NASA Rekam Perubahan Suhu Bumi Sejak 141 Tahun, Semakin Banyak Warna Merahnya
Merdeka.com - Sebuah video viral di media sosial tentang perubahan warna Bumi akibat pemanasan global. Video yang diunggah di Tiktok memperlihatkan perubahan demi perubahan warna bumi yang awalnya biru menjadi semakin merah sejak tahun 1880 hingga 2021 atau dalam rentang waktu 141 tahun.
Kebenaran video yang viral, telah dicek kembali diakun YouTube NASA Scientific Visualization Studio yang berjudul ‘Global Temperature Anomalies from 1880 to 2021’dan hasilnya sama. Video yang telah diupload sejak 18 Oktober 2022, menarik sebanyak 2 ribu penonton saat ini.
Dalam video itu, menunjukkan perubahan warna Bumi sejak tahun 1880 hingga tahun 2021. Terlihat Bumi mulai didominasi warna merah pada tahun 1984 dan kian merah hingga tahun 1990.
-
Apa yang terjadi pada suhu global? Data menunjukkan bahwa suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 1,2 derajat Celsius sejak era pra-industri.
-
Apa dampak perubahan iklim bagi bumi? Hasil simulasi tersebut menyimpulkan bahwa dalam waktu 250 juta tahun, atmosfer bumi akan terkandung penuh oleh gas CO2. Kondisi ini ditambah dengan panas yang tak tertahankan dari sinar matahari yang akan membuat bumi tidak lagi menjadi tempat layak untuk mendukung kehidupan, termasuk bagi umat manusia.
-
Apa yang menyebabkan perubahan iklim global? Peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa jenkyns, di mana lava dan gas vulkanik meledak melalui celah besar di permukaan bumi, menyebabkan pemanasan global dan kepunahan tumbuhan besar-besaran.
-
Apa dampak kenaikan suhu global terhadap lingkungan? Kenaikan suhu global memiliki dampak yang luas dan serius terhadap lingkungan serta kesehatan manusia.
-
Bagaimana perubahan cuaca terjadi? Perubahan cuaca merupakan efek dari perubahan iklim yang terjadi karena perubahan lingkungan.
-
Kapan suhu global naik? Di tengah perubahan iklim yang semakin cepat, kenaikan suhu global menjadi salah satu isu paling mendesak yang dihadapi umat manusia saat ini.
Pada tahun 2000, bagian selatan Bumi sempat kembali membiru namun itu hanya bertahan selama satu hingga dua tahun saja karena Antartika kembali berwarna merah di tahun 2003. Warna merah itu terus berlangsung konsisten hingga di tahun 2021. Malah di 2021, di posisi atas video, nampak warna Bumi semakin merah menyala.
Perubahan warna merah ini merupakan gambaran tentang pemanasan global. Semakin merah warnanya, berarti iklim Bumi kian ekstrem dari yang sebelumnya.
Perlu diketahui bahwa fenomena ini mengacu pada perubahan suhu dan cuaca dalam waktu yang tidak singkat. Awalnya, perubahan ini terjadi karena variasi siklus Matahari. Namun sejak tahun 1800-an, PBB menyatakan perubahan iklim Bumi terjadi karena ulah manusia.
Aktivitas manusia yang dianggap sebagai faktor utama perubahan iklim Bumi adalah tindakan pembakaran bahan bakar seperti batu bara, minyak dan gas yang membuat suhu Bumi meningkat lebih panas.
Ternyata, pemanasan Bumi dan perubahan iklim ini masih terus berlanjut hingga saat ini.
Dilansir dari Climate.gov, Senin (29/5), tahun 2022 lalu Bumi menempati tahun keenam terpanas berdasarkan data suhu NOAA.
Suhu permukaannya mencapai hingga 0,86 derajat Celcius, lebih hangat dari rata-rata abad ke-20. Suhu di tahun lalu juga lebih hangat 1 derajat Celcius dari periode pra-industri tahun 1880 hingga 1900.
Jika pemanasan Bumi yang menyebabkan iklim terus berubah ini terus berlanjut hingga beberapa dekade ke depan, maka dilaporkan dari National Geographic, manusia akan mengalami berbagai dampak buruk yang harus dilewati. Seperti munculnya banyak penyakit baru, kekeringan hingga kekurangan air minum.
Berikut adalah videonya:
@dougaqua #BREAKING E V E R Y T H I N G: Global Warming from 1880 to 2021 - via @nasaclimatechange This color-coded map in Robinson projection displays a progression of changing global surface temperature anomalies. Normal temperatures are shown in white. Higher than normal temperatures are shown in red and lower than normal temperatures are shown in blue. Normal temperatures are calculated over the 30 year baseline period 1951-1980. The final frame represents the 5 year global temperature anomalies from 2017-2021. Earth’s global average surface temperature in 2021 tied with 2018 as the sixth warmest year on record, according to an analysis by NASA. Continuing the planet’s long-term warming trend, global temperatures in 2021 were 1.5 degrees Fahrenheit (0.85 degrees Celsius) above the average for NASA’s baseline period, according to scientists at NASA’s Goddard Institute for Space Studies (GISS) in New York. NASA uses the period from 1951-1980 as a baseline to see how global temperature changes over time. Collectively, the past eight years are the warmest years since modern recordkeeping began in 1880. This annual temperature data makes up the global temperature record – which tells scientists the planet is warming. Link: https://youtu.be/haBG2IIbwbA #SeaLevelRise #Ocean #EarthFromSpace #RemoteSensing #climatechange #climatecrisis #anthropocene #space #astronomy #precession #eccentricity #obliquity #methane #CarbonDioxide #ice #seaice #arctic #albedo #reflectivity #loop #weather #warming #GlobalWarming #gretathunberg #parisagreement #fridaysforfuture #climatespiral #climatestrike #science #allaroundscience #foryou #foryoupage #fyp #fypシ #fy #fypage ♬ Fever - Peggy LeeReporter magang: Safira Tiur Margaretha (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada suatu masa ini pernah terjadi. Imbasnya bagi kehidupan begitu mengerikan.
Baca SelengkapnyaMeskipun situasinya kritis, masih ada solusi yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak terburuk.
Baca SelengkapnyaGoogle segera merilis fitur time travel hingga 80 tahun yang lalu. Bahkan perang dunia II.
Baca SelengkapnyaAda hal-hal yang bertalian antara Mars dan Bumi menurut ilmuwan ini.
Baca SelengkapnyaHipotesis ini tidak hanya bisa menjelaskan periode dampak yang luar biasa yang tercatat dalam sejarah geologi bumi, tetapi juga telah memengaruhi iklim Bumi.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan di Eropa mengumumkan pada Kamis (5/10), 2023 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah manusia.
Baca SelengkapnyaDalam potongan klip tersebut terdapat dua orang laki-laki yang tengah mengobrol
Baca SelengkapnyaIlmuwan menggunakan teknologi satelit dan metode radio-echo-sounding untuk memetakan dunia kuno ini.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan tertarik untuk menyelidiki bagaimana peristiwa iklim besar ini terjadi di Antartika
Baca SelengkapnyaPara peneliti berhasil mengungkap sejarah geologis Bumi dalam riset ini.
Baca SelengkapnyaBumi dan matahari memiliki jarak dari tahun ke tahun. Bahkan, jarak matahari semakin menjauh dari Bumi.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan riset yang menyimpulkan gerak Bulan semakin menjauhi Bumi.
Baca Selengkapnya