Ilmuwan Fisika Asal China Ini Catat Sejarah Dapat Penghargaan dari AS saat Hubungan Diplomatik Memanas
Saat hubungan AS dan China memanas, ilmuwan ini justru mendapatkan penghargaan.
Saat hubungan AS dan China memanas, ilmuwan ini justru mendapatkan penghargaan.
Ilmuwan Fisika Asal China Ini Catat Sejarah Dapat Penghargaan dari AS saat Hubungan Diplomatik Memanas
Fisikawan China, Xue Qikun dari Universitas Tsinghua, baru-baru ini mencatat prestasi yang sangat mengagumkan.
Ilmuwan ini berhasil menjadi orang China pertama yang menerima Penghargaan Fisika Materi Terkondensasi Oliver E. Buckley, sebuah penghargaan dari Amerika Serikat, sejak penghargaan ini dimulai 70 tahun yang lalu.
Penghargaan ini merupakan penghargaan fisika paling prestisius di Amerika Serikat, sehingga memenangkannya merupakan sebuah prestasi yang sangat signifikan dalam dunia fisika.
Tidak sendirian, dia menerima penghargaan ini bersamaan dengan Ashvin Vishwanath dari Universitas Harvard.
Hadiah yang mereka terima adalah sebesar USD20.000 (sekitar Rp 318 juta) dan akan dibagi dua.
Laporan dari South China Morning Post, Jumat (26/10), menyatakan bahwa keduanya diakui atas “studi eksperimental dan teoritis yang luar biasa tentang sifat elektronik kolektif dari bahan yang mencerminkan aspek topologi struktur pita mereka”. Xue memang telah lama berfokus pada penelitian insulator topologis, sebuah kelas bahan yang ada dalam keadaan materi kuantum yang baru ditemukan. Insulator ini sangat menjanjikan untuk pengembangan elektronik di masa depan yang sangat rendah energi.
Bersama timnya di Universitas Tsinghua, Xue telah berhasil mensintesis insulator topologis yang memiliki kemampuan menghantarkan listrik di permukaannya tanpa kehilangan panas sementara bagian dalamnya mengisolasi.
Teknologi Elektronik Efisien
Keberhasilan menjadikannya kandidat ideal untuk teknologi elektronik efisien.
Sebelum penghargaan ini, Xue juga telah memiliki banyak penghargaan untuk karya-karyanya.
Dia adalah salah satu peneliti insulator topologis terkemuka di dunia, dan pernah memenangkan Future Science Prize untuk Fisika pada 2016 dan Fritz London Memorial Prize pada 2020. Xue memiliki misi untuk dapat terus memajukan teknologi China.
"Misi utama saya sekarang adalah membantu China melatih bakat yang paling kompetitif, sehingga mereka dapat menggunakan ilmu pengetahuan untuk membangun negara ini menjadi kekuatan besar,"
Fisikawan China, Xue Qikun dari Universitas Tsinghua
China memang dikenal sebagai negara dengan teknologi yang hebat.
Sering kali, negara ini bahkan dianggap sebagai ancaman bagi negara-negara lainnya, saking pesatnya kemajuan teknologi dari China.
Akhir-akhir ini, Washington telah meningkatkan jumlah sanksi terhadap perusahaan-perusahaan teknologi tinggi dan lembaga penelitian China.
Mereka bahkan membatasi ekspor chip ke perusahaan-perusahaan China untuk membatasi akses mereka terhadap teknologi mumpuni milik Amerika Serikat.
Namun, telah muncul pula sebagian peneliti Amerika Serikat yang ingin memperkuat kerja sama dengan China.