Ojk

Modus semacam ini dikenal sebagai "impersonation scam", di mana pelaku berpura-pura menjadi otoritas resmi.

OJK berkomitmen untuk semakin meningkatkan akses keuangan syariah di masyarakat melalui berbagai program.

Friderica juga menyampaikan bahwa selama pelaksanaan GERAK Syariah 2025 telah diikuti oleh sebanyak 6,35 juta orang.

Antusiasme masyarakat yang semakin tinggi terhadap pendidikan dan pemahaman tentang keuangan syariah.

Kondisi pasar modal saat ini masih dipengaruhi oleh tingginya faktor risiko di pasar global.

Dia menjelaskan, emiten yang telah melakukan buyback tersebut termasuk dalam kategori saham unggulan atau blue chip.

Sebagai bagian dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), OJK akan terus memperkuat sinergi kebijakan guna menjaga stabilitas sistem keuangan.

Berdasarkan data OJK, terdapat 123 pelaku usaha yang terlibat dalam laporan korban.

Modus ini bukan sekadar pengalihan pesan dari bank, melainkan tindakan penipuan yang dilakukan secara langsung oleh pelaku dengan memanfaatkan BTS palsu.

Tingginya angka aduan di Jawa Barat kemungkinan besar dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang lebih besar dibandingkan daerah lain.

OJK telah menerbitkan dan memperkenalkan TKBI versi 2 dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2025 pada 11 Februari 2025.

Pemblokiran rekening tersebut tindak lanjut dari laporan masyarakat terhadap 90.377 rekening ke Indonesia Anti-Scam Centre (IASC).

Berbagai jenis penipuan seringkali meningkat menjelang bulan Ramadan, sehingga kita perlu waspada untuk menghindari menjadi korban.

Produk-produk keuangan syariah yang ada saat ini masih dianggap rumit oleh sebagian kalangan.

Secara nasional, kinerja industri keuangan syariah di Indonesia menunjukkan perkembangan yang positif.

OJK melaksanakan kampanye nasional tentang keuangan syariah pada bulan Ramadan dengan program bernama Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah).

Dari sisi intermediasi, total penyaluran pembiayaan tercatat sebesar Rp643,55 triliun atau tumbuh 9,92 persen.

Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain terkait kemampuan bayar borrower yang rendah.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai peran OJK cukup sentral dalam memperkuat sektor keuangan di 2024.

Pertumbuhan ini bukan sekadar cerminan dari meningkatnya minat masyarakat terhadap aset kripto, tetapi juga menegaskan posisi strategis Indonesia.