Sempat Viral, Begini Nasib Remaja Penganiaya Teman di Medan
Merdeka.com - Beberapa waktu lalu, sempat viral di media sosial, aksi bullying dan penganiayaan yang terjadi antara remaja di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut). Video itu menunjukkan seorang remaja putri melakukan penganiayaan terhadap temannya di pinggir jalan.
Video itu diunggah oleh akun Instagram @medantoday pada Rabu (13/1) lalu. Peristiwa itu terjadi di Jalan Bunga Cempaka Pasar 3, Medan Selayang.
Penyebab penganiayaan itu diduga hanya karena kesalahpahaman yang menyebabkan pelaku kesal kepada korban. Dalam video itu, pelaku terlihat sedang marah-marah ke salah seorang temannya. Ia berteriak-teriak dan mengamuk kepada temannya yang tersungkur di jalan.
-
Dimana aksi bullying itu terjadi? Sebuah video aksi perundungan terhadap seorang remaja berinisial R (18) oleh tiga pemuda di Pasar Borong Rappoa, Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan viral.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Dimana bullying itu terjadi? Kasie Humas Polres Tangsel, Iptu Wendi Afrianto menuturkan proses penyidikan polisi terkait laporan perundungan di warung depan Binus School Serpong, masih terus berlanjut.
-
Siapa yang menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang terlibat dalam tindakan bullying biasanya cenderung menjauh dari teman-teman yang positif dan lebih memilih untuk bergaul dengan individu yang memiliki perilaku serupa.
-
Siapa yang menjadi korban bullying? Korban dan pelakunya sendiri berada pada satu lingkungan yang sama.
-
Kapan aksi bullying itu terjadi? Sementara orang tua korban, Alimin mengaku, peristiwa dalam video tersebut terjadi pada Kamis (14/3).
Tak hanya marah-marah, pelaku juga berulang kali menjambak rambut korban dan memukul-mukul korban di bagian kepala. Ia juga terlihat menampar korban.
Penganiayaan tersebut bermula dari kesalahpahaman antara pelaku dan korban. Pelaku yang diketahui bernama Dea, mengaku diberi tahu oleh temannya yang bernama Dita, bahwa korban yang bernama Windi pernah mengatakan keluarga pelaku tidak baik. Padahal, korban merasa tidak pernah mengatakan hal tersebut kepada Dita, teman pelaku.
Usai peristiwa itu, orang tua korban sempat melaporkan pelaku ke pihak kepolisian Polrestabes Medan. Kini pelaku dan korban serta orang tuanya dipanggil oleh Camat Medan Selayang untuk dilakukan mediasi.
Melansir dari unggahan akun Instagram @kecamatanmedanselayang pada Senin (17/1), berikut informasi selengkapnya.
Berdamai di Kantor Camat
Instagram/@kecamatanmedanselayang ©2022 Merdeka.com
Perdamaian antara pelaku dan korban itu dilakukan di Aula Kantor Camat Medan Selayang, disaksikan oleh kedua orang tua remaja tersebut dan Lurah Padan Bulan Selayang II, Novia Zahra Sormin pada Sabtu (15/1).
Camat Medan Selayang, Viza Fandhana sempat memberikan nasihat kepada pelaku dan korban bahwa perbuatan penganiayaan tersebut tidak baik. Ia mendorong mereka sebagai pelajar gara menorehkan prestasi.
"Jadi hal terbaik yang bisa diberikan untuk orang tua itu prestasi. Jadi kalau pada brantem gitu, nggak seneng sebenernya mamanya, sedih mamanya. Tapi kalau punya prestasi di sekolah, pasti mamanya bangga," ujar Viza kepada pelaku dan korban.
Setelah itu, keduanya akhirnya berdamai di hadapan orang tua kedua belah pihak. Mereka pun bersalaman dan sempat berpelukan.
"Hari ini sudah kita selesaikan secara kekeluargaan dan kedua belah pihak sudah saling memaafkan. Dan kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi," ujar Viza.
"Ayo salaman. Saling memaafkan ya. Pelukan dong, pelukan. Nah gitu dong ya," ujarnya sambil mendamaikan pelaku dan korban.
Orang Tua Korban Minta Pelaku Tak Ulangi Perbuatannya
Instagram/@kecamatanmedanselayang ©2022 Merdeka.com
Melansir dari ANTARA, orang tua korban, Murni, mengucapkan terima kasih kepada Camat Medan Selayang karena sangat peduli atas kasus ini. Pihaknya juga sudah memaafkan pelaku dan keluarganya. Namun, Ia meminta agar pelaku tidak mengulangi perbuatannya.
"Kepada Dea, saya harap jangan mengulangi perbuatan seperti itu lagi. Perbaiki perbuatan dan sikap. Semoga mental anak saya tidak terganggu," ujarnya.
Sementara itu, orang tua pelaku, Lilis Suryani, memohon maaf atas kesalahan dan kekhilafan anaknya. Ia juga berjanji akan lebih memperhatikan prilaku anaknya di luar.
"Saya minta maaf atas khilafnya anak saya. Saya sudah menasehati agar jangan main pukul. Saya akan mendidik anak saya ini lebih baik lagi," ucapnya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyaknya kasus perundungan hingga kekerasan yang melibatkan anak di bawah umur menjadi alarm bahaya.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah dan Dinas Pendidikan Muara Enim mestinya memberikan skorsing
Baca SelengkapnyaKasus bullying itu terjadi pada Senin (20/5) lalu sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaMendapat perlakuan kasar, korban menangis histeris
Baca SelengkapnyaSekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
Baca SelengkapnyaPelaku seakan tidak peduli meski korbannya telah meminta ampun.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tiga orang siswa yang melakukan tindak perundungan atau bullying sudah diperiksa.
Baca SelengkapnyaSatria Mahathir sebelumnya terjerat kasus penganiayaan terhadap anak anggota DPRD Kepri berinisial RAT (16).
Baca SelengkapnyaViral video bullying anak perempuan yang diduga masih pelajar sekolah menengah pertama (SMP).
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus bocah perempuan di Padang Sidempuan, Sumatera Utara, berinisial SRP (13) yang menjadi tersangka usai menerima video asusila dari MRST berakhir damai.
Baca SelengkapnyaWarga yang kumpul di depan rumah menyorakinya dengan kata-kata kasar.
Baca Selengkapnya