Rahasia Kehidupan Laut Berusia 150 Juta Tahun Terungkap Berkat Penemuan Ini
Para peneliti berhasil mengungkap sejarah geologis Bumi dalam riset ini.
Para peneliti berhasil mengungkap sejarah geologis Bumi dalam riset ini.
Rahasia Kehidupan Laut Berusia 150 Juta Tahun Terungkap Berkat Penemuan Ini
Para ahli geokimia menemukan sebuah garam batuan yang menyimpan rahasia kehidupan laut sejak 150 juta tahun yang lalu.
Garam ini ditemukan dua ahli kimia, yaitu Mebrahtu Weldeghebriel dari Universitas Princeton dan Tim Lowenstein dari Universitas Binghamton di Amerika Serikat.
Hasil dari penelitian garam batuan ini dipublikasikan dalam jurnal Science Advance (26/7).
Diketahui, mereka memeriksa garam laut (halit) yang terbentuk pada berbagai waktu selama 150 juta tahun terakhir di cekungan sedimentasi yang berbeda secara geografis di Amerika Serikat Eropa, Asia, dan Afrika.
Sebanyak 639 sampel diambil dari 65 kristal halit. Dalam sampel garam inilah terdapat kantong kecil yang berisi sedikit air laut kuno.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan jejak lautan purba? Ilmuwan meneliti sampel batu kapur di Italia untuk menemukan jejak lautan purba itu.
-
Di mana daratan kuno itu ditemukan? Sebuah daratan yang pernah menjadi rumah bagi setengah juta orang telah ditemukan di lepas pantai Australia utara.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di laut dalam? Tepat setelah pukul 10.00 pagi waktu setempat pada 6 Januari 2023, di Lautan Selatan sekitar 1.100 kilometer di selatan Argentina, kamera bawah air Matthew Mulrennan menangkap penampakan yang tidak biasa. Di sana, 176 meter di bawah kapalnya, seekor cumi-cumi tunggal bergerak menembus air yang sangat dingin. Dengan tentakel merah terang yang terentang, tubuh tembus pandang, dan cahaya bioluminesen biru yang samar, cumi-cumi sepanjang 12 sentimeter ini berpotensi menjadi cumi-cumi pertama yang pernah terekam di lingkungan alaminya.
-
Mengapa penemuan ini penting untuk memahami sejarah Bumi? 'Area yang menebal ini seperti sidik jari fosil dari lantai samudra kuno yang tersubduksi ke dalam Bumi sekitar 250 juta tahun yang lalu. Ini memberi kita sekilas pandang ke masa lalu Bumi yang belum pernah kita dapatkan sebelumnya,' jelas dia.
-
Hewan laut tertua apa? Spons sebagai hewan laut tertua yang masih ada, memberikan pandangan unik tentang keberlanjutan kehidupan di bumi.
-
Dimana para ilmuwan menemukan dunia prasejarah ini? Baru-baru ini ilmuwan menemukan dunia eksotis yang belum pernah diketahui sebelumnya di gurun Argentina yang terpencil.
Dari sedikit air laut kuno ini, para peneliti berhasil mengungkap sejarah geologis Bumi.
Para peneliti berfokus pada konsentrasi lithium, yang mengalami penurunan tujuh kali lipat selama 150 juta tahun terakhir.
Mengapa Ini Dilakukan?
Dilansir dari BingUNews, para ilmuwan berpendapat bahwa penurunan konsentrasi lithium secara utama.
Ini terkait dengan produksi kerak samudra yang berkurang dan aktivitas hidrotermal dasar laut yang menurun.
Nah, keduanya dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik.
Perlambatan aktivitas lithium yang lebih sedikit ditambahkan ke laut dan jumlah karbon dioksida yang lebih sedikit dilepaskan ke atmosfer, yang pada akhirnya mengakibatkan pendinginan global dan zaman es saat ini.
Membalik waktu 150 juta tahun, Bumi adalah tempat yang lebih hangat dengan lebih banyak karbon dioksida di atmosfer dan lebih banyak lithium di laut.
“Ada hubungan yang erat antara kimia laut dan kimia atmosfer. Apa pun perubahan yang terjadi di laut juga mencerminkan apa yang terjadi di atmosfer. Samudra dan atmosfer saling terhubung, dan bagaimana mereka berubah saling terkait. Semuanya saling terhubung,”
Ahli kimia, Mebrahtu Weldeghebriel dari Universitas Princeton.
Intinya, penelitian Weldeghebriel dan Lowenstein telah membuat kemajuan yang signifikan dalam memahami kimia lautan kuno Bumi dan bagaimana pergerakan lempeng tektonik telah memengaruhi komposisi hidrosfer dan atmosfer Bumi.