Jangan Pernah Makan Buah dari Pohon Ini, Christopher Columbus Pernah Bilang Mematikan
Bahkan Christopher Columbus menyebut pohon paling berbahaya di dunia.
Jika berpikir bahwa pohon tidak akan berbahaya bagi manusia, ternyata pemikiran tersebut tidak selalu tepat. Justru, ada sebuah pohon yang patutnya dihindari karena kejam.
Mengapa kejam? Kulit kayunya yang bisa menyebabkan luka bakar akibat kimia, getah yang bisa membuat manusia tidak aman untuk berdiri di dekatnya saat hujan, dan juga "apel kematian" yang bisa membunuh siapa saja yang memakannya. Pohon ini bernama Manchineel. Dinobatkan sebagai pohon paling berbahaya di dunia versi Guinness Book Of World Records.
-
Mengapa kecubung berbahaya? 'Karena ada efek halusinasi yang berat dari tanaman kecubung maka harus berhati-hati, jangan mengonsumsinya,' kata Firdaus dalam media briefing virtual bersama Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Jumat, 19 Juli 2024.
-
Kenapa kecubung berbahaya? 'Efek dan durasinya itu bisa berbeda-beda pada setiap orang, jadi walaupun tidak diminum dan hanya ditempel, pada beberapa orang bisa menimbulkan psikoaktif. Ini yang berbahaya,' jelas Inggrid.
-
Apa bahaya dari kecubung? Mengonsumsi kecubung tidak hanya memberikan efek halusinasi, tetapi juga bisa berujung pada kematian. Konsumsi kecubung dalam dosis berlebihan dapat menyebabkan kelumpuhan otot saluran pernapasan, yang akhirnya membuat pasien gagal napas.
-
Buah apa yang sakit? Buah, buah apa yang sakit? Salah satu tebak-tebakan tersebut kini rasanya telah menjadi buah perbincangan dari sejumlah warganet di media sosial.
-
Dimana durian berbahaya? Durian bisa menimbulkan efek buruk jika dikonsumsi secara berlebihan. Durian mengandung kalori, lemak, gula, dan garam yang cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buah lainnya. Terlalu banyak makan durian bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti kenaikan berat badan, kenaikan gula darah, kenaikan kolesterol, masalah pencernaan, atau alergi.
-
Siapa yang harus menghindari makanan ini? Menyusui adalah momen berharga yang memungkinkan ibu memberikan nutrisi esensial kepada bayinya.
Bahkan Christopher Columbus menyebut pohon paling berbahaya di dunia ini sebagai "manzanilla de la Muerte ," yang berarti apel kecil kematian. Saat ini, pohon ini lebih dikenal sebagai apel pantai tetapi, apel kematian adalah sebutan yang tepat jika kita mengetahui apa yang terjadi dengan seorang konsultan radiologi yang memakan buah dari pohon tersebut.
"Saya menggigit buah ini dengan tergesa-gesa dan merasakannya manis sekali," tulis Nicola Strickland dalam sebuah makalah yang sangat jujur pada tahun 2000.
"Teman saya juga ikut memakannya (atas saran saya). Beberapa saat kemudian kami merasakan sensasi pedas yang aneh di mulut kami, yang secara bertahap berubah menjadi sensasi terbakar, sobek, dan sesak di tenggorokan." tambahnya.
Ia mengatakan bahwa gejala-gejalanya memburuk selama beberapa jam hingga mereka hampir tidak bisa menelan makanan padat karena rasa sakit yang luar biasa.
Lebih parahnya, manchineel sudah dikaitkan dengan denyut jantung rendah, pembengkakan di tenggorokan yang bisa sangat parah sehingga orang yang terkena mungkin memerlukan intubasi, pendarahan gastrointestinal, dan bahkan kematian.
Reaksi parah yang dialami itu disebabkan oleh ester forbol dalam getah dan buah pohon. Bahkan Manchineel bisa melukai manusia tanpa bersentuhan langsung.
Melansir dari IFLscience, Jumat (22/11), sebuah makalah tahun 2011 menyebutkan apa yang terjadi pada sekelompok mahasiswa yang berlindung dari hujan di bawah pohon manchineel di pulau Bequia di Hindia Barat, tetapi akhirnya menderita dermatitis manchineel dan oftalmitis.
Pohon ini memang terlihat seperti pohon biasa, tetapi nyatanya adalah sebuah tanaman hijau yang cukup berbahaya. Berdasar pada pengalamannya, Strickland mengatakan bahwa pohon ini layak untuk diwaspadai.
"Mungkin hanya sedikit orang dewasa (terutama yang memiliki kualifikasi medis) yang cukup bodoh untuk mencoba memakan buah yang tidak dikenal yang ditemukan di pantai asing, tetapi anak-anak kemungkinan besar akan melakukannya, terutama ketika mereka merasakannya berbau dan terasa manis, menyerupai buah plum matang,” ungkap dia.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia