Wajah Ayam Ternyata juga Bisa Berubah Warna saat Marah, Ini Buktinya
Bukan hanya manusia, tapi ayam ternyata wajahnya akan berubah memerah jika sedang marah.
Bukan hanya manusia, tapi ayam ternyata wajahnya akan berubah memerah jika sedang marah.
Wajah Ayam Ternyata juga Bisa Berubah Warna saat Marah, Ini Buktinya
Tahukah bahwa kita bisa membaca emosi seekor ayam? Ayam disebut dalam sebuah penelitian memiliki ciri-ciri di wajahnya.
Raut mukanya akan semakin memerah ketika sedang tertekan. Sebuah penelitian revolusioner telah mengkonfirmasi hal ini, membuka cara baru untuk memahami perasaan ayam dan membangun hubungan yang lebih baik dengan mereka.
-
Bagaimana manusia memahami emosi ayam? Para ilmuwan telah tahu bahwa manusia dapat menafsirkan suara tersebut, tetapi sedikit yang diketahui tentang kemampuan mereka untuk menguraikan apakah suara-suara ini dibuat dalam 'konteks yang bermanfaat atau tidak'.
-
Mengapa manusia bisa memahami emosi ayam? 'Yang penting, manusia dapat mengidentifikasi panggilan terkait imbalan, dan kemampuan ini dapat meningkatkan pengelolaan ayam peternakan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.'
-
Kenapa ayam kalau lagi berkokok matanya merem? Kenapa ayam kalau lagi berkokok matanya merem? Karena sudah hafal teksnya.
-
Apa yang terjadi di tubuh saat marah? 'Kemarahan memberi tahu kita tentang potensi ketidakadilan dan memberi kita energi untuk menghadapinya,' kata Ryan Martin, PhD, seorang profesor psikologi di University of Wisconsin dilansir dari Self. Namun, ketika kemarahan menjadi kebiasaan yang tidak terkendali, dampaknya bisa berbahaya bagi kesehatan kita.
-
Bagaimana daging berubah warna saat di masak? Pada tingkat kematangan yang lebih rendah, mioglobin tetap utuh, memberikan warna merah muda atau merah pada daging. Namun, saat suhu mencapai sekitar 77 derajat Celsius, protein ini akan sepenuhnya berubah, sehingga warna daging beralih menjadi cokelat.
-
Ayam cemani, apa warna nya? Ayam cemani adalah salah satu jenis ayam yang paling langka dan unik di dunia. Pasalnya, ayam ini memiliki warna hitam legam di seluruh tubuhnya, mulai dari bulu, paruh, tulang, hingga organ dalamnya.
Mengutip Earth, Jumat (26/4), ayam, seperti banyak hewan lainnya, mengalami spektrum emosi mulai dari kegembiraan dan kegembiraan hingga frustrasi dan ketakutan.
Namun, cara mereka mengekspresikan emosi ini berbeda dengan manusia. Mereka tidak mengandalkan ekspresi wajah seperti tersenyum atau mengerutkan kening untuk menyampaikan perasaan mereka.
Sebaliknya, perubahan warna wajah ayam memberikan petunjuk tentang keadaan batin mereka. Kulit di sekitar wajah mereka, termasuk jengger dan pial, sangat sensitif. Area ini mempertahankan rona merah terang saat ayam dalam keadaan santai dan puas.
Ketika ayam mengalami emosi negatif, aliran darah ke area tersebut meningkat secara signifikan. Hal ini menyebabkan perubahan yang terlihat saat wajah mereka menjadi memerah dengan warna merah yang lebih cerah.
Mengapa Wajah Ayam Memerah saat Marah?
Para peneliti dari INRAE (Institut Penelitian Nasional untuk Pertanian, Pangan, dan Lingkungan Perancis) memulai penyelidikan terperinci untuk menguraikan bagaimana rona wajah ayam mengungkapkan emosinya.
Mereka fokus pada ayam Sussex, jenis ayam petelur yang populer.
Untuk memastikan akurasi, tim peneliti menggunakan teknologi kamera canggih dan perangkat lunak khusus. Hal ini memungkinkan mereka mengukur dan menganalisis secara tepat perubahan halus pada kemerahan pada wajah.
Para peneliti memaparkan ayam pada berbagai rangsangan dan dengan cermat mendokumentasikan perubahan warnanya.Ketika diberi pakan yang menggugah selera seperti ulat bambu, ayam-ayam tersebut menjadi agak merah tetapi seluruh wajahnya menjadi merah padam karena pengalaman negatif seperti penangkapan.
Hal ini menunjukkan hubungan yang jelas antara keadaan emosi ayam dan intensitas kemerahannya.
Menariknya, penelitian ini juga menjelaskan bagaimana ayam memandang manusia. Ayam betina yang secara bertahap terbiasa dengan kehadiran peneliti yang ramah seiring berjalannya waktu menunjukkan respons stres yang berkurang.
Hal ini terlihat dari sikap mereka yang lebih tenang dan wajah mereka yang tidak terlalu memerah di hadapan peneliti. Sebagai perbandingan, ayam tanpa paparan positif ini menunjukkan respons stres yang lebih nyata ketika berada di dekat manusia.
Menariknya, penelitian ini juga menjelaskan bagaimana ayam memandang manusia. Ayam betina yang secara bertahap terbiasa dengan kehadiran peneliti yang ramah seiring berjalannya waktu menunjukkan respons stres yang berkurang.Hal ini terlihat dari sikap mereka yang lebih tenang dan wajah mereka yang tidak terlalu memerah di hadapan peneliti. Sebagai perbandingan, ayam tanpa paparan positif ini menunjukkan respons stres yang lebih nyata ketika berada di dekat manusia.