Bagaimana Rasanya Menembus Awan? Ini Jawaban Ilmuwan
ilmuwan penelitian NASA, Kristina Pistone, mengatakan sebagian dari kita pernah menyentuh awan, tapi mungkin tidak menyadarinya.
sebagian dari kita pernah menyentuh awan, tapi mungkin tidak menyadarinya.
Bagaimana Rasanya Menembus Awan? Ini Jawaban Ilmuwan
Awan merupakan benda yang terbentuk dari zat cair yang ukuranya sangat kecil dan melayang-layang di udara. Saat melihatnya di siang hari, mungkin Anda berpikir bagaimana rasanya menyentuh awan?
-
Bagaimana awan ini terbentuk? Awan tersebut terbentuk saat angin menghantam penghalang curam seperti pegunungan. Angin tersebut kemudian tersapu ke atas dan memaksa uap air mengembun menjadi lapisan vertikal yang cukup untuk membentuk uap air yang mengembun menjadi awan.
-
Apa yang ditemukan di awan? Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, limbah mikroplastik telah mencemari atmosfer yang terdapat dalam awan.
-
Bagaimana awan terbentuk di hutan awan? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi.
-
Bagaimana cara melihat awan di Gunung Luhur? Kamu bisa melihat hamparan gunung-gunung sekitar Kabupaten Lebak yang indah karena diselimuti awan.
-
Apa yang ditemukan di awan oleh para ilmuwan Jepang? Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Chemistry Letters menyebutkan para ilmuwan Jepang saat ini telah menemukan adanya mikroplastik pada awan.
-
Apa yang membuat awan memiliki berat? Jadi bagaimana sesuatu yang tidak punya unsur padat bisa punya berat? Jawabannya ada dalam kumpulan massa molekul air. Punya berat berbeda Padatnya molekul air pada suatu awan membuat awan itu memiliki berat yang lebih besar.
Dilansir dari laman The Washington Post, ilmuwan penelitian NASA, Kristina Pistone, mengatakan sebagian dari kita pernah menyentuh awan, tapi mungkin tidak menyadarinya.
Mengapa kita tidak menyadarinya?
Saat Anda berjalan di daerah sangat berkabut dan tidak dapat melihat terlalu jauh, itu artinya Anda sedang berjalan melalui awan. Sebab, kabut sejenis awan yang terbentuk di atas tanah. Jika tidak pernah merasakan kabut, Pistone mengatakan bahwa rasanya seperti berjalan melalui gerimis yang sangat ringan. Tetapi, tidak sepenuhnya terasa seperti itu. Karena tetesan awan jauh lebih kecil daripada tetesan hujan yang merupakan bagian dari gerimis.
Awan terbentuk melalui penguapan dan kondensasi. Uap air, yang tidak terlihat, secara alami naik dari permukaan bumi ke atmosfer sebagai gelembung hangat. Semakin tinggi, semakin mendingin, hingga akhirnya uap air mengembun kembali menjadi air yang cair. Meskipun terlihat seperti gumpalan kapas, awan tidak dapat menopang berat badan manusia atau menahan apapun selain dirinya sendiri.
Jika melewati awan, artinya Anda melewati jutaan tetesan air kecil. Jenis awan dan berapa lama Anda berada di dalam awan akan menentukan seberapa basah tubuh Anda nantinya. Jika dengan waktu lama, akan membuat tubuh basah kuyup.
Salah satu cara lain jika ingin mencoba menembus awan yaitu olahraga terjun payung. Meskipun terlihat menyenangkan, namun menembus awan tebal bisa sangat berbahaya.
Awan tinggi membentang dari ketinggian 16.000 kaki hingga di atas 40.000 kaki. Awan tengah yakni awan yang berada di ketinggian sekitar 7.000 kaki hingga 20.000 kaki, terdiri dari kristal-kristal kecil es dan tetesan air. Sementara, awan di ketinggian 7.000 kaki ke bawah disebut awan rendah. Awan yang terlihat di ketinggian rendah biasanya adalah awan kumulus. Saat melewatinya, mungkin tidak akan merasakan apapun. Tetapi, ketika melewati awan yang dipenuhi dengan potongan es kecil terasa seperti tetesan air hujan menyengat wajah dan terasa seperti ada yang melempar pasir ke bagian wajah dengan cukup keras.