Bagaimana Cara Kerja Roket Bisa Meluncur ke Angkasa Menembus Atmosfer?
Merdeka.com - Pernah bertanya-tanya tentang bagaimana cara kerja roket atau apa saja yang diperlukan untuk membawa astronot ke Bulan atau Mars? Barangkali ini bisa menjadi penjelasan yang sederhana terkait dengan pertanyaan itu.
Dijelaskan BBN Times dan NASA, Sabtu (7/1), ilmu pengetahuan yang diterapkan pada sebuah roket begitu rumit. Untuk bisa membuat roket itu terbang, membutuhkan kombinasi cakupan ilmu pengetahuan matematika, fisika, kimia, dan teknik.
Hanya saja, konsep yang mendasar dari ilmu roket adalah penggunaan daya dorong dari propulsi atau mesin utama yang ada di bagian bawah. Mesin utama akan mendorong roket meluncur. Konsep dasar ini pun tak main-main, beragam teori fisika diterapkan seperti hukum gerak ketiga newton. Dengan teori ini mampu menciptakan daya ledak untuk mengangkat roket.
-
Bagaimana roket fusi nuklir bisa mengantarkan manusia ke Mars lebih cepat? Perusahaan kedirgantaraan yang berbasis di Inggris, Pulsar Fusion, sedang berupaya membangun roket bertenaga fusi nuklir yang dapat mencapai kecepatan 500.000 mph. Dengan kecepatan ini dapat memangkas separuh waktu terbang ke Mars.
-
Kapan roket Mars akan diluncurkan? MAV diatur untuk mengambil sampel yang dikumpulkan oleh penjelajah Mars Perseverance milik NASA pada awal tahun 2030-an.
-
Bagaimana NASA menguji roket Mars? NASA telah merilis rekaman yang diambil oleh tim Mars Ascent Vehicle (MAV) saat mereka melakukan uji terowongan angin di Marshall Space Flight Center yang bersejarah milik badan antariksa tersebut.
-
Bagaimana roket Blue Origin akan membantu NASA mencapai Mars? Masing-masing dari pesawat ini akan membawa tiga eksperimen untuk menyelidiki efek angin Matahari pada magnetosfer Mars.
-
Bagaimana roket China diluncurkan? Roket Gravity-1 diluncurkan dari sebuah kapal di lepas pantai timur provinsi Shandong untuk mengirimkan tiga satelit penginderaan jarak jauh ke orbit, kata Orienspace dalam sebuah pernyataan.
-
Kenapa NASA kirim robot penjelajah ke Bulan? NASA berharap pada akhirnya dapat membangun keberadaan jangka panjang dan memanen es di sana untuk air minum dan bahan bakar roket di bawah Artemis, program andalannya dari Bulan ke Mars.
Saat ledakan mendorong dan roket mulai menjauh, hal itu menciptakan kekuatan yang sama ke arah berlawanan dan mendorong pesawat menjauh dari ledakan. Inilah sebabnya mengapa roket dapat terus terbang setelah meninggalkan landasan.
Menariknya adalah, saat mesin menyala mengeluarkan api, konsepnya bukanlah roket yang mendorong ke Bumi saat diluncurkan. Namun justru itu didorong ke atas oleh ledakan yang terkontrol di mesinnya.
Untuk membuat daya dorong secara artifisial, ilmuwan roket merancang mesin roket dengan sistem propulsi kimia. Roket bisa menggunakan bahan bakar padat atau cair atau bahkan kombinasi keduanya.
Misalnya, roket terbaru NASA — Space Launch System — menggunakan bahan bakar padat bubuk aluminium untuk mesin pendorong tahap pertama dengan amonium perklorat sebagai pengoksidasi. Sementara, pada mesin utama menggunakan hidrogen cair dan oksigen.
Terpenting dari semua itu adalah bagaimana agar bahan bakar bergerak dari tangki penyimpanan ke ruang bakar, di mana reaksi kimia menciptakan ledakan yang menciptakan daya dorong. Faktor ilmu kimia adalah bagian besar dari cara kerja roket.
Lalu, bagaimana saat roket masuk ke luar angkasa?
Aturan gaya dorong yang sama masih berlaku ketika roket mulai masuk ke luar angkasa. Namun faktanya ini lebih sulit. Mengapa? karena di luar angkasa adalah ruang hampa udara alias tanpa gravitasi. Maka secara ilmu pengetahuan daya dorongnya bisa lebih rumit lagi.
Yang justru menantang adalah bagaimana roket mampu menerobos kondisi ekstrim antara bumi dan luar angkasa. Pasalnya, roket akan dihadapkan dengan tekanan panas, getaran, dan gaya gravitasi yang begitu hebat ketika melewati lapisan atmosfer.
Kemudian setelah di luar angkasa, roket dihadapkan dengan suhu mendekati nol dan roket juga terkena radiasi dalam jumlah tinggi dari Matahari. Maka itu, para Insinyur luar angkasa harus menggunakan peralatan pengujian khusus dan bahan yang sangat tahan lama untuk memastikan pesawat dapat bertahan dalam kondisi seperti ini.
Untuk bisa bertahan dalam kondisi itu, ketika roket diluncurkan dan masuk luar angkasa tidak akan pernah utuh bentuk roket tersebut. Ada bagian yang harus ‘dibuang’ agar mereka bisa bertahan dalam kondisi ekstrim di luar angkasa. Bagian itu adalah sisi bawah peluncur roket.
Oleh sebab itu, Ilmu roket adalah kombinasi dari teknik, fisika, kimia, dan matematika. Dibutuhkan seluruh tim ilmuwan dan insinyur yang bekerja sama untuk meluncurkan roket. Mempelajari cara kerja roket tidak hanya menyenangkan tetapi juga cara yang bagus untuk mendapatkan pemahaman tentang peran sains dalam kehidupan sehari-hari. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semakin besar massa yang dimiliki roket, semakin besar gaya dorong yang dibutuhkan untuk menggerakkan roket ke kecepatan yang diinginkan.
Baca SelengkapnyaSetelah mendarat di Bulan, langkah berikutnya bagi umat manusia adalah mencapai Mars.
Baca SelengkapnyaIni adalah roket yang nantinya akan lepas landas dari Mars saat membawa sampel planet tersebut.
Baca SelengkapnyaMeskipun memerlukan biaya yang cukup fantastis, hal ini sebanding dengan kemudahan yang didapatkan manusia untuk beberapa aspek kehidupan.
Baca SelengkapnyaLuar angkasa merupakan sesuatu hal yang sangat berbahaya bagi manusia. Bukan hanya sulit, manusia bisa mati seketika bila tidak dengan perhitungan matang.
Baca SelengkapnyaBahkan Elon Musk pun melirik teknologi pada roket ini.
Baca SelengkapnyaSpaceX berhasil melakukan pendaratan presisi Super Heavy dengan bantuan teknologi Mechazilla untuk pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaMereka yang tak percaya bahwa NASA mendaratkan manusia di Bulan punya argumen tersendiri.
Baca SelengkapnyaRoket tenaga fusi nuklir dibutuhkan jika manusia ingin melaju cepat ke planet Mars.
Baca SelengkapnyaJepang membuka babak baru kemajuan industri luar angkasa usai menguji coba mesin roket dengan bahan bakar yang tak terpikirkan sebelumnya, yakni kotoran sapi.
Baca SelengkapnyaIde ini tercetus gara-gara melihat rencana Spinlaunch menggunakan energi kinetik untuk mengirim satelit ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaSituasi ini benar-benar menegangkan. Tak semua orang mengetahui bagaimana rasanya menembus atmosfer.
Baca Selengkapnya