Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Setiap kuartal, 3,5 juta notebook yang beredar ilegal

Setiap kuartal, 3,5 juta notebook yang beredar ilegal Ilustrasi laptop. ©2012 Shutterstock/Dmitriy Shironosov

Merdeka.com - Peredaran PC ilegal atau dikenal dengan black market (BM) di Indonesia ternyata sangat besar. Hampir separuh PC yang beredar setiap kuartalnya adalah BM atau setara dengan 3,5 juta unit.

“Kami yang kebanyakan merupakan distributor notebook resmi merek global sangat prihatin, karena dari 7 juta unit notebook yang terjual setiap 3 bulan, setengahnya adalah ilegal,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Agustinus Sutandar kepada merdeka.com, Senin (10/3).

Menurut dia, PC ilegal banyak dijual oleh importir nakal dan distributor secara door to door ke penjual reseller dan hal ini tidak bisa dipantau oleh Apkomindo.

Apkomindo mengungkapkan dari adanya kenyataan itu, maka sejumlah vendor global mencetuskan ide stikerisasi kepada Kementerian Perindustrian mengenai adanya stikerisasi pada produk IT, terutama notebook.

“Untuk tahap awal notebook dulu, dan ini tidak merugikan distributor maupun konsumen karena stikerisasi itu dipasang dan diadakan sendiri oleh vendor atau principal,” tuturnya.

Menurut Agustinus, dengan adanya stikerisasi ini, maka importir nakal dan distributor door to door bakal mati karena akan sangat jelas mana yang produk asli dan mana yang BM.

“Jadi tidak benar kalau adanya stikerisasi ini akan menambah beban bagi pengguna dan pengusaha nasional karena kami tidak dibebani apapun,” tuturnya.

(mdk/nvl)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Usai Bentuk Satgas, Kini Mendag Zulhas Bakal Riset Alur Barang Impor Ilegal Masuk Indonesia
Usai Bentuk Satgas, Kini Mendag Zulhas Bakal Riset Alur Barang Impor Ilegal Masuk Indonesia

Langkah pemerintah memberantas barang impor ilegal makin serius dengan melakukan riset khusus.

Baca Selengkapnya
FOTO: Bea Cukai Bekasi Musnahkan Rokok dan Miras Ilegal, Nilainya Tembus Rp 8,14 Miliar
FOTO: Bea Cukai Bekasi Musnahkan Rokok dan Miras Ilegal, Nilainya Tembus Rp 8,14 Miliar

Barang ilegal yang dimusnahkan di antaranya 4,16 juta batang rokok senilai Rp2,82 miliar dan 466,22 liter miras senilai Rp5,32 miliar.

Baca Selengkapnya
Satgas Pengawasan Barang Impor Ciduk Produk Selundupan dari Luar Negeri Senilai Rp40 Miliar, Ada Handphone dan Pakaian
Satgas Pengawasan Barang Impor Ciduk Produk Selundupan dari Luar Negeri Senilai Rp40 Miliar, Ada Handphone dan Pakaian

Zulkifli menyampaikan, ini merupakan temuan pertama dari satgas impor ilegal setelah diluncurkan pada pekan lalu.

Baca Selengkapnya
Tiga Lapak Judi Online Berkedok Tempat Ngegim di Banyumas Digerebek, 11 Orang Ditangkap
Tiga Lapak Judi Online Berkedok Tempat Ngegim di Banyumas Digerebek, 11 Orang Ditangkap

Polresta Banyumas membongkar kasus judi online di Kabupaten Banyumas.

Baca Selengkapnya
Menko Polhukam: Transaksi Judi Online di Triwulan Pertama 2024 Capai Rp100 Triliun
Menko Polhukam: Transaksi Judi Online di Triwulan Pertama 2024 Capai Rp100 Triliun

Ini merupakan data dari PPATK sejak 2017 hingga 2024.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sita Barang Impor Ilegal Senilai Rp50 Miliar, Ada Baju Bekas Hingga Mainan Anak
Pemerintah Sita Barang Impor Ilegal Senilai Rp50 Miliar, Ada Baju Bekas Hingga Mainan Anak

Sri Mulyani merinci, untuk pakaian bekas yang disita dari Pasar Senen sebanyak dua truk terdiri dari 113 bal.

Baca Selengkapnya
Barang Hasil Penindakan Bea Cukai Capai Rp7,5 Triliun di Semester I-2023, Terbanyak Rokok
Barang Hasil Penindakan Bea Cukai Capai Rp7,5 Triliun di Semester I-2023, Terbanyak Rokok

Kinerja pengawasan Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) dalam perlindungan masyarakat di semester I-2023 mencapai 18.375 kasus.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Ternyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024

Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.

Baca Selengkapnya