Tanah Batak Punya Alat Musik Tradisional yang Spiritual, Ini Keunikannya
Merdeka.com - Budaya Batak tak lepas dari kekuatan spiritual dari para leluhurnya saat pelaksanaan upacara adat yang begitu sakral. Tak hanya upacara adat saja, tapi alat musik tradisional pun tak lepas dari kekuatan spiritual.
Alat musik tersebut dinamakan Tulila. Bentuknya mirip seperti seruling, menghasilkan suara mirip seperti kicauan burung. Tulila terbuat dari bahan dasar bambu jenis bambu dihon, bambu rogon, dan sebagainya.
Meski Tulila mirip dengan seruling, tetapi jika dilihat secara detail ada yang membedakannya yaitu pada susunan lubang dan ukurannya yang lebih kecil. Alat musik tradisional ini cukup populer di lapisan masyarakat Batak, namun sudah jarang dimainkan.
-
Siapa yang menjaga tradisi Batak? Desa ini adalah tempat di mana tradisi adat Batak masih dijaga dengan baik.
-
Siapa yang menjalani ritual adat Batak? Chen Giovani menjalani ritual adat Batak menjelang pernikahannya dengan Fritz Hutapea.
-
Alat musik tradisional apa yang digunakan dalam tradisi Balia? Dalam tradisi Balia tidak boleh ketinggalan dengan alunan musik tradisional diiringi dengan instrumen yang unik dan kedudukannya begitu penting. Alat musik tradisional yang dimaksud adalah Lalove.
-
Mengapa orang Batak menganggap Ulos sakral? Sampai sekarang, orang Batak masih menjunjung tinggi Ulos yang dinilai sakral dan sarat makna.
-
Apa saja unsur prinsip kekerabatan Batak? Dalam prinsip kekerabatan masyarakat Batak terdapat 3 unsur yang memiliki arti dan fungsi yang berbeda.
-
Apa tradisi leluhur yang masih dijalankan di Lebak Bitung? Warga di Kampung Lebak Bitung di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, masih menjaga adat dan tradisi para pendahulunya di masa lampau.
Penasaran dengan alat musik tradisional spiritual yang satu ini? Simak ulasannya yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini:
Alat Pemujaan Tuhan
budaya-indonesia.org ©2023 Merdeka.com
Melansir dari bpodt.id, pada zaman dahulu Tulila sering digunakan untuk menciptakan musik penyembahan dan pemujaan terhadap Tuhan alam semesta. Melihat dari segi fungsinya, tak heran alat musik yang satu ini begitu sakral dan penuh dengan nilai-nilai spiritual yang tinggi.
Nilai spiritual yang ada pada alat musik Tulila tak hanya dari segi fungsi saja, melainkan juga suara yang dihasilkannya. Apabila dimainkan suara Tulila begitu mirip dengan kicauan burung merdu. Adapun makna dari bunyi tersebut adalah kemuliaan yang diberikan oleh Tuhan.
Bentuk dan Cara Memainkan
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Tulila ini mirip seperti alat musik Sulim atau seruling tradisional Batak, yang membedakan pada pangkal bambu diisi dengan sepotong kayu sebagai lidah suara.
Cara memainkan alat musik ini ditiup seperti suling, jari telunjuk tangan bagian kiri menutup lubang nada pertama disusul jari tengah dan jari manis. Selanjutnya jari tangan kanan menutup lubang berikutnya.
Saat ditiup, posisi jari tangan dibuka dan ditutup sesuai dengan nada yang diinginkan. Tulila bisa dimainkan berbarengan dengan alat musik lainnya seperti Garantung, Mongmongan, Ogung, dan Gondrang Sidua-dua.
Sempat Punah
Terlepas dari nilai spiritual dan sarat makna, Tulila rupanya sempat ditelan zaman alias mengalami kepunahan. Selama lebih dari 10 tahun, masyarakat Batak tidak pernah memainkan alat musik tersebut.
Namun, salah satu seniman asal Batak bernama Hardoni Sitohang berhasil membangkitkan popularitas Tulila kepada masyarakat. Hal ini sekaligus upaya untuk melestarikan salah satu nilai kesenian di tanah Batak.
Hardoni membawakan Tulila dengan wajah dan irama yang berbeda. Banyak irama yang dia ciptakan itu diadaptasi dari lagu-lagu rohani. Sejak itu, Tulila bisa dikenal lagi oleh masyarakat Batak khususnya pada acara keagamaan umat Kristani. (mdk/adj)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemampuan memainkan garantungan mampu menghantarkan pemukulnya menemukan jodoh.
Baca SelengkapnyaKeris Bali bukan senjata biasa, ia sangat dekat dengan kehidupan spiritual dan budaya masyarakat Pulau Dewata
Baca SelengkapnyaTarian ini konon dipercaya akan merekatkan koneksi antara keluarga yang ditinggalkan dengan roh yang dipanggil oleh Tuhan.
Baca SelengkapnyaSerupa gitar, Hasapi punya keunikan yang menarik untuk diketahui.
Baca SelengkapnyaTarian tradisional Ketuk Tilu yang berasal dari Jawa Barat ini ternyata memiliki makna sangat mendalam.
Baca SelengkapnyaSebuah metode pengobatan tradisional asal Minang yang hanya menggunakan beberapa orang penari dan alunan musik serta kekuatan syair atau mantra.
Baca SelengkapnyaTari tradisional memiliki ciri khas yang menunjukkan identitas dan keunikan dari daerah asalnya.
Baca SelengkapnyaPermainan alat musik tradisional itu dilakukan untuk mengisi waktu kebersamaan mereka di rumah panjang.
Baca SelengkapnyaPendengar kesenian ini konon bisa hilang kesadaran dan ikut menari.
Baca SelengkapnyaSetiap pertunjukan Bangpret terbilang sakral, bahkan kabarnya bisa menyebabkan kesurupan bagi pemainnya.
Baca SelengkapnyaAlat musik ini dianggap sakral oleh masyarakat Baduy.
Baca SelengkapnyaKesenian tradisional yang satu ini masih tergolong dalam tarian Zapin Melayu yang pada umumnya dibawakan oleh pemuda-pemudi Lampung.
Baca Selengkapnya