Pilkades di Dairi Berujung Ricuh, Ini Penyebabnya
Merdeka.com - Sebanyak 106 desa di Kabupaten Dairi, Sumatra Utara (Sumut) tengah melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 2021 yang digelar secara serentak pada Kamis (25/11).
Namun, Pilkades yang berlangsung di Dusun I, Desa Bertungen Julu, berujung ricuh karena salah satu calon kepala desa tidak terima hasil penghitungan suara. Dua calon kepala desa itu sempat terlibat perkelahian.
Untuk menenangkan situasi dan mengamankan lokasi, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak beserta personel kepolisian terjun ke lapangan dan berjaga di dusun tersebut pada Jumat (26/11).
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Apa yang terjadi pada pemilu di Demak? Banyak TPS yang terendam banjir hingga proses pencoblosan harus ditunda.
-
Apa itu Sengketa Pemilu? Sengketa Pemilu adalah konsekuensi yang mungkin terjadi dalam sistem penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu). Walaupun sistem sudah dirancang sebaik mungkin, kemungkinan pelanggaran yang bisa mencederai kualitas Pemilu masih bisa terjadi.
-
Dimana Pilkada ini? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Apa penyebab perselisihan hasil pemilu? Perselisihan hasil pemilu merujuk pada ketidaksepakatan atau konflik yang timbul terkait dengan proses pemilihan umum.
-
Bagaimana PKB memutuskan soal Pilkada Sumut? 'Nanti tanya Desk Pilkada, saya sebagai ketua umum tidak ikut-ikut urusan, karena semuanya diatur oleh Desk Pilkada, Pilkada nanya Desk Pilkada deh saya tidak ikut-ikut,' tegasnya.
Diketahui, Pilkades Kabupaten Dairi tahun 2021 ini diikuti oleh sebanyak 120.309 orang Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) dari 106 desa yang menyelenggarakan Pilkades. Sedangkan jumlah TPS di setiap desa bervariasi berdasarkan jumlah pemilih maksimal di setiap TPS sekitar 500 orang dengan jumlah TPS seluruhnya 262 TPS. Melansir dari unggahan akun Instagram @poldasumaterautara pada Jumat (26/11), berikut kronologi kericuhan selengkapnya.
Penyebab Kericuhan
Instagram/@poldasumaterautara ©2021 Merdeka.com
Dalam Pilkades di Desa Bertungen Julu ini ada dua calon kepala desa yang maju dalam Pilkades itu. Kemudian, insiden terjadi usai penghitungan surat suara di dua TPS yang mencakup Dusun I, II, III, dan IV.
"Saat penghitungan surat suara di dua TPS secara keseluruhan selesai dilaksanakan, pasangan calon kepala desa nomor urut II keberatan hasil akhir atas penghitungan suara. Lalu saat kotak suara akan dibawa ke kantor kecamatan ada beberapa orang yang merebut dan merusak 1 kotak suara sampai rusak dan surat suara terhambur," terang Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi.
Hadi mengungkapkan, insiden perampasan dan perusakan kotak suara itu dapat diatasi setelah dilakukan mediasi dan personel TNI-Polri turut membantu mengamankan lokasi.
"Kita mengimbau kepada pihak yang merasa keberatan atas hasil pemungutan suara dalam Pilkades 2021 silakan menempuh jalur hukum sesuai aturan yang telah ditetapkan," tegasnya.
Diproses Hukum
Sementara itu, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk saat ini harus menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif. Ia meminta agar masyarakat mempercayakan kasus tersebut kepada aparat hukum. "Percayakan ini kepada aparat hukum bagaimana prosesnya. Aparat hukum sudah mengumpulkan alat bukti dan proses kedepannya," imbaunya.Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak pun mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga tali silaturahim dan persaudaran. Nantinya kepala desa yang terpilih diharapkan bisa mengayomi seluruh warga."Siapapun yang terpilih tetap jaga persaudaraan. Jangan karena berbeda pilihan malah menimbulkan perpecahan karena hal itu hanya membuat rugi kita semua. Saya harap kepada Kepala Desa terpilih nantinya harus mampu merangkul seluruh warganya," kata Panca. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kericuhan mewarnai sejumlah wilayah saat pesta demokrasi perdana digelar serentak tersebut.
Baca SelengkapnyaKerusuhan terjadi di Bima, sejumlah kotak suara dibakar
Baca SelengkapnyaKetua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan Pilkada di Puncak Jaya, Papua ricuh.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di kantor Camat Rawas Ilir, Rabu (27/11) malam.
Baca SelengkapnyaPilkada hanya diikuti oleh paslon tunggal, setelah KPU mendiskualifikasi paslon lainnya.
Baca SelengkapnyaTak hanya kalah, beberapa calon justru memperoleh suara terendah dari penantangnya. Calon petahana kalah telak meski sempat diunggulkan.
Baca SelengkapnyaKapolda Papua Irjen Pol Patrige Renwarin mengatakan sebanyak 40 rumah dibakar dan 94 orang terluka akibat pertikaian antar pendukung di Pilkada Papua Tengah.
Baca SelengkapnyaKPU Jateng menyebut insiden di Pekalongan tersebut akan ditindak lanjuti oleh penegak hukum
Baca SelengkapnyaData KPU lokasi pembakaran di TPS 2 Desa Renah Kayu Embun (RKE), Kecamatan Kumun Debai dan juga di TPS 1 Desa Koto Limau Manis, Kecamatan Koto Baru.
Baca SelengkapnyaKPU tetap memberikan hasilnya (rekapitulasi), meskipun mereka enggan menandatangani hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan.
Baca SelengkapnyaKedua belah pihak sudah melakukan pertemuan di Kota Bitung.
Baca SelengkapnyaWarga yang mendengar dan mengetahui peristiwa itu dari media sosial mendatangi lokasi karena penasaran.
Baca Selengkapnya