 1960-an.
Janis Joplin adalah salah seorang penyanyi legendaris asal Amerika Serikat yang populer di era 1960-an.
Peristiwa 4 Oktober: Meninggalnya Janis Joplin, Penyanyi Rock Wanita yang Paling Berpengaruh
Janis Joplin adalah salah seorang penyanyi legendaris asal Amerika Serikat yang populer di era 1960-an.
Perempuan berjuluk “First Lady of Rock n Roll” ini merupakan performer dengan penampilan panggung yang eleketrik. Setiap penampilannya di atas panggung, membuat para penonton terpesona dan takjub.
Penyanyi kelahiran 19 Januari 1943 ini dikenal sebagai penyanyi solo setelah sebelumnya menjadi vokalis Big Brother and the Holding Company.
Pada tahun 2004, majalah Rolling Stone menempatkan Janis Joplin di urutan ke-46 dalam daftar 100 Artis Terbesar Sepanjang Masa.
-
Dimana wanita dari Amerika Serikat meninggal? Dalam pernyataan resmi, organisasi tersebut mengungkapkan bahwa seorang wanita berusia 64 tahun dari AS yang menderita gangguan sistem kekebalan yang serius telah mengakhiri hidupnya dengan bantuan Sarco di dekat perbatasan Jerman pada 30 September, meskipun identitasnya dirahasiakan.
-
Kapan Jim Morrison meninggal? Jim Morrison meninggal dunia pada 3 Juli 1971 di usia yang masih muda, yaitu 27 tahun.
-
Apa jasa Raden Ajeng Kartini bagi Indonesia? Raden Ayu Adipati Kartini Djojoadhiningrat merupakan tokoh emansipasi perempuan di Indonesia. Namanya cukup populer, bahkan ada hari khusus yang diperingati tiap tahun untuk mengenang jasanya. Semasa hidupnya, ia banyak menulis soal pemikiran-pemikirannya terkait budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan.
-
Kapan Jimi Hendrix meninggal? Jimi Hendrix meninggal pada 18 September 1970.
-
Siapa yang meninggal? Meskipun ia berjanji akan mengunggah video Kamari mukbang alias makan lagi, Papa Dali sudah pergi selamanya tanpa memenuhi janjinya.
Tepat hari ini, 4 Oktober pada 1970 silam, Janis Joplin meninggal dunia. Tak ayal kepergiannya menjadi duka mendalam bagi para penggemarnya. Berikut perjalanan hidup Janis Joplin yang merdeka.com lansir dari Britannica dan sumber lainnya:
Awal Karier Janis Joplin
Janis Joplin lahir pada 19 Januari 1943 di Texas, Amerika Serikat. Janis dilahirkan dari ibu bernama Dorothy East dan ayah bernama Seth Joplin. Ayahnya adalah seoarang insinyur di Texaco, sementara ibunya adalah pegawai tata usaha di akademi bisnis.
Semasa sekolah, ia lebih senang melukis dan mulai menyanyikan lagu berirama blues dan folk bersama teman-temannya.
Ia hampir tidak mempunyai teman di sekolah menengah atas. Hal ini yang kemudian membuat teman-temannya sering mempermainkannya dan memanggilnya dengan kata-kata kasar.
Sebagai seorang pemberontak, Janis Joplin mengidolakan penyanyi blues wanita dan puisi yang ditulis oleh sastrawan eraa Beat Generation. Pada bulan Desember 1962, ia merekam lagu pertamanya yang berjudul “What Good Can Drinkin’ Do”.
Kemudian pada 1964, Janis dan gitaris Jorma Kaukonen, merekam beberapa lagu blues. Keduanya ditemani Margareta Kaukonen yang memakai mesin ketik sebagai perkusi. Rekaman tersebut menghasilkan beberapa lagu, yaitu “Typewriter Talk”, “Trouble In Mind”, “Kansas City Blues”, dan “ Nobody Knows You When You’re Down And Out”.
Musisi Wanita Paling Berpengaruh
Sebagai seorang penyanyi wanita, Janis Joplin tidak hanya menyanyikan lagu-lagu yang bertemakan cinta.
Ia juga menulis dan menyanyikan lagu-lagu bertemakan kritik sosial.
Pengaruhnya terhadap musik rock membuatnya dikenal sebagai Queen of Rock and Roll kala 1960-an.
Penampilannya yang eksentrik dan ikonik memberikan kontribusi penting pada budaya visual rock and roll.
Selain itu, gaya bernyanyi yang bawa elemen blues ke dalam rock and roll ini memberikan dimensi baru pada musik rock.
Ia menjadi inspirasi bagi banyak penyanyi dan musisi rock wanita yang datang setelahnya, membuka jalan bagi wanita dalam industri musik rock.
Kombinasi dari gaya bernyanyi yang unik, pengaruh blues, kesuksesan komersial, ikonografi, dan dampaknya pada generasi berikutnya menjadikan Janis Joplin salah satu figur paling penting dalam sejarah rock and roll, dan alasan inilah yang membuatnya memiliki pengaruh yang begitu besar dalam genre tersebut.
Janis Joplin tidak selalu menciptakan instrumen vokal yang bagus, namun di setiap lagu ia mengeluarkan semua yang ada di dalam dirinya. Luapan emosi ia tuangkan melalui nada. Kejujuran dalam bermusik sangat terasa di setiap lagunya.
Bagi Janis Joplin, musik adalah dunia tempatnya menyuarakan apa saja yang mengganggu pikiran. Musik bisa menjadi sebuah katarsis untuk semua yang menjeraat hidupnya.
Obsesi satu-satunya, ia hanya ingin menunjukkan kepada kedua orang tuanya yang konservatif, bahwa apa saja yang ia pilih sebagai jalan hidup tidak seburuk dalam pandangan mereka.
Meninggalnya Janis Joplin di Usia 27 Tahun
Sepanjang hidupnya, Janis Joplin tak bisa mengelak dari dunia gelap. Narkoba sempat menjadi bagian dari hdiupnya. Awalnya sebagai bentuk pelarian atas segala hal yang dideranya; kesepian, keterasingan, dan rasa tak berdaya.
Sampai akhirnya, ia terjerat oleh obat-obatan terlarang. Ia berhenti mengonsumsi obat-obatan terlarang setahun sebelum ia menghembuskan napas terakhirnya pada 4 Oktober 1970.
Kepergiannya menjadi duka mendalam bagi para penggemarnya. Meski telah tiada, tetapi karya-karyanya terus dijadikan inspirasi bagi para musisi dunia.